" Kahar . Kau jaga dia baik-baik , tau . " Ujar Nadya .

Kahar hanya mengangguk .

" Jangan risaulah . Si Kahar ni akan jaga kawan korang ni dengan baik . Siapa je yang tak sayang buah hati , kan ? " Ariz mengusiknya .

Kahar tertawa .

Sudah tentu dia akan jaga dengan baik . Bakal isteri kot .

Itu pun kalau sempat lah ...

Mereka berbual-bual sambil mendengar berita .

"--sejak seminggu yang lalu , mayat seorang pesakit mental telah ditemui , disyaki telah melarikan diri dari hospital . Mayat pesakit ditemui-- "

Pembaca berita di kaca tv itu berkata .

Sempat Fakhri melirik ke arah tv tapi dia tak tumpukan perhatian . Dia sambung berbual kosong dengan Kahar .

Well , tak penting pun .

Esoknya ,

Seperti biasa , dia berbual-bual dengan Aireen , walaupun dia tahu yang Aireen tak akan balas dan mungkin tak dengar pun .

Dia perasan sesuatu yang pelik tentang Aireen hari ni . Bacaan heart rate miliknya lain macam , tak seperti biasa .

Tapi dia bukan doktor atau nurse . Dia sendiri tak tahu macam mana nak baca benda alah tu . Jadi , dia abaikan saja .

Dia memegang tangan Aireen . Sejuk semacam . Wajah Aireen turut agak pucat . Pernafasannya agak perlahan berbanding biasa .

" Air-cond kuat sangat ke ? " Itu yang dia fikir .

Kahar pergi melihat kadar suhu penghawa dingin di dalam wad itu .

Tak ada lah sejuk sangat .

Dia kembali dan duduk di sisi Aireen .

Tak sampai beberapa saat ,

BEEB ! BEEB ! BEEB ! BEEB ! BEEB !

Heart Rate monitor itu tiba-tiba berbunyi dengan laju . Seperti kecemasan .

Bacaan kadar degupan jantung milik Aireen yang tertera di skrin itu turut jatuh menjunam .

" Cinta ? " Panggil Kahar . Dia mengelap peluh di wajah Aireen .

Kahar mula gelabah tatkala dia melihat Aireen tidak bernafas . Tiada wap nafas yang terlihat di alat bantuan pernafasan itu .

Sampai satu tahap yang tubuh Aireen tiba-tiba menggigil dan Aireen memuntahkan darah pada alat bantuan penafasan itu .

Kahar terkejut .

" Ya Allah . Nurse ! " Dia memanggil nurse dari dalam bilik itu .

Keluarlah , pandai . Kau ingat nurse tu dengar ke , cerdik ?

" NURSE ! " dia berlari ke kaki lima dan menjerit .

Patutnya dia gunakan saja butang kecemasan .

Penangan gelabah tak tentu pasal . Semua benda lupa .

Dua orang nurse bergegas ke wad si Aireen selepas mendengar jeritan Kahar .

Mereka meluru ke dalam . Selepas membuat pemerhatian segera , salah seorang dari mereka terus berlari keluar dan pergi memanggil doktor .

Kahar menjadi lebih gelabah .

Kenapa ni ? Aireen okay tak ?

Doktor berlari ke wad si Aireen .

Doktor itu menahannya daripada masuk .

" Encik tunggu di luar . Biar kami uruskan pesakit . " Pinta doktor .

Kahar hanya menuruti .

Pintu wad ditutup . Pada masa yang sama , air mata si Kahar jatuh tanpa dia sendiri sedar .

Dia terduduk di atas kerusi . Dia menghenjut kakinya tanpa henti dan menggengam kedua belah tangannya , cuba mengurangkan rasa resah .

Dia menutup matanya dengan erat , bergelut dengan perasaannya sendiri .

Dia dapat rasa seseorang memegang tangannya dengan erat .

Perlahan dia membuka mata , dia nampak bayangan Aireen di sisinya , sedang memegang erat tangannya dan tersenyum . Namun dia tak cakap apa-apa .

" Jangan risau , Kahar . Cinta ada . "

Suara Aireen terlintas di fikirannya . Lagi membuat air matanya jatuh dengan laju .

" Cinta-- " baru saja Kahar ingin mengusap wajahnya , bayangan itu hilang .

Kahar terkilan .

" Aireen cintakan Kahar  "

Lagi suara Aireen .

" Senyumlah , Kahar . "

Wajah Aireen yang sedang tersenyum manis padanya terlintas di fikirannya .

Tangisan Kahar makin kuat .

Tak . Aku tak boleh . Aku tak kuat , Aireen . Aku perlukan kau . Aku perlukan kau di sisi aku . Tenangkan aku , jadi penawar untuk segala racun di dalam tubuhku .

Kahar bangun dan melihat ke dalam dari ruang kaca kecil yang terdapat pada pintu itu .

Dia dapat dengar bunyi di dalam .

BEEEEEEEEEEEEEEEEPPPPP .....

Terbeliak mata Kahar .

Dia tak ada lah bodoh sangat untuk tak faham apa maksud bunyi yang dikeluarkan oleh heart rate monitor itu .

Tak . Tak boleh . Kau belum boleh pergi . Kau tak boleh tinggalkan aku , Aireen .

Air matanya makin melaju . Dia menangis dalam diam sambil dahinya dirapatkan ke dinding .

Tolonglah ....

Dia terduduk , tersandar di dinding .

Tolonglah jangan tinggalkan aku , Aireen .

Bertahanlah . Aku tahu kau kuat . Tolong bertahan untuk aku . Untuk kita . Ramai yang berharap untuk kau sembuh , Aireen .

Please ...

Ya Allah ... Tolong jangan ambil dia dahulu . Aku belum bersedia untuk kehilangannya lagi .

Aku belum sedia untuk hilang kau , Aireen .

Arjuna mu ini belum sedia untuk kehilangan Rahara-nya lagi .

++++

" Aku dekat mana ni ? Kenapa gelap ?"

Aireen sedang berjalan di suatu tempat yang amat-amat gelap .

-----

HSHSHSHS

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now