6. Darah tinggi, kelas filsafat

1.1K 103 1
                                    

Tercatat sudah saat Gracia sudah mengetahui nama seseorang yang menolongnya, sejak saat itupun hidup Gracia berubah 90% , dengan kebodohannya sendiri yang menawarkan apapun bakal dia lakukan asal dia bisa masuk kelas kepada seseorang tersebut, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Shani, contohnya seperti sekarang saat Gracia sedang didalam kelas, sedang duduk sendirian, dan memakan roti karena sedang istirahat, tiba-tiba saja Shani datang menghampirinya dan berkata

" Woy, sorry dong iketin sepatu gue" suruh Shani kepada Gracia

" Lu nyamperin ke kelas gue, cuman minta gue buat iketin sepatu lu doang?" Tanya Gracia tak habis pikir, padahal Shani bisa mengikat nya terlebih dahulu, bagaimana kalo Shani terjatuh pikirnya, seraya menghentikan aktivitas makan rotinya itu

" Ya kan lu yang ngeiyain apapun bakal lu lakuin, ya ini gue minta lu iketin sepatu gue, dan satu lagi kontrak lu sama gue masi lama" ucap Shani tanpa dosa

" Gue nyesel ngomong gitu" jawab Gracia ketus

" Lu perhitungan banget, tinggal iket doang apa susahnya, masalahnya gue lagi males jongkok" ucap Shani datar

" Iya, gue iketin sekarang" jawab Gracia sedikit ngegas, seraya jongkok ke arah Shani , lalu dengan cepat Gracia mengikat tali sepatu Shani, dengan sedikit kencang

" Santai dong, kenceng banget" ucap Shani seraya menunduk ke arah Gracia, yang masih jongkok dibawahnya itu

" Biar kaga lepas" jawab Gracia seraya berdiri menghadap Shani " ada yang bisa saya bantu lagi Paduka ratu?" Tanya Gracia kembali

" Ntar pulang sekolah, lu bareng sama gue" jawab Shani

" Dih ngapain, kaga mau gue" ucap Gracia

" Berarti lu ingkar, dan tanpa disengaja itu dosa " jawab Shani

" Alesan macem apaan itu, mana bawa bawa dosa lagi" ucap Gracia

" Ya terserah sih, berarti aib lu gue bongkar ke tukang jaga gerbang, kalo lu menyelinap masuk" ucap Shani

" Kaga ngaca lu aneh" jawab Gracia kesal

" Ntar pulang sekolah gue tunggu didepan gerbang" ucap Shani seraya pergi meninggalkan kelas Gracia

" Anj-------" ucap Gracia mengumpat didalam hati, seraya mengelus dada

Itu masih belum seberapa dibandingkan dengan hari hari sebelumnya, Shani amat sangat membuat dirinya naik darah, bayangkan saja dirinya sedang ada kelas tiba-tiba Jinan dan Feni datang ke kelasnya, lalu menyuruh Gracia ikut dengan mereka, lalu kalian tahu apa yang terjadi? Iya benar, Shani s*i*a*l*a*n itu menyuruhnya untuk mengambil pulpennya yang jatoh kebawah bangkunya, dengan alesan males jongkok takut patah tulang, disitu Gracia masih bisa sabar.

Lanjut hari berikutnya, Jinan dan Feni kembali menemui Gracia, menyuruhnya untuk ikut ke kantin, memang saat itu sedang istirahat, tau apa yang terjadi? Iya, si Shani Shani itu menyuruh dirinya untuk memotong motong baksonya dengan ukuran panjang 4cm dan lebar 7cm, dengan amat sangat senang hati Gracia melakukan itu meskipun sedikit terpaksa, dengan senyum palusnya ia rela melakukan itu, lalu apakah Shani memakan baksonya yang telah dipotong potong tersebut? Tidak, alesannya "lu  lama motongnya keburu gue ga mood makan" lantas siapakah yang harus disalahkan Gracia? Ya dirinya, karena mulut berdosanya itu ya yang mengatakan akan melakukan apapun:)

Tidak cukup sampai disitu, kelakuan Shani makin menjadi jadi, seperti menyuruh Gracia untuk membukakan dirinya sebuah Chiki, lalu menyuruh Gracia untuk menusukan sedotan susu cokelat nya, menyuruhnya untuk mengetahui dimana belut listrik membeli token, menyuruhnya untuk berpikir kalo koruptor digigit nyamuk, dosanya dibagi dua ngga sama nyamuk? Soalnya koruptor makan uang haram?

Bisakah Gracia gantung diri sekarang? Tidak hidupnya masih panjang, banyak yang belum ia rasakan, suruh Gracia untuk bersabar dan memfilter mulutnya itu

Saat ini, bel pulang sekolah sudah terdengar, banyak murid yang langsung berhamburan keluar dari dalam kelas, beda dengan Gracia, yang sejak saat tadi enggan untuk beranjak dari bangkunya, karena pasti Shani sudah menunggunya di depan gerbang untuk ikut pulang bareng bersamanya, lalu Cindy pun menepuk pundak Gracia seraya berkata

" Gre, lu gaakan pulang?" Tanya Cindy

" Cin, gue males pulang" jawab Gracia dengan nada sedih

" Supir lu ngga jemput lu? Mau bareng gue?" Ajak Cindy

" Kaga makasih, supir gue ada halangan, hari ini gue pulang bareng Shani" Jawab Gracia sedih

" Bener apa kata gue, yang begini begini nih pasti jadi kisah cinta, dari benci jadi cinta " ledek Cindy

" Dih apaan males banget gue, kalo aja mulut sialan ini ga ngomong gitu, pasti gaakan nih gue tertindas gini, mending aja waktu itu gue berjemur aja tuh didepan gerbang, ga bakalan ada nih acara begini begini" jawab Gracia " Cin plis tolongin gue cara kabur dari Shani " mohon nya

" Semakin lu kabur, semakin ka Shani ngincer lu bego, dan kapan lagi lu naik motor ka Shani, banyak orang yang ngantri tuh pengen dibonceng ka Shani" ucap Cindy

" Bodo amat, terus sekarang gue gimana?" Tanya Gracia

" Ya lu pulang aja lah sama ka Shani, siapa tau dia ngajak lu jalan, terus minta maaf sama lu, karena udah memperlakukan lu kek orang gila, alias jadi babu dia" ucap Cindy seraya tertawa

" Thanks saran yang ga bermutu dari lu itu" ucap Gracia seraya berdiri dari tempat duduknya, dan pergi meninggalkan Cindy

Cindy Yang melihat itu hanya tertawa terbahak seraya berteriak ke arah Gracia" saran gue nikmatin momen pdkt lu sama ka Shani Gre hahaha"

Gracia yang mendengar itu hanya membalikkan badannya dan mengacungkan jari tengah nya kearah Cindy, dan melanjutkan langkahnya ke arah gerbang sekolah, karena pasti Shani sudah menunggunya pikirnya





















Tbc


















Jangan lupa vote dan komen
Enjoyy!!! Selamat membaca

See dihalaman selanjutnya🙌🏻

THE DAY WITH YOU (greshan)Where stories live. Discover now