Pria berpakaian biasa itu membuka tas yang berisi uang dalam jumlah banyak.

"Kalian sangat pandai menabrak orang," pria itu terkekeh.

"Apa kita bakal aman?" tanya nya sedikit ketakutan sudah menghilangkan nyawa seseorang.

"Tentu saja, apalagi perusahaan ku akan menempati posisi pertama kalian akan ku lindungi."

2 orang berpakaian biasa itu tersenyum lebar, "Oke kita percaya."

Dilain tempat di sebuah ruangan bernuasa putih, terbaring seorang wanita dalam keadaan tubuh yang ringkih. Alat-alat medis berkeliling disamping nya dengam seorang lelaki menemani.

"Jahat---"

"Ka-mu jahat--"

Lelaki itu terkesiap menatap ibunya yang masih memejam mata tetapi meracau tidak jelas membuat nya ketakutan, ia memencet tombol darurat dengan tidak sabar lalu datanglah dokter.

"Dok kenapa ibu saya meracau?"

"Karena pengaruh obat biusnya alam bawah sadar ibu Ratna berdasarkan apa yang habis dia alami,"

"Jahat?" gumamnya terdengar diri sendiri.

"Kalo gitu saya permisi ya,"

Lelaki itu mengangguk tak lupa untuk berterima kasih.

"Siapa yang berani jahatin ibu?" tangan kekar itu membelai wajah wanita yang lemah dengan lembut.

Masih sama dirumah sakit, seorang lelaki dan wanita yang baru keluar langsung menatap tajam tiga orang di depan nya.

"Apa yang udah kalian lakuin?" tanya Galang dengan dingin, tak lupa matanya seolah menghunus salah satu temannya.

"Ada apa ini lang?" tanya Dela.

"Mereka bertiga penyebab papa meninggal bun,"

Dela menutup mulutnya kaget, air matanya kembali menetes ia berjalan perlahan kearah Kevan.

"Kevan apa kamu seperti itu nak?" suara Dela bergetar membuat Kevan kembali sesak.

Mata Dela beralih pada Zio, "Zio? ini benar kamu? sudah lama ya sejak beberapa tahun lalu,"

"Bunda kenal?" tanya Galang.

"Dia teman papa dari sma lang, keluarga kita berteman baik. Dulu kamu sama Echa masih bayi tapi karena niat jahat seseorang yang mau nyelakain antara kita jadinya lebih baik kita pisah memilih tempat tinggal masing-masing,"

Dela menarik nafas sebelum melanjuti, "Zio sempet pindah di Bali. Bunda gak ingat muka Echa jadi bunda baru nyadar baru-baru ini. Zio, kenapa kamu balik lagi kesini?"

Zio terdiam sebentar lalu menghela nafas.

"Sebaiknya kita lanjutkan dikantin sambil menunggu jenazah Fino selesai,"

Mereka semua setuju lalu berjalanlah ke kantin dan duduk saling berhadapan.

"Maaf saya gagal menjaga suami mu Del,"

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang