YM 12

155 18 0
                                    

Beberapa bulan telah berlalu, hubungan Boruto dan Sumire tidak seperti dulu lagi. Kedua-dua mereka tidak lagi bercanda dan dekat seperti dulu.

Naruto, Hinata dan Himawari juga menyedarinya. Tapi apabila bertanya, kedua-dua mereka menafikannya.

Tes terakhir juga telah mereka harungi. Hari ini adalah hari dimana mereka mendapat keputusan tes.

Seperti yang mereka jangkakan, Sumire mendapat keputusan yang baik begitu juga Boruto.

"Jadi itu keputusanmu." Tanya Naruto kepada Sumire.

"Iya laman, bibi. Aku ingin melanjutkan pelajaranku ke luar negara. Kawaki juga telah mendapatkan sebuah universitas yang baik untukku."

"Jadi kau akan pergi bersama Kawaki." Tanya Hinata.

"Iya. Kawaki sedia membantuku sepanjang aku disana."

"Baiklah jika itu yang kamu mahukan. Aku akan membiayai segala pembelajaranmu disana." Kata Naruto

"Tidak perlu paman. Terima kasih untuk segalanya. Tapi kali ini aku mahu membiayainya sendiri. Wang insurans ibuku cukup untuk aku belajar disana. Lagian Kawaki juga akan membantuku."

"Tapi Sumire, belajar di luar negara itu sangat mahal, biar.."

"Maaf bibi, kali ini biarlah Sumi menanggung kehidupan Sumi sendiri. Sampai bila Sumi harus bergantung pada paman dan bibi. Lagian Sumi sudah banyak merepotkannya paman dan bibi. Biarlah kali ini Sumi cuba hidup tanpa tanggungan dari sesiapa."

"Sumire, berapa kali bibi katakan kau itu seperti anak kami. Apa-apa saja mengenaimu kami akan terus menanggungmu."

"Maaf bibi, mungkin Sumi ini seperti anak yang tidak tahu berterima kasih, cuma kali ini biarlah Sumi.."

"Baiklah." Kata Naruto memotong kata-kata Sumire

"Sayang." Marah Hinata tidak setuju dengan suaminya

"Tapi ingat Sumire, jika kau lagi masalah disana jangan pernah lupakan kami. Kau harus memberitahu kami. Jika paman dapat tahu kau cuba menyembunyikannya dari paman, paman tidak akan teragak-agak untuk membawamu pulang ke sini semula tanpa kau dapat menghabiskan pelajaranmu disana." Tegas Naruto

"Baiklah paman, Sumi janji. Terima kasih paman." Sumire menundukkan dirinya sebagai hormat dan keluar dari ruangan bacaan itu.

"Kenapa sayang membenarkannya." Protes Hinata

"Hinata kamu sendiri tahukan Sumire itu bagaimana, jika kita terus mendesaknya pasti dia sedih. Lagian selama ini dia itu sering merasa yang dirinya telah merepotkan kita. Jadi berikan sedikit kebebasan padanya. Aku tahu, Sumire tidak akan lupakan kebaikan kita padanya."

"Kau benar sayang. Aku melihat bagaimana senangnya dia tadi ketika kau mengijinkannya. Sumire bukan lagi anak kecil, pasti dia rasa seperti terikat dengan kita jika kita terus membantunya."

"Benar, jadi kau sudah paham bukan. Sumire bukan mahu jauhkan diri dari kita, tapi dia cuma ingin hidup berdikari sendiri. Benar katanya, sampai bila dia harus ditanggung oleh kita, bagaimana jika kita telah tiada esok."

"Iya. Tapi aku berat hati untuk melepaskannya pergi jauh."

"Kita harus melepaskannya, karena suatu hari nanti dia pasti akan meninggalkan kita setelah bernikah nanti."

Hinata memeluk suaminya. Sejujurnya dia memang berat untuk melepaskan gadis yang telah dia anggap seperti anaknya sendiri.

...

"Sepertinya semua baranganmu telah siap dikemas. Bibi tidak menyangka kau akan pergi secepat ini."

"Maaf bibi, Sumi harus menyesuaikan diri disana sebelum belajar disana. Lagian Sumi akan berangkat bersama Kawaki, jadi bibi tidak perlu khawatir."

YÓÚÑG MÀSTÉRWhere stories live. Discover now