12 - Ruthless

1.2K 257 32
                                    

"Tears are words the heart can’t express

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tears are words the heart can’t express."

𓆩ᥫ᭡𓆪

Waktu tak terasa berlalu dengan cepat, bulan sudah memasuki musim semi di mana [Name] sudah naik tingkat menjadi kelas dua di SMA Jaewon.

Dengan langkah ringan dan seragam sekolah yang rapih, [Name] memasuki gerbang sekolah, sesekali matanya melirik pada para murid baru yang menatapnya dengan pandangan kagum.

"Kak [Name]!!" Sebuah suara yang tak asing diikuti figur bocah ungu menghampiri [Name] dengan senyum cerah dan pipi merona.

"Oh Koji... kau menepati janjimu ya." [Name] tersenyum begitu netranya menangkap figur Koji, merangkul si bocah ungu dan membawanya berjalan memasuki lingkungan sekolah.

"Tentu, demi bertemu kakak dan kakak bau uang itu, aku rela masuk ke sekolah abal-abal ini."

"Pintar bicara kau ya!" [Name] terkekeh seraya mencubit pipi bocah ungu itu sampai memerah. Tentunya aksi mereka tak luput dari tatapan orang-orang yang berlalu-lalang.

"[Name]." Saat asik menjahili Koji, suara berat milik Hyungseok menginterupsi [Name] dan menarik perhatiannya.

"Oh, Seok! Hai!" [Name] tersenyum pada Hyungseok sebelum kembali beralih pada Koji.

"Koji, kita berpisah di sini ya! Belajar yang benar bocah." [Name] menyeringai dan mengusak surai ungu Koji, lalu cepat-cepat berlari pada Hyungseok sebelum bocah itu mengamuk karena rambutnya dibuat berantakan oleh [Name].

𓆩ᥫ᭡𓆪

Semilir angir berhembus melewati jendela, menerpa rambut gadis yang tengah terlelap hingga menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah si gadis.

"[Name] tidur?" Park Haneul bertanya pada Zin yang duduk tepat di depan gadis yang dibicarakan.

Zin mengangguk pelan, "Ya, jangan diganggu. Biarkan saja, dia pasti kelelahan."

"Zin apa kau sadar?"

"Huh? Apa maksudmu?"

"[Name] itu... kenapa ya, aku merasa tidak mengenalnya dengan baik. Padahal kita sudah berteman cukup lama kan?"

Perkataan Haneul membuat Zin terdiam sambil memikirkan ucapan Haneul.

"Dia kan murid baru, mungkin memang butuh waktu lebih lama lagi untuk saling mengenal." Zin membantah ucapan Haneul, namun diam-diam mengiyakan ucapan gadis cantik itu. Zin sendiri ragu dengan apa yang dikatakannya.

"[Name] itu kalau tidak ditanya tidak akan memberitahu." Hyungseok yang sedari tadi mendengarkan ikut menimpali.

"Kau benar, aku saja tahu dia sering sakit kepala baru-baru ini." Haneul beralih memandang [Name] dengan tatapan khawatir.

𝐈𝐍𝐅𝐋𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ‧₊ lookism Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang