YM 6

150 22 0
                                    

"Tuan Muda mahu kemana." Tanya Sumire sebaik saja melihat Boruto seperti mahu keluar setelah pulang dari sekolah.

"Keluar bersama temanku." Kata Boruto singkat sambil terus mendapatkan motornya.

"Jangan pulang lambat." Pesan Sumire.

Dia khawatir jika Boruto pulang lambat pasti Naruto dan Hinata akan bertanya padanya. Dia juga tidak tahu akan berkata apa.

Kadangkala dia terpaksa membohongi Naruto dan Hinata semata-mata mahu menyelamatkan Tuan Mudanya meskipun dia tahu itu adalah salah.

Boruto menunggang laju motorsikalnya sehingga sampai di tempat yang dijanjikan bersama teman-temannya.

Boruto hanya duduk mendiamkan dirinya saja sedangkan teman-temannya yang lain sedang sibuk karaoke.

"Kenapa, masih marah dengan kejadian petang tadi." Tanya Shikadai yang melihat Boruto tidak seperti biasa.

Boruto tetap mendiamkan diri sambil melihat ponselnya.

"Bor, apa kata kita minta Kawaki masuk ke dalam tim kita. Lagian tim kita masih memerlukan ahli." Cadang Shikadai

"Terpulang." Balas Boruto malas.

"Jika begitu aku akan bertanya padanya. Akan ku katakan yang dia lulus untuk menjadi salah satu tim kita karena kau telah mengujinya."

Mata Boruto yang dari tadi hanya tertumpu pada ponselnya kini beralih pada Shikadai sambil tersenyum. Sekurangnya itu dapat menghilangkan malunya pada petang tadi.

Setelah hampir 2 jam menghabiskan masa di pusat nyanyian, Boruto bergerak untuk pulang. Sewaktu dia berhenti di sebuah toko ingin membeli minuman, dia terserempak dengan Sarada yang turut berada di situ.

"Apa kau tinggal di sekitar ini." Tanya Boruto.

"Iya. Rumahku didepan sana." Tunjuk Sarada.

"Jika begitu biar aku menghantarmu pulang. Lagian ini sudah lewat. Bahaya jika gadis cantik sepertimu pulang jam sebegini."

Wajah Sarada sedikit merona karena Boruto baru saja mengatakan diri cantik. Sebenarnya dia sudah biasa dengan pujian itu tapi entah kenapa pujian dari Boruto membuatkan dirinya menjadi malu.

"Peluk aku, aku tidak mahu kau jatuh nanti ketika kau memboncengku." Kata Boruto.

Sarada yang malu, mula memeluk pinggang Boruto dan Boruto menggerakkan motorsikal apabila merasakan keadaan selamat.

"Terima kasih boruto hantarkan aku pulang." Kata Sarada.

"Iya sama-sama. Jumpa di sekolah esok." Ujar Boruto lalu beredar meninggalkan Sarada yang masih lagi melihat Boruto meninggalkannya.

"Pacarmu." Goda Sakura yang melihat anak gadisnya dihantar seseorang.

"Mama, dia itu teman sekolah ku." Balas Sarada malu.

"Benar." Goda Sakura lagi.

"Iyalah ma. Apa yang mama lakukan di luar ini." Tanya Sarada yang melihat sakura berada diluar rumah mereka.

"Tunggu papamu. Jam sebegini masih belum pulang."

"Sebentar lagi pasti papa pulang. Nah itu mobilnya." Kata Sarada melihat mobil papanya tiba di rumah.

"Lambat papa pulang. Mama dari tadi menunggumu." Ujar Sarada.

"Papa cuma bertemu dengan teman papa sebentar. Tidak sedar berbual, sedar-sedar sudah jam sebegini." Balas Sasuke sambil tersenyum

"Mama ingat papanya kenapa-napa pulang lambat." Kata Sakura.

"Maaf, esok teman papa jemput kita kerumahnya untuk makan malam. Jadi kita akan kerumahnya malam esok." Kata Sasuke lalu mereka masuk ke dalam rumah.

YÓÚÑG MÀSTÉRМесто, где живут истории. Откройте их для себя