" Tas gue mandiri" jawabnya sambil melirik ke arah Gracia
" Tas lu bisa jalan?" Tanya Gracia polos
" Menurut lu?" Jawab seseorang tersebut sambil kembali melangkah meninggalkan Gracia
" Woy rese banget lu jadi orang, tungguin gue" ucap Gracia seray...
Terlihat kini Gracia masih duduk di sofa rumah Shani, duduk sendirian, dan menikmati momen mulutnya yang jahanam, yang mengatakan akan melakukan apapun untuk Shani , Gracia masih sama masih menggunakan rok sekolahnya, dengan menggendong kucingnya Shani, dan benar saja, Gracia mengajak ngobrol kucing itu
" Eh cing, emang ga kesel apa punya anabu kaya si Shani Shani itu?" Tanya Gracia kepada si rudal alias kucing Shani
Meow meow
" Kalo kata gue mending lu kabur cing, tertekan lu lama lama sama tuh orang" ucap Gracia kembali
Meow meow meow
" Saran gue mending dari sekarang lu kaburnya cing, eh cing, emang si Shani mami papi nya kemana cing?" Tanya Gracia kepada rudal " emang lu betah dirumah ini bareng mahluk yang cuek dan super nyebelin itu" tanya Gracia kembali kepada rudal
Meow meow, bunyi rudal seraya menjilat tangan Gracia
" Meow meow Mulu dari tadi" ucap Gracia kesal kepada rudal, seraya mengelus kepala kucing itu
Silahkan, sekarang kalian boleh menganggap Gracia gila, karena benar Gracia mengajak kucing itu mengobrol, hingga akhirnya Gracia sadar bahwa dirinya belum sempat menghubungi orang rumah, lalu dengan cepat Gracia mengambil handphonenya yang bergambar apel digigit itu didalam tas nya, lalu dengan cepat Gracia mengutak-atik ponselnya tersebut dan mengirimkan sebuah pesan kepada mami nya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tak perlu menunggu waktu lama mami nya itu sangat fast respon, dan langsung membalas pesan anak kesayangan itu
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saat asik sedang chatting dengan maminya, tiba-tiba diluar terdengar suara gerbang dibuka, lalu berjalan ke arah pintu rumah Shani, dengan cepat pintu itu terbuka dan menampilkan gadis kecil sekitaran kelas 7 SMP, yang terlihat masih menggunakan seragam SMP, mungkin baru pulang sekolah pikir Gracia. Gracia yang melihat itu reflek berdiri, dan melepaskan gendong rudal darinya, lalu Gracia melihat pergerakan gadis kecil itu, yang kini mungkin akan menghampirinya, iya gadis itu menghampiri dirinya, lalu gadis kecil itu menyapa Gracia, bukan, bukan menyapa, lebih tepatnya menuduh Gracia
