Tania:
Secepat itu Lo
dapat buktinya?

Dina:
Keren

Zela:
Gue jadi gak sabar
mengungkap semua nya

Aurel:
Jangan lupa oleh oleh nya

Naya datang membawa secangkir teh untuk lelaki itu "Di minum dulu"

"Ay kenalin dia Gilang pacar gue, Gilang ini Ayla sahabat aku"

"Gilang" pria itu mengulurkan tangannya

"Ayla" jawab nya sembari menjabat tangan yang terulur di hadapannya.

"Lo utang cerita banyak sama gue Nay" bisik Ayla.

Naya yang mendengar itu tersenyum lalu mengangguk karena dia akan menceritakan semua nya sekarang.

"Gue sama Gilang LDR setengah tahun dan sekarang kita sama sama mau kuliah di Jakarta. Gilang dan gue sama sama berasal dari Surabaya, dia teman SMP gue"

Ayla mengangguk paham "ohh"

"Dia mantan nya Alisa, dia tau semuanya"

Mendengar ucapan sahabatnya Ayla sedikit terkejut tapi tak apa yang penting Gilang orang yang baik dan tidak seperti Alice.

"Alisa Maharani sebenarnya sudah tertangkap polisi atas kasus bullying terhadap Caca Lestari tetapi bokap Alisa membebaskan nya. Karena malu nama anak nya sudah berada di data napi, bokap nya ganti nama dia menjadi Alice Melanie dan tanggal lahirnya pun di ganti sebulan sebelum ulang tahun asli nya. Bokap nya menyembunyikan identitas asli Alisa dan dia di kirim ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah SMA disana"

"Maaf kalau boleh tau apa alasan kalian putus?" Gilang menatap sang pacar terlebih dahulu setelah mendapatkan anggukan dari Naya, Gilang mulai menceritakan nya.

"Alisa tinggal di apartemen, semenjak kejadian itu uang jajan nya di potong sama bokap dia. Terus tiba tiba gue di putusin sama dia karena dia udah nemuin pacar yang kaya nama nya Lion"

"Leon" kritik Ayla.

"Gilang sebenarnya mau cerita semua itu ke gue dari lama tapi gue gak mau mengingat kejadian itu, gue sedih kalau ke inget Caca"

"Thanks buat Lo berdua udah bantu gue"

"Gue senang sebentar lagi Caca akan mendapatkan keadilan sepenuhnya"

****

"Hai Jakarta" Naya sangat gembira saat baru saja turun dari kereta api. Pergi ke Jakarta adalah salah satu impian nya sejak kecil tetapi orang tua nya tidak pernah membawanya ke kota tersebut.

Ayla sangat senang melihat senyuman yang terukir di sudut bibir sahabatnya. Bukan cuman Ayla yang senang tetapi Gilang juga senang melihat impian kekasih nya telah tercapai.

"Naya selagi Lo belum dapet kosan Lo boleh tinggal di rumah gue, selama nya juga boleh"

"Tapi Gilang gimana?" tanya Naya

"Sayang aku bisa tidur dimana aja gak usah khawatir"

"Gilang tinggal di apartemen Aldo tadi gue udah kasih kabar ke Aldo"

"Makasih banyak Ay!" seru Naya

"CAROLINE" seorang lelaki sedang berlari ke arah mereka bertiga. Sesampainya disana Aldo langsung memeluk Ayla, baru saja di tinggal beberapa hari sudah sangat rindu.

"Hai Aldo" sapa Naya

Aldo melepaskan pelukannya "Hai Nay apa kabar?"

"Gue baik, oh iya kenalin ini pacar gue nama nya Gilang"

"Aldo"

"Gilang"

Karena hari semakin gelap mereka pun pergi bersama meninggalkan stasiun kereta. Kini mereka telah berada di apartemen Aldo untuk makan malam bersama.

"Nasi goreng nya enak ya" ucap Naya

"Setuju" balas Ayla dengan keadaan mulut yang penuh dengan makanan.

"Caroline di kunyah dulu" ucap Aldo gemas.

Setelah selesai makan Ayla dan Naya bersiap siap untuk pulang menggunakan taxi online. Sebenarnya Aldo ingin sekali mengantar tapi Ayla beralasan bahwa sopir pribadi nya sudah menunggu di bawah.

"Kita pulang dulu ya" ucap Ayla.

"Aldo awas aja kalo Lo sampe berbuat jahat ke Gilang" ancam Naya.

"Paling gue bunuh" balas lelaki itu sembari merangkul Gilang.

"Tenang aja sayang, Aldo baik sama aku"

"Huek sayang sayang eneg gue"

"Syirik aja jomblo!"

"Caroline" lelaki itu melengkungkan bibir nya ke bawah.

"Udah mending sekarang kalian istirahat" balas Ayla.

Ayla mengajak Naya untuk segera masuk ke dalam rumah nya tetapi gadis itu masih memandang kagum rumah tersebut.

"Besar banget rumah nya Ay" gumam Naya.

"Ayo masuk" Ayla menarik tangan Naya.

Mereka memasuki rumah yang suasana nya sangat sepi, wajar saja karena rumah ini hanya terdapat dua orang yang menghuni nya. Ayla mengajak Naya menuju kamar tamu yang berada di dekat dapur. Tiba tiba Leon keluar dari dapur dengan segelas air putih di tangan nya.

"Leon ini Naya temen gue waktu di asrama, dia belum dapet kosan dan sementara waktu tinggal disini dulu gak papa kan?"

Leon hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Suami Lo kok cuek"

"Dia emang begitu Nay, masuk gih istirahat"

"Makasih Ayla"

Ayla pun meninggalkan kamar itu dia melangkah menaiki tangga untuk menuju ke kamar nya. Ternyata koper yang ia bawa sangat berat hingga ia kesusahan untuk menaikkan tangga sembari mengangkat koper.

"Akhirnya" final nya saat telah sampai di kamar, ia langsung tertidur pulas di atas kasur berukuran sedang tanpa memikirkan barang barang nya yang masih berantakan di dalam koper.


To be continued

Jangan lupa vote dan komen guys

Terimakasih yang sudah vote dan komen ❤️

See you di bab selanjutnya 👋

Kalau ada yang typo tandain ya guys 😁

LOVE LATER [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now