[9]

542 51 5
                                    

Iris [Y/N] terus menatap hujan deras diluar sana.

Tetes demi tetes air yang tumpah dari langit membuat pikirannya kosong.

Kenapa pula harus hujan??keluh [Y/N].

Ia kan jadi terpaksa menginap di tempat tinggal Izana malam ini?

Gak lucu kalau dia berusaha menerobos badai diluar sana, yang ada dia disambar petir nanti.

Sementara otaknya berpikir, sebagian otak lainnya mulai membayangkan hal tak senonoh.

Otak kiri [Y/N]: senangnya~akhirnya bisa berdua saja dengan Izana, lalu tidur sambil memeluknya, menghirup aroma wanginya, membelai wajahnya, dadanya, tubu—

Plakk!

[Y/N] refleks menampar diri, sadarlah!

Pikirannya melantur ke mana mana.

"Kenapa?"tanya Izana menyernyit.

[Y/N] menggeleng, tanda tak apa apa.

Izana mengangguk, lalu memegangi kepala, tidak..Izana menggaruk kepalanya, terlihat berpikir.

"Aku lupa dimana Kakucho menaruh futon,"ungkapnya dengan dahi terlipat.

[Y/N] terdiam sebentar, apa?

Kenapa Kakucho? shock [Y/N], ini bukannya tempat tinggal Izana, mengapa bawa bawa temannya itu? pikirannya mulai mengarah ke persimpangan.

"Hei, kau sudah melakukan apa dengan Kakucho sampai berbagi futon seperti itu?"ceplos [Y/N].

"Apa? Tidak bodoh, Kakucho yang kusuruh membersihkan tempat tinggalku, karena itulah dia yang merapikan futonku!"elak Izana tak mau dituduh macam macam.

"Oh, kukira" [Y/N] menutup mulutnya dan menatap menyelidik kepada Izana. Izana mendecak.

Detik berikutnya,Ia menyugar poninya ke belakang, tersenyum miring kepada [Y/N].

"Aku tak belok, akan kubuktikan,sekarang, disini.denganmu."seringai Izana.

"Kau siap?"senyumnya makin lebar.

Degh!

Wajah [Y/N] memerah seketika.

"A-aku hanya bercanda, hahaha!" [Y/N] memalingkan wajah dan mengibaskan tangannya.

Yaampun, hampir saja aku membangunkan singa yang tidur!jerit batin [Y/N].

Izana menyeringai puas melihat reaksi [Y/N] dan memilih menghubungi Kakucho.

"Hoi, bodoh, dimana kau sembunyikan futonku?"

[Y/N] melotot ketika Izana memanggil Kakucho dengan panggilan 'bodoh', sangat kasar!

Izana mengabaikan pelototan [Y/N].

"Eh, itu kuletakkan di dalam lemari dibawah aquariummu."

"Begitu, bagus. Tut‐" Izana mematikannya begitu saja tanpa berkata terima kasih, [Y/N] melotot mendengarnya.

Apa apaan sifat tak sopan ini??

"Kau sangat tak sopan, Izana. Padahal Kakucho orang yang selalu baik padamu"

"Oh, jadi kau menyalahkanku?"Izana memiringkan kepala, memperlihatkan anting hanafudanya.

[Y/N] menyernyit, perasaannya tak enak. "Salah siapa lagi kalau bukan salahmu?"bodohnya, [Y/N] membalas perkataan Izana.

"Ah, begitu?" Izana berjalan mendekat kearah [Y/N], sedang gadis itu berjalan mundur.

Kaki [Y/N] menyentuh bagian bawah sofa, sial, ia terpojok!

My Girl[Izana Kurokawa×Readers] Tokyo RevengersWhere stories live. Discover now