CHAPTER : 01

55 20 8
                                    

Badan Elisha melemah dan kesulitan bernafas, ada rasanya di hati kecilnya untuk berenang ke atas laut sana demi meminta pertolongan tetapi apalah daya dengan tubuh yang tidak cukup kuat untuk berenang ke atas apalagi mengayunkan lengan dan kaki aja susah.

Perlahan-lahan penglihatan Elisha mengabur dan setelahnya dia gak liat apa-apa lagi. Ya sudahlah ini udah takdir Elisha kan.



"Serena...."

"Serena?"

"SERAAA!!"

"Haahhhh...."

Sosok itu membuka mata secepat kilat. Entah kenapa suara itu muncul memenuhi pikirannya.

Sosok itu adalah Elisha.

Dia melihat sekitaran, tunggu-- ini kan? Dia masih di dalam laut?! Nafasnya terasa begitu perih, dan itu menjulur ke semua bagian tubuhnya sembari memegang lehernya akibat susah bernafas. Dia mencoba menggapai-gapai daratan tetapi tidak sampai. Dia melihat ke atas di mana terdapat cahaya matahari yang jauh dari sana terpancar tembus di dalam laut sehingga mengenai wajahnya. Elisha masih berusaha menggapai-gapai atas laut dengan air mata yang dari tadi berlinang tak henti-hentinya. Lalu saat itu juga, dia melihat bayangan seseorang di atas sana.

Kemudian orang itu tiba-tiba memasukkan tangannya ke laut dan....

Menangkap pergelangan tangan Elisha lalu ia genggam erat dan menariknya, membawanya ke atas papan selancarnya.

"HAHHHH......HAHHH.....HAHHH....."

Nafas Elisha tersengal-sengal. Kemudian terbatuk-batuk.

"Ambil nafas pelan-pelan" ~Ucap orang itu.

Elisha pun menurut, dia melakukannya berulang kali lalu menghembuskannya pelan.

Elisha menatap wajah sosok itu yang adalah seorang laki-laki.

"Makasih ya udah nyelamatin gue"

"It's okay"

"Demi apa gue masih hidup?" ~Batin Elisha sembari memegang kedua pipinya dan itu tak luput dari pandangan laki-laki itu.

"Lo tetap di atas papan selancar aja, gue bakal bawa lo ke tepi pantai"

Elisha mengangguk.

Lalu laki-laki itu pun mendorong papan selancar itu dengan berenang, ya kali berjalan di atas air.

Sekarang mereka sudah berada di tepi pantai, laki-laki itu menuntun Elisha untuk duduk di pinggir pantai.

"Gimana lo bisa berada di tengah-tengah laut?" ~Ucap orang itu sembari memberi Elisha handuk.

Elisha menerimanya dan menoleh. Lalu pandangannya menurun kebawah terdapat kotak-kotak perut milik lelaki itu terlihat jelas. Elisha pun melotot hampir mengeluarkan bola matanya di tempat. Lelaki itu sadar kalo Elisha melihat tubuhnya, dia risih saat Elisha menatapnya begitu lalu berkata lagi.

"Gimana lo bisa berada di tengah laut?"

Elisha tersadar, lalu kembali waras.
Dia mengernyit bingung. Iya juga ya, kok bisa? Bukannya seharusnya dia udah tiada? Dan kenapa rasanya ada yang berbeda pada dirinya?

Elisha sudah membuka mulutnya untuk nenjawab akan tetapi gak jadi.

"SERAAAA!!"

Satu teriakan itu mampu membuat mereka berdua menoleh ke arah sumber suara.

Ada 3 perempuan yang berlari kecil ke arah mereka berdua.

"Sera!!"

Elisha mengernyit bingung.
Sera? Siapa Sera?

Transmigrate In The Future?Where stories live. Discover now