YM 3

202 24 0
                                    

Boruto berjalan malas menuju ke rumah. Hari ini di benar-benar lelah. Sebaik saja pulang dari latihan, dia berkelahi dengan anak-anak dari sekolah lain. Puncanya hanya salah satu anak dari sekolah lain itu menumpahkan minuman pada pakaiannya.

Boruto yang bengang karena kalah sewaktu latihan melepaskan marahnya pada anak itu sehingga terjadi perkelahi antara mereka. Mujur saja Shikadai dapat meleraikan perkelahi itu. Jika tidak, Shikadai tidak tahu apa yang akan Boruto lakukan pada anak itu.

Sampai saja di rumah, perlahan dia menghendap seperti seorang pencuri yang mahu memasuki rumah. Melihat keadaan aman, dia segera berlari masuk ke dalam kamarnya karena dia berjaya melepasi pembantu rumahnya dan yang paling utama pengawalnya iaitu Sumire.

"Mana Boruto, kenapa dia tidak turun untuk makan malamnya." Tanya Hinata yang melihat Boruto masih tidak ada di kursi meja makan.

"Kakak lagi di kamarnya." Balas Himawari.

"Sumire, boleh tolong panggilkan Boruto." Pinta Naruto.

"Baik paman."

Sumire berjalan menuju ke tingkat atas untuk ke kamar Boruto.

"Tuan Muda, turun makan." Panggil Sumire sambil mengetuk pintu kamar Boruto.

"Aku kenyang. Aku sudah makan sebentar tadi." Balas Boruto dari dalam kamarnya.

Sumire yang merasa curiga mula menerobos masuk ke dalam kamar Boruto. Dia tahu pasti Boruto sedang menyembunyikan sesuatu, karena sejak pulang dari latihan Boruto hanya duduk di kamarnya saja.

Kebiasaan Boruto, setelah pulang dia pasti akan mencari Sumire untuk memastikan gadis itu telah pulang dengan selamat selain menjahilkan gadis itu.

Boruto yang tidak pernah mengunci pintunya terkejut dan bersembunyi di dalam selimutnya berpura-pura mahu tidur.

"Tuan Muda bangun. Aku tahu kamu masih belum mahu tidur."

"Aku ngantuk, lelah karena latihan hari ini berat."

"Bangun makan dulu. Lepas itu kau boleh tidur dengan aman." Panggil Sumire lagi sambil menarik selimut Boruto.

Merasakan selimutnya ditarik, Boruto menarik keras kembali selimutnya hingga Sumire turut terjatuh ke atas ranjang Boruto di samping Boruto sehingga kedua-dua mereka saling menatap antara satu sama lain.

Menyadarinya Sumire lantas bangun dan duduk di Kasur empuk itu.

"Seperti jangkaan aku. Kau buat masalah lagi." Kata Sumire.

Boruto yang tertangkap bangun duduk menghadap Sumire.

"Tidak, seperti aku katakan tadi latihan sangat keras. Aku terjatuh semasa latihan." Nafi Boruto.

"Kau tidak perlu membohongi aku. Aku bukannya bodoh sepertimu. Aku kenal sekali kesana luka dan memar pada bibirmu itu. Itu kesan perkelahian bukan."

"Iya. Sewaktu pulang tadi, tiba-tiba ada yang memukulku."

"Tiba-tiba? Mustahil dia akan memukulmu secara tiba-tiba jika kau tidak lakukan masalah."

"Iya benar aku tidak bohong. Tanya tuh Shikadai."

"Bo..ru..to.. apa benar kau tidak membohongi aku." Tanya Sumire terus menatap wajah Boruto.

Boruto yang mendengar Sumire memanggil namanya mula merasa merinding, dia tahu jika Sumire menyebut namanya pasti gadis itu sedang marah.

"Iya, iya..aku mengaku. Tapi budak itu menumpahkan minumannya padaku."

"Jadi kau memukulnya dan terjadi perkelahian."

YÓÚÑG MÀSTÉRWhere stories live. Discover now