[4]

3.2K 591 207
                                    

Yoo!!gw lama gak balek,kangen gak nih?🤏🕶😏

[Y/N] terdiam, sedari tadi ia menajamkan pendengarannya untuk memperjelas kalau yang tadi didengarnya bukan sesuatu yang bergenre gaib.

Beberapa saat yang lalu,[Y/N] mendengar suara aneh di luar kamar asramanya.

Sesuatu seperti bunyi tangan yang diusapkan kasar pada kaca sehingga menimbulkan bunyi decit.

[Y/N] Meneguk saliva kasar,genre fanfik ini gak berubah horor kan?

Gak lucu tau kalo [Y/N] buka pintu tiba tiba muncul sosok cewek dengan wajah pucat dan berdarah darah.

Ngiiing.

[Y/N] meringis,sapu yang dipakainya untuk membersihkan kamar terjatuh ke lantai begitu saja.

Sekelebat ingatan asing mulai bermunculan di kepalanya.

Cap telapak tangan dengan darah pada kaca jendela,itu yang muncul di ingatan [Y/N].

"Apa apaan ini?"

[Y/N] tak mengetahui apapun,namun hatinya terus menyerukan nama izana.

[Y/N] menggeleng kuat.

Tidak,untuk apa dia mengingat lelaki brengsek itu?!

[Y/N] sudah berusaha melupakannya selama ini,namun melupakannya begitu sulit, seakan sosok izana melekat dan memang harus terus ada di pikirannya.

Ketika [Y/N] bertanya pada orang orang di asrama,mereka terdiam kaku,tak mau menjawab pertanyaan [Y/N] tentang izana.

Suster letta juga selalu mengalihkan topik jika menyangkut tentang izana.

Ada apa sebenarnya?

[Y/N] merasa seperti gadis malang yang kehilangan ingatannya karena suatu insiden.

Sepertinya itu benar,karena setiap ia berusaha mengingat sesuatu tentang izana, kepalanya langsung berdenyut keras.

Seolah mencegahnya mengingat lebih dalam atau [] akan tau akibatnya.

Hubungannya dulu dengan izana,seperti apa?

Mengapa harus izana?apa tidak ada orang lain?

Kenapa harus..lelaki itu?

Berbagai pertanyaan memenuhi kepala [Y/N], hingga gadis itu mencari pengalihan dengan membersihkan kamar asrama agar berhenti memikirkan tentang izana.

Ngingg.

Sekelebat ingatan kembali memasuki kepalanya.

[Y/N] memegangi kepalanya.

"Akh!"

Kali ini,yang dilihatnya adalah pintu asrama izana.

[Y/N] semakin bingung bagaimana hubungannya dengan izana.

Pikirannya menolak namun hatinya terus mendorong agar mencari jawabannya.

Akhirnya,dengan segenap keberanian dan rasa penasaran yang besar,[Y/N] keluar dari kamar.

[Y/N] berjalan kearah kamar izana.

[Y/N] memicing ketika sampai di depan kamar lelaki itu.

Apa izana ada di dalam sana?

[Y/N] gugup,namun ia memberanikan diri memutar kenop pintu.

Cklek!

Dibukanya pintu kamar izana,yang ternyata masih tak terkunci.

"Apa dia tidak takut kamarnya dimasuki pencuri?"[Y/N] bergumam sendiri.

Bisa saja,kan,ada yang mencuri sesuatu dari kamarnya,terlebih perabotan di sana terlihat elit.

My Girl[Izana Kurokawa×Readers] Tokyo RevengersOù les histoires vivent. Découvrez maintenant