Kaki Dela tiba-tiba terasa lemas untuk berdiri, ia memegangi lututnya seraya menahan air mata yang memenuhi pelupuk mata.

"Bapak becanda? suami saya baik-baik aja kan?" sudah tak bisa ditahan, Dela memegangi dada nya yang terasa sesak.

"Saat ini suami serta supir ibu sedang dibawa kerumah sakit bhayangkara, kalo gitu kami permisi." polisi langsung meninggalkan kediaman Adhitama dengan Dela yang menangis sesegukan.

Wanita itu berlari kekamar berniat menghubungi anak satu-satunya, dengan tangan yang gemetar dan suara tangis yang tidak bisa ditahan.

"Halo bun? bunda belum tidur? kunci aja pintunya Galang tidur di mamel," suara lembut Galang terdengar. Sungguh ia tidak kuat menyampaikan berita ini.

"Nak,"

Galang mengernyit bingung, "Iya bun kenapa?" biasanya panggil nama, heran Galang.

"Papa kamu lang," Dela menangis semakin kencang membuat Galang yang disana memikirkan yang tidak-tidak.

"Papa kamu hiks kecelakaan,"

Lelaki itu sempat terdiam memejamkan matanya, "Galang pulang! bunda tunggu disitu."

Tanpa mengakhiri panggilan tersebut Galang langsung keluar menuju parkiran, saat ini dirinya sedang night ride bersama anak-anak Altra.

"Lang ada yang kecelakaan di per-empatan sastra ngeri anjir ringsek parah mobilnya," Rehan memperlihatkan berita online yang ia baca barusan. Inti Altra menunggu dimotor masing-masing dengan para anggota yang lain sedangkan ketua mereka berbicara dengan seseorang didalam.

Galang mendongak agar air matanya tidak tumpah, "Papa gue." ucapnya pelan setelah itu ia berlari mengambil motornya.

"Om Fino?" Varo punya firasat buruk, ia menyusul Galang diikuti inti Altra dan beberapa yang kumpul disitu.

"Cepet ikutin Galang, gue takut ada apa-apa sama om Fino." Varo tergesa-gesa begitupun dengan yang lain. Sekitar 8 orang mengawal ketua mereka, dengan perasaan kalut Galang menambah kecepatan nya.

Galang akan melihat lokasi terlebih dahulu untuk memastikan itu bukan papa nya, 5 menit sampai matanya menatap garis polisi dan kondisi jalan yang sangat kacau serta ramai orang melihat.

"Varo apa bener papa gue?" lirih Galang membuat mereka semua iba.

"Kita pastiin dulu, ayo turun." Varo mengajak mereka semua.

"Kevan?!" pekik Irham. Semua nya kaget dan saling menatap pada lelaki dengan raut wajah yang bersalah.

"Om Zio?" gumam Galang menatap ayah dari mantan kekasihnya yang sedang menatapnya juga dengan wajah datar tanpa ekspresi, menatap Kevan, om Zio, dan abangnya Lea bergantian. Ada apa ini?

Kepala nya sangat sulit memahami kejadian yang baru saja menimpa nya, belum lupa dengan Echa ditambah papa nya yang dikabarkan kecelakaan dengan 3 orang yang ia kenal lebih dulu di lokasi kejadian, kenapa mereka disini? apa mereka penyebab nya?

"Lang," panggil Irham. Ia menunjuk tas kerja yang terbuka berisi beberapa kertas serta ponsel yang retak, Galang mengambil itu mencoba menekan tombol power lalu muncullah lockscreen bergambar dirinya semasa kecil dengan sang papa.

Air mata nya tiba-tiba menetes, menggeser layar itu keatas yang tidak di sandi terdapat wallpaper Fino yang sedang mencium bunda nya. Galang terisak pelan, Varo yang menyadari itu pun langsung menghampiri Galang, memberi ketenangan pada teman dekatnya.

ONLY MINE (TERBIT)Where stories live. Discover now