Part 21 - Rafa, Alfa, Agnes?

2.1K 51 1
                                    

"Alfa! Maksud kamu apa? Ganjen banget sih jadi cewek! Kamu sengaja kan mau balas dendam sama aku?" labrak Agnes kepada Alfa secara tiba-tiba.

Alfa menyipitkan mata, menatap Agnes dengan ekspresi bingung. Danesh yang juga sedang duduk di sebelah Alfa sembari memakan nasi kuning buatan Alfa pun kaget mendengar suara lantang Agnes serta tatapan tajam yang Agnes tujukan kepada Alfa.

"Maksud kamu yang apa Agnes? Datang-datang nggak jelas. Ingat ini kantor ya! Kamu tuh punya attitude kan? Ckckck... Ngatain orang lain ganjen padahal dirinya sendiri juga kayak gitu. Ngaca dong makanya!" sindir Alfa dengan tatapan tajamnya yang kali ini ia arahkan kepada Agnes.

"Cuihhh... Nggak usah membela diri sendiri kamu Alfa! Kamu aja yang nggak becus jaga Rafa dulu, makanya Rafa berbalik kepadaku. Jelas saja aku lebih segalanya darimu. Jadi jangan merasa wow kamu! Kamu juga bisa masuk Perusahaan ini karena orang dalam! Kamu itu cuma bisa berlindung di balik nama keluarga!" beber Agnes masih dengan suara lantang.

Setelah mengatakan hal tersebut, Agnes merasa puas. Kata-kata yang sangat ingin diungkapkannya dari dulu kepada Alfa dan sekarang ia berhasil mengatakannya.

Ia memang sudah menahan ini semua sejak lama. Dahulu Agnes memang sangat salah karena sudah masuk menghancurkan hubungan Rafa dan Alfa tetapi ia masuk di dalam hubungan mereka berdua juga karena Rafa dan Alfa yang membuat semuanya mudah.

Apalagi saat itu Rafa juga mengizinkan dirinya untuk masuk ke dalam hubungan mereka berdua. Melihat adanya kesempatan baik saat itu, Agnes semakin menggebu-gebu untuk membuat Rafa berpaling sepenuhnya dari Alfa.

Namun, entah mengapa beberapa minggu belakangan ini Agnes merasa Rafanya berubah. Rafa bahkan saat ini sangat cuek terhadap Agnes, Black Card kepunyaan Rafa yang dipegang oleh Agnes semenjak mereka berdua menjalin hubungan juga diminta kembali oleh Rafa. Rafa juga sudah berhenti membelanjai Agnes berbagai macam barang branded.

Agnes semakin tertekan, saat ia tidak sengaja menguping pembicaraan Rafa dengan Bu Olly selaku HR Director Elalov Company, dimana Rafa meminta kepada HRD untuk melakukan pertukaran posisi sekretaris antara Rafa dengan Rosa. Sehingga Agnes menjadi sekretaris Rosa, Alfa menjadi sekretaris Rafa.

Agnes sangat marah terhadap Rafa saat itu, tetapi ia tidak akan menunjukkannya di depan prianya tersebut. Menurut Agnes yang harus dilakukannya adalah segera melabrak Alfa. Sang sumber masalah.

Plakk!!!

Suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan. Alfa dan Agnes terkejut dan menatap ke arah satu orang yang sama yang juga sedang menatap tajam ke arah Agnes dengan tangan yang masih terangkat.

Danesh menampar pipi kanan Agnes dengan kencang. Danesh sangat emosi mendengar ucapan Agnes tadi yang merendahkan Alfa dan keluarganya.

"Mencoba menjadi Pahlawan kah Pak? Cihhh... Bapak pikir dengan tindakan Bapak yang seperti ini akan membuat Alfa menerima cinta Bapak? Jangan terlalu ikut campur dengan urusan saya dan Alfa! Bapak itu cuma orang luar." tegas Agnes menatap tajam Danesh.

"Lancang sekali anda berbicara seperti itu kepada saya dan Alfa! Terlebih kepada Alfa. Tahu diri sedikit anda! Harusnya anda berkaca terlebih dahulu sebelum melabrak Alfa! Anda yang jalang kenapa malah mengatai Alfa. Camkan satu hal, saya sama sekali tidak menyesal menampar anda. Seharusnya orang seperti anda cepat ditendang dari Perusahaan ini." Danesh mengatakannya dengan amarah yang sudah tidak tertahan lagi. Alfapun mengelus lengan Danesh dengan lembut, menenangkan pria tersebut.

Alfa kemudian berkata "Dengar Agnes! Saya benar-benar tidak mengerti dengan semua pembicaraanmu tadi. Kalau kamu memang cemburu terhadap saya dan Rafa. Saya tegaskan sekali lagi, Rafa itu masa lalu saya. Saya sudah melupakannya sejak lama. Saat ini saya sudah memulai hubungan lebih dalam dengan seseorang dan yang perlu kamu tahu, seseorang itu bukan Rafa. Mengenai keluarga saya, saya rasa itu semua berkat dari Tuhan untuk saya karena saya terlahir di tengah keluarga harmonis dan kaya raya serta terhormat seperti yang kamu ucapkan tadi. Jadi jangan sangkut pautkan keluarga saya lagi di dalam ucapanmu yang tidak berfaedah tadi."

Look at Me, Pleaseحيث تعيش القصص. اكتشف الآن