HARI KE-4

1K 138 4
                                    

Keesokan paginya matahari terbit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keesokan paginya matahari terbit...... Irin dan yang lainnya benar-benar mengkhawatirkan Freen dan Becky yang menghilang ke dalam hutan semenjak kemarin. Hanya para siswa yang berada di lokasi kejadian, kepala desa dan para guru yang mengetahui hal ini. Karena jika berita ini tersebar, itu hanya akan menyebabkan kekacauan yang tidak perlu.

Semuanya murni kecelakaan dan tidak ada yang bisa di salahkan. Putri kepala desa juga menghilang ke dalam hutan untuk mengambil resiko demi menyelamatkan siswa tersebut. Jadwal karyawisata tetap berlanjut dan kemudian Irin mendatangi kepala desa untuk berbicara dengannya secara pribadi ketika dia memiliki kesempatan.

"U-Uhh.."

"Nona Aurassaya, kan?"

"Y-Ya.... Apakah kamu sudah mendengar sesuatu.....?"

"...... Sayangnya belum, tetapi jangan khawatir, aku sudah meminta beberapa orang untuk mencari mereka. Kami akan segera menemukan temanmu."

Kepala desa itu tampak cukup tenang, meskipun putri satu-satunya juga hilang di hutan. Dia sangat percaya kepadanya dan itu membuat Irin bertanya-tanya. Dia bertanya kepada kepala desa, karena dia tidak pernah bertemu seorang ayah yang begitu mempercayai putrinya sebesar ini, di momen yang berbahaya seperti ini.

"Kamu sangat mempercayai Freen...."

Hehe,, yah... Dia anak yang spesial. Meskipun dia mungkin terlihat naif dan polos, dia sangat dewasa dan bertanggung jawab daripada kebanyakan anak seusianya. Seperti yang dikatakan, semakin banyak beban yang kamu pikul, semakin kuat pula kamu jadinya.

Irin sedikit terkejut mendengar hal itu dari kepala desa. Namun, waktu hampir habis dan mereka harus pergi ke tempat berikutnya sesuai dengan jadwal. Kepala desa mengelus kepala Irin dan menenangkan siswa itu. Jauh di lubuk hatinya dia juga khawatir..... Namun, dia harus mempercayai putri satu-satunya. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain mempercayai Freen.

-

"N-Nnggh..."

"Tahanlah sebentar..... Semuanya akan menjadi lebih baik."

Becky mengusap saputangan basah itu di luka Freen dengan lembut. Mereka berdua bangun dan duduk bersama di tepi sungai pada pagi hari untuk membersihkan luka Freen. Becky bersikeras untuk merawat luka Freen sebelum melanjutkan perjalanan lebih jauh. Dan Freen mau tidak mau harus mematuhi gadis itu.

Setelah selesai membersihkannya, Becky mencoba memikirkan apa saja yang mungkin bisa dia gunakan untuk menutupi luka Freen. Sedangkan saputangan itu terlalu pendek untuk menutupinya. Saat itulah dia memutuskan untuk merobek bajunya menggunakan batu tajam yang ia temukan di sekitar sungai. Dan itu membuat Freen tercengang dan tahu apa yang sedang Becky coba lakukan. Freen tidak menyangka bahwa Becky akan bertindak sejauh ini dan dia mencoba untuk menghentikannya.

A World To Believe In [FreenBecky]Where stories live. Discover now