HARI KE-3

985 129 7
                                    

-///-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-///-

Aku ingat kembali di masa kecil itu.... Aku dulu memiliki teman disekitar ku. Tepatnya, aku mengenal semua orang di angkatan ku. Aku tidak pernah melupakan perasaan ini sama sekali sampai hari itu terjadi.... Hari dimana mereka mengkhianati ku. Hari dimana sahabatmu sendiri mengkhianati semua yang aku miliki. Aku kehilangan banyak hal saat kejadian itu.. Aku trauma... Sampai sekarang, aku sangat takut untuk memulai sesuatu atau memiliki teman.

Bahkan kita menjadi teman, itu tidak akan bertahan.. lantas kenapa harus repot-repot memulainya?

Freen : "Becca adalah temanku sekarang, dan aku adalah temanmu."

Hentikan... Kumohon... Aku tidak ingin mendengarnya. Aku tidak ingin memiliki teman! Aku.... Aku takut.... Hanya 5 hari berada disini, dan ini akan berakhir.... Meskipun aku memiliki teman disini, itu akan berakhir 5 hari lagi...

Aku tidak ingin merasakan rasa sakit yang mengganggu di dalam dadaku, ketika mengingat perasaan manis berada di sekitar orang yang di sebut teman. Dan itu hanyalah ilusi, hanya 5 hari lagi.... Dan semua omong kosong ini akan menghilang.

-///-

Keesokan paginya, semua orang memiliki waktu luang untuk melakukan apapun yang merek inginkan, tetapi Becky memutuskan untuk tetap berada di kamarnya dan bersantai. Dia sedang tidak mood untuk melakukan apapun dan dia melihat snack di atas meja.... Itu adalah snack yang Freen berikan kepadanya pada malam pertama dia berada disini. Wajah polos itu terlintas di benaknya lagi dan itu membuat Becky sangat kesal. Dia mendorong ringan makanan itu ke tempat sampah dan beristirahat di tempat tidur sampai sore.

"Sialan anak itu..."

Dia melihat ke langit-langit dan hanya menikmati kedamaian ini sendirian di kamarnya. Dia tidak ingin keluar untuk menghindari pertemuan dengan Freen. Kemudian dia kesal pada dirinya sendiri karena dia melarikan diri dari gadis itu.

Becky menghela nafas dan turun dari tempat tidur, karena dia merasa berbaring seperti ini tidak membantunya untuk menjernihkan pikirannya sedikitpun. Becky berjalan menuju balkon dan dia menatap pemandangan laut yang bisa dia lihat dari kamarnya. Kamar ini merupakan kamar yang bagus karena posisi kamar itu memiliki sudut sempurna dari lautan yang indah. Saat dia berdiri sendiri menikmati pemandangan, pintu kamar terbuka dan itu menarik perhatiannya.

"Oh.... Hai nona Aurassaya."

"Hai... Kami baru saja kembali dari pasar. Apakah kamu tinggal di sini sepanjang waktu?"

"Sepertinya begitu..."

"Ahh... Baiklah.. dan bisakah kamu memanggilku dengan Irin saja. Agak sedikit canggung karena kita merupakan teman sekelas dan selama perjalanan karyawisata ini kita juga menjadi teman sekamar."

A World To Believe In [FreenBecky]Where stories live. Discover now