Various! Lookism x Fem! Reader
⊹ ⊹
Viewpoints receding a glance that keeps sense. The soles of her feet still stand above the panorama of life. Complete with the sound of her agony and her scent of pain.
ᝰ
Written in Bahasa Indonesia.
• Contains Spo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You can only see clearly when you close your eyes."
𓆩ᥫ᭡𓆪
"[Name] kau yakin tidak mau ikut naik?"
"Iya, sudah sana. Aku akan melihat saja di sini." [Name] melambaikan tangannya pada Hyungseok yang tak jauh berdiri darinya.
Hari ini sekolah mengadakan acara darmawisata ke Notte World, dan kini saat akan menaiki wahana yang ada, [Name] menolak untuk ikut naik dan memilih berdiam di kedai kopi yang ada di sana.
Dari balik jendela besar kedai, matanya memperhatikan teman-temannya yang sudah mulai menaiki salah satu wahana seperti mangkuk diputar-putar, [Name] sendiri hampir mual melihatnya, tak bisa ia bayangkan jika dirinya berdiri di sana.
Jujur saja selain karena dirinya yang mudah pusing, [Name] sama sekali tak berkeinginan menaiki wahana ekstrim seperti itu. Ia sendiri tak berminat mengikuti kegiatan darmawisata kalau teman-temannya tak membujuk untuk ikut.
Tak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk menaiki wahana tersebut, mereka sudah kembali pada [Name] dan mengajaknya berjalan-jalan ke tempat lain yang lebih normal.
Contohnya saat ini, mereka sudah memasuki photo booth bersama-sama. Berbagai pose dilakukan, [Name] sendiri ikut berpose, seperti mengangkat dua jari yang berbentuk peace seraya tersenyum, atau Haneul yang mengambil kesempatan dengan mengecup pipi [Name] bersamaan dengan kamera yang mengambil gambar, dan Zin yang berakhir bertengkar dengan Haneul entah mengapa namun tertangkap kamera.
Sampai akhirnya mereka tanpa sengaja terpisah, [Name] berakhir sendirian tak menemukan temannya satu pun.
"Hm?" Meski ramai, [Name] sedikit kewalahan karena tak menemukan siapa pun yang dikenalnya. Alhasil ia melipir ke bangku panjang yang tak jauh dari tempat ia berdiri dan duduk di sana.
"Loh [Name]?" Sebuah suara yang tak asing membuat [Name] terperanjat, seperti baru ditemukan setelah hilang, gadis itu menghela napas lega setelah beradu tatap dengan orang yang memanggilnya.
"Hyun..."
"Kau sendirian? Yang lainnya kemana?" Pemuda itu menghampiri [Name] dan ikut duduk di sampingnya.
"Tidak tahu, kami tak sengaja berpisah." [Name] melirik pada makanan yang berada di tangan Janghyun.
Janghyun yang menyadari itu tersenyum, "Mau? Ini kan kesukaanmu."
Tanpa menunggu jawaban si gadis, Janghyun mengambil makanan itu dengan tusukan dan menyodorkan pada [Name].
"Hap..."
[Name] menerima itu dan mengunyah makanannya dengan pipi yang memerah, rasa manis yang meleleh di lidah membuatnya seketika berbunga-bunga.
"Enak?" Janghyun tersenyum melihat wajah [Name], tangannya bergerak mengusap pipi [Name] yang sedikit mengembung karena makanan.
