[6]

1.2K 168 16
                                    

"Aduh, sakit, dasar gila!"sentak [Y/N] pada Izana yang dengan sengaja menarik anting hanafudanya.

Gak gak, awalnya [Y/N] sama sekali tidak memakai anting, gadis itu dipakaikan anting oleh Izana secara paksa.

Siapa juga yang mau melawan Bos geng Tenjiku seperti Izana, [Y/N] masih tidak mau bersemayam di tanah.

Izana hanya tersenyum tanpa dosa saat [Y/N] menepis tangannya.

"Hei, [Y/N].sini mendekat, kau tidak boleh jauh jauh dariku"titah Izana seraya menarik pinggang [] dan mendekapnya.

"Lepas!"kesal [Y/N] berusaha berontak pada Izana yang memeluknya erat, namun lama kelamaan capek juga.

Akhirnya [Y/N] pasrah, lagipula tak ada gunanya melawan.

Izana itu keras kepala.

"Nah,diam begini dong"puas Izana memutar badan [Y/N] agar menghadapnya.

Lelaki itu kembali memeluk [Y/N], dia sangat merindukan gadisnya itu,sangat.

Sambil menghirup aroma rosy khas [Y/N], Izana memainkan anting hanafuda yang dia pasangkan pada gadis itu.

"Jangan ditarik lagi atau kau kutendang dari sini!"ancam [Y/N], Izana terkekeh.

"Mana mungkin kau tega menendangku, aku kekasihmu loh"kata Izana, ia mendusel di perut [Y/N], membuat gadis itu geli.

"Hei, hentikan, Izana, gel—"

Cklek!

[Y/N] membeku di tempat, sedang Izana mengangkat wajahnya dan melonggarkan pelukan.

Keningnya menyernyit tak suka "siapa?"tanyanya dengan nada datar yang membuat [Y/N] berjengit.

Aura Izana bisa berubah begitu cepat, mengerikan!

"Kukira apa, ternyata hanya gadis cerewet dengan seorang kakek tua,"celetuk seorang bocah laki laki yang sangat dikenal oleh [Y/N], itu Ken!

"Oh,kakek tua?"senyum Izana penuh arti, ia melepaskan pelukannya pada [Y/N].

Surai putih keperakannya memang kerapkali dicemooh.

"Izana, mau apa?!"panik [Y/N] saat Izana berjalan mendekati Ken yang menaikkan sebelah alis, terlihat meremehkan.

Izana memamerkan senyum manisnya kepada [Y/N].
"Jangan khawatir,hanya mengajari sopan santun,kok"

Pria itu melayangkan kecupan singkat pada pipi kanan gadis-nya.

"Mungkin akan sedikit lama, malam ini juga akan ada pertemuan geng,"sambungnya.

Setelah itu, Izana berbisik di telinga Ken.
"Keluar dari sini bocah ingusan, akan kutunggu kau diluar,"desis Izana dengan senyumnya agar tak membuat kecurigaan [Y/N] makin besar.

Lelaki beranting hanafuda itu keluar dari kamar duluan, Ken menampilkan raut malasnya.
"Hah?apaan sih sok hebat banget, padahal juga sekali pukul langsung babak belur."decak Ken.

"Dasar kakek tua sok angkuh, akan kulihat seberapa tebal mukamu setelah kuhajar nanti,"tukas Ken tersenyum bangga.

Berkelahi?itu sudah biasa baginya.

Dan sepanjang ia berkelahi, Ken tak pernah kalah sekalipun, karena itu dia sangat percaya diri.

Lagian pria berkulit gelap mirip kakek kakek didepannya ini ketihatan tak kuat sama sekali, pasti dibalik jubah merahnya itu hanya tulang.

Bisa apa coba,untuk melawan Ken?

Ken terkekeh dalam hati.

"Hei,kau tak akan mencelakainya,kan?! Dia sudah sering terluka akhir akhir ini!"pekik [Y/N] namun tak ada balasan dari Izana maupun Ken.

My Girl[Izana Kurokawa×Readers] Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang