✩ - olimpiade

93 12 0
                                    

hi!
don't forget to vote & comment!
enjoy and sorry for typo





Secangkir teh dan sedikit camilan di meja belajar nya mulai habis, matanya juga sudah mulai memaksa untuk menutup. Ia melirik jam dinding.

‘masih pukul satu, satu jam lagi aku akan pergi tidur' batinnya.

Ia kembali memfokuskan pikirannya pada buku berisi angka-angka itu.

Meskipun sesekali ia menghela nafasnya lelah, tetapi tangannya dengan lihai mencoret-coret hitungannya.

Ia sudah mengulangi hal ini selama seminggu terakhir semenjak pengumuman Olimpiade yang akan diselenggarakan di sekolah adiknya.

tok! tok! tok!

“Masuk”

Pintu dibuka pelan-pelan, sementara yang membuka hanya menyembulkan kepalanya.

“Kak..” gumamnya.

“Niel? Kok belum tidur?”

Si bungsu menggelengkan kepalanya, “harusnya aku yang tanya, kenapa kakak belum tidur? Kakak jangan keras sama diri sendiri..” cicitnya.

Jungwon tersenyum kecut. Jujur saja ia sudah merasa lelah dan mengantuk.

“Tidur ya, Niel temenin kakak sampai kakak tidur.” ucap Daniel selembut mungkin. Daniel masuk kemudian duduk di tempat tidur milik kakaknya.

Sang kakak mau tak mau harus menuruti adiknya jika sudah begini. Takut Daniel akan menangis karena terlalu khawatir.

Jungwon membereskan buku-bukunya beserta alat tulisnya. Setelah selesai, ia mendudukkan dirinya di sebelah Daniel.

“Kamu sebenarnya ingin tidur bareng kakak kan?”

Daniel mengangguk, “selain itu, aku juga khawatir dengan ambisiusnya kakak.”

Jungwon menghela nafasnya pelan, dirinya mulai menidurkan badannya ke tempat tidurnya.

Dirasa sudah nyaman, tangan Jungwon menepuk-nepuk bagian sebelahnya yang kosong.

“Ayo tidur, Daniel.”

Daniel menurut, ia ikut merebahkan dirinya di sebelah sang kakak, memeluk boneka kucing milik Jungwon yang Daniel belikan dulu.

“Selamat tidur, Kak Jungwon.”






★★★★★







Jam kini sudah menunjukkan pukul 15.30. Artinya, bel sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu jadi sekolah sudah mulai sepi.

“Hah... Jujur saja aku malas untuk hari ini.” keluhnya.

plak!

“Kamu pernah bilang kalau kamu pingin menang Olimpiade kan? Jadi jangan malas!”

Jungwon menggelengkan kepalanya melihat Sunoo yang bersikap galak pada Sunghoon.

“Apa kalian sudah selesai? Ssaem akan marah jika beliau kembali tapi salah satu dari kita belum selesai.”

“Kalau ada yang belum mengerti, jangan sungkan untuk bertanya padaku.” imbuhnya.

“Jungwon-ah.”

Lelaki bermarga Yang itu menoleh ke arah Jay yang baru saja memanggilnya.

“Butuh sesuatu?” tanya Jungwon.

Jay menggeleng, “Tidak, hanya saja aku merasa kalau kau terlihat mirip dengan kucing hari ini.”

Jungwon mendengus, buku tebalnya dia angkat seolah-olah akan melemparkan nya pada lelaki bermata elang yang duduk di sebelah Jake.

Suasana yabg tadinya tegang mulai mencair, mereka memang butuh istirahat ditengah pusingnya menghitung.

“Wah sudah bercanda, apa latihan soal yang ssaem berikan sudah selesai?”

Mereka bertujuh kompak menganggukkan kepalanya. Tapi Sunoo sedikit ragu.

“Masih ragu dengan jawabanmu? Kau bahkan sudah mengerjakannya dengan baik, Sunoo-ya.” cibir Jungwon

“Iya..  Maaf..”

“Ini sudah hampir jam 5, sebaiknya kalian pulang dan beristirahat untuk besok, jangan terlalu mengeraskan diri untuk belajar hari ini karena kesehatan kalian bisa terganggu besok.” ucap Namjoon panjang lebar.

“Baik ssaem, kami permisi dan terimakasih untuk bimbingan hari ini.”

Mereka bertujuh membungkukkan badannya memberi salam, kemudian pergi dari sana.

“Bagaimana jika kita pergi time zone sebentar?” celetuk Ni-ki.

Jake dan Sunghoon mengangguk setuju.

“Ini masih jam 5, kita bisa bermain di sana sekitar 2 jam.” usul Jay

Sunoo mengangguk antusias. Ia menoleh ke arah Jungwon, “Jungwon-ah, bagaimana denganmu? Kau dian saja sedari tadi.” tanyanya.

“Aku harus bela—”

“Tidak ada belajar hari ini, Yang Jungwon, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.” sela Heeseung.

“Heeseungie benar, ayo pergi sebentar.”

“Setidaknya biarkan otakmu beristirahat.”

Jungwon menghela nafasnya kemudian tersenyum, “baiklah, aku ikut.”

Setelah mendapatkan persetujuan dari ketua kelas mereka, mereka segera berangkat karena jam operasi bis sudah dekat, mereka akan ketinggalan bis jika terlalu banyak bicara.










★★★★★









2 jam telah berlalu.

Mereka bergegas untuk pulang.

“Bagaimana hari ini? Kalian senang? Pikiran kalian sudah segar?” tanya Jungwon basa basi.

“Ya, kalian pulanglah dan beristirahat, besok otak kalian harus bekerja keras.”

Mereka berenam mengangguk.

“Semangat kita!” sahut Sunoo tiba-tiba membuat yang lain terkekeh.

Jay dan Jake di jemput oleh supir mereka. Heeseung, Sunghoon, dan Ni-ki memilih menaiki kereta, sedangkan Sunoo dan Jungwon tetap pulang menaiki bis.




































“Darimana saja kamu?! Kenapa pulang sekolah tidak langsung belajar?!”





tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bintang | ENHYPENWhere stories live. Discover now