Jalan-jalan

69 18 1
                                    





Osamu terbangun karena guncangan kuat yang di lakukan kembarannya untuk membangunkannya.

"Samu ayo kita jalan-jalan."

"Ga dulu."

Dia langsung menutup tubuhnya dengan selimut dan langsung di tarik oleh Atsumu.

Terjadi pertengkaran di antara mereka berdua sampai jeweran dari bunda menghentikan mereka dan membawa mereka pergi ke ruang makan.


-*-*-*-


Osamu duduk diatas tubuh Shiroi, mereka akhirnya pergi jalan-jalan setelah Osamu mengalah.

Kata Atsumu adik harus ngalah sama kakaknya, sebenernya Osamu ingin sekali ketok kepalanya Atsumu.

Tapi apa lah daya dia yang terlalu mager buat melakukan hal yang menyenangkan itu.

Mereka sampai di sebuah hutan tempat mereka akan jalan-jalan, Shiroi dan Akai berubah menjadi seorang manusia.

Osamu kaget sekalian takjub sampai membuatnya menepuk tangan sedangkan Atsumu dan Akai udah ngilang ntah kemana.

Osamu mah kagak peduli, dia jalan aja sampai menemukan seorang wanita yang berdiri sambil menggendong bayinya di dekat sebuah pohon dan tiba-tiba saja menghilang.

"LAH KOK ILANG?" teriak Osamu yang ketakutan.

Shiroi memberi tau kalau itu adalah peri yang Osamu sukai karena kecantikan dan sayapnya yang indah membuat Osamu terheran emang cantik tapi serem.

Dia kembali berjalan menuju sungai dan menemukan Atsumu yang lagi mancing dengan muka anehnya.

Osamu mengambil buah-buahan yang bisa di makan, dia membaca buku tentang tanaman² sehingga dia ingat yang mana yang bisa dimana dan tidak.

Sudah sekitar 1 jam Atsumu mancing, tapi belum dapet² membuat Atsumu gusar dan akhirnya dia marah-marah ga jelas.

"Ih ikan nya bego ya ga mau makan umpan aku."

"Kau yang bego."

"Lah kok aku sih."

"Gimana ga bego, itu ikan depan mata tinggal kamu serok aja susah banget."

Atsumu berdiri dan mendekatkan mukanya ke arah Osamu, "Sttt itu lah nikmatnya memancing, menunggu walaupun sudah di depan mata."

Osamu langsung meninju muka Atsumu membuatnya jatuh kedalam sungai, "Itu namanya bego."

Dan berakhir mereka kejar-kejaran hingga Atsumu tersandung akar pohon membuat Osamu tertawa terbahak-bahak.

Pasalnya sekarang muka Atsumu penuh dengan lumpur, Shiroi dan Akai hanya memandangi mereka sambil beredam di sungai.

Ada suara tawa yang membuat si kembar ini kaget, mereka melihat kesepenjuru hutan dan menemukan para peri yang sedang melihat kearah mereka.

"Kalian ini kembar ya?." tanya si peri.

"Ga usah sok kenal deh nanya-nanya di kira aku lagi dagang apa." jawab Atsumu.

"Idih sensi amat sih si tua." celetuk Osamu.

Peri itu banyak sekali bertanya dan dijawab sarkas oleh Atsumu yang dari tadi pengen nikam si peri.

'Udah di kasarin pun masih berjuang buat mendekat, aneh' batin Osamu.

Atsumu nyerah dan akhirnya dia membersihkan mukanya lalu lanjut berjalan.

Di ikuti Osamu, Akai, Shiroi, dan para peri yang mengikuti mereka selama melakukan perjalanan.

Senja sudah terlihat menandakan waktu akan malam, mereka berempat akhirnya pulang ke rumah.

Setelah bersih-bersih Osamu pergi ketaman bunga untuk memandangi bunga-bunga itu.

Dia berjalan di tengah hamparan bunga matahari dan lily yang sangat amat indah.

Tiba-tiba kepalanya seperti di lempar sesuatu, saat dia berbalik ternyata itu adalah kembarannya yang melemparinya dengan apel.

Dan akhirnya mereka kejar-kejaran di taman, orang tua mereka yang melihat itu hanya tersenyum sambil sesekali tertawa.

Kehangatan kembali terasa di hati Osamu yang sudah mulai mencair, dia seperti hidup kembali.


Parallel | MiyaTwinsKde žijí příběhy. Začni objevovat