Meragukan

27 8 1
                                    

Swara sampai diruang makan lalu dia duduk. Sharmishta yang masih penasaran apa yang terjatuh tadi memutuskan untuk bertanya pada Swara.

"Swara tadi apa yang terjatuh karena diruang tamu suaranya terdengar jelas?" tanya Sharmishta.

"Ibu sebenarnya tadi aku terpeleset dan membuatku terjatuh," kata Swara berbohong.

"Kau tidak papa kan Swara?" tanya Sharmishta khawatir.

"Sharmishta kau bisa lihat sendirikan kalau Swara baik-baik saja lalu kenapa kau bertanya," kata Shekar.

"Ayah benar Ibu. Jika aku kenapa-napa aku tak mungkin bisa kesini dan pasti aku juga akan memanggil kalian," kata Swara yang merasa kalau Ayahnya sama sekali tak mengkhawatirkannya.

"Yaudah ayo kita makan sekarang.," kata Shekar.

"Aku tau Shekar kau itu sebenarnya juga mengkhawatirkan Swara tapi kau menyembunyikan itu. Aku tau betapa kau sangat menyayanginya tapi selama ini kau tak pernah menunjukkan itu. Kau hanya menunjukkan sikap tegasmu dan membuat Swara selalu patuh pada perintahmu. Andaikan saja Swara tau betapa kau menyayanginya mungkin kalian akan sangat dekat tidak seperti ini. Dan mungkin saja Swara akan lebih meyayangimu dari pada aku," batin Sharmishta. Swara, Shekar dan Sharmishta lalu makan.

Disisi lain terlihat Laks yang sedang makan dengan kedua orang tuanya. Tanpa Laks mengatakan apapun pada Durga dan Annapurna, mereka tau kemana tadi Laks pergi. Mereka selesai makan.

"Laks kau berangkat bersama dengan Ayah," kata Durga.

"Tidak Ayah. Aku akan berangkat dengan mobilku sendiri dan Ayah berangkat dengan mobil Ayah seperti biasanya," kata Laks .

"Laks kau harus mau karena Ayah melakukan itu agar Ayah bisa memastikan kau tidak pergi kemanapun sebelum malam sesuai jam kerja karena hari ini Ayah ada meeting diluar jadi Ayah tidak bisa mengawasimu secara penuh," kata Durga.

"Apakah Ayah tak percaya denganku?" tanya Laks yang kecewa dengan perkataan Ayahnya yang seperti meragukannya.

"Ayah percaya padamu Laks, tapi ini hanya untuk jaga-jaga saja. Apalagi kau sudah 3 bulan hanya bersenang-senang setelah menyelesaikan kuliahmu," kata Durga.

"Dengar baik-baik Ayah. Aku tidak akan pergi kemanapun saat aku sedang bekerja karena aku tau bagaimana cara bersikap profesional. Apalagi aku adalah anak dari pemilik perusahaan dan mana mungkin aku akan memberikan contoh yang buruk untuk para karyawan diperusahaan kita. Jadi tolong jangan khawatir tentang itu dan berhentilah meragukanku. Tapi jika Ayah mau, Ayah bisa menyuruh seseorang dikantor untuk mengawasiku," kata Laks lalu pergi.

"Durga kenapa kau masih meragukan Laks? Apa kau lupa kalau Laks adalah lulusan terbaik dan tentunya dia bisa mengurus perusahaan dengan baik saat dia menggantikanmu nanti?" tanya Annapurna yang heran pada sikap Durga yang terus meragukan Laks.

"Iya Annapurna aku tau tapi aku hanya ingin memastikannya saja dan aku sama sekali tak bermaksud untuk meragukannya. Tapi ternyata memang benar kalau sikapnya itu sesuai dengan dugaanku. Sekarang aku sudah benar-benar yakin kalau Laks sudah pantas untuk menggantikanku. Tapi untuk memastikan itu aku sudah menyuruh seseorang untuk mengawasinya dan dia adalah sekretarisku. Jika Laks bisa mengurus perusahaan dengan baik, aku akan segera mengumumkan kalau Laks akan menggantikan posisiku dikantor," kata Durga.

"Aku lega mendengarnya. Aku kira kau masih marah pada Laks karena hubungan kalian memburuk setelah Laks menyelesaikan kuliahnya dan dia menolak untuk bekerja dikantor. Tapi aku tau kau bersikap keras padanya agar Laks mau bekerja sesuai dengan keinginanmu dan juga demi kebaikannya," kata Annapurna.

"Iya Annapurna karena setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya," kata Durga.

Siang harinya, Shekar datang ke ruangan Abhishek karena dia memanggilnya. Shekar lalu menghampiri Abhishek yang sedang duduk dikursinya. Shekar berdiri tepat didepan Abhishek dan membuat Abhishek melihatnya dari bawah sampai atas.

BAS TUJHSE PYAAR HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang