My Cold Captain-20

33.7K 1.6K 48
                                    

Janelle kembali ke rumah dengan kalimat Reverie yang terus berputar di kepalanya. Sampai saat ini Janelle masih tidak percaya, selalu bertanya-tanya apakah yang disampaikan Reverie benar atau tidak? Jika memang benar Willie ingin fokus kepadanya, itu artinya Willie akan melupakan tentang Brielle? Tapi, bagaimana jika hanya sesaat? Hanya di saat Janelle sedang sakit?

Janelle menghela napas dengan sudah masuk ke dalam rumah. Janelle yang sedang melangkah, terhenti karena mendengar suara dari dapur dan Janelle pun pergi ke sana. Ketika sudah tiba di dapur, Janelle tertegun melihat Willie yang sedang menyiapkan sarapan.

"Kamu abis dari mana? Aku cari-cari nggak ketemu." kata Willie sambil menaruh brokoli yang sudah direbus ke piring.

"Keluar." jawab Janelle.

"Aku udah bikin sarapan untuk kita." Willie menghampiri Janelle sambil membawa piring untuk menunjukkan menu sarapan mereka hari ini. "Kamu boleh makan ini semua, 'kan?"

Janelle memperhatikan dada ayam yang sudah dimasak, scrambled egg, dan brokoli yang berada di piring. Janelle mengangguk.

"Ya udah, yuk, kita sarapan." Willie mengambil piring yang satu lagi lalu keluar dari dapur.

Ketika Willie sudah keluar dari dapur, Janelle menghela napas. "Apa bener dia berhenti karena gue?" tanya Janelle dengan raut yang sulit diartikan tanpa Janelle sadari jika Willie sedang berdiri di ambang pintu. Kembali setelah sempat pergi dengan piring yang masih berada di tangan.

"Aku yang kamu maksud?" tanya Willie yang membuat Janelle terlonjak kaget, Janelle langsung balik badan.

Willie kembali masuk ke dapur dan meletak piring di meja dapur yang belum sempat ia taruh di ruang makan. Willie mendekati Janelle dan mengambil tangan perempuan itu, setelahnya, Willie tuntun Janelle untuk duduk di kursi mini bar.

"Tadi kamu bilang apa?" tanya Willie dengan posisi berdiri di depan Janelle, mereka saling berhadapan.

Janelle diam dengan memalingkan wajah.

"Jane." panggil Willie karena Janelle diam saja.

"Bukannya tadi udah sempet ngomong siapa yang aku maksud?" tanya Janelle dengan ketus.

"Oke, iya aku denger. Berhenti yang kamu maksud aku berhenti kerja?"

Janelle mengangguk.

Willie ikut mengangguk. "Aku emang berhenti kerja karena kamu." kata Willie tanpa bertanya dari mana Janelle mengetahuinya.

Janelle menatap Willie sejenak.

"Aku pengen rawat kamu walaupun fisik kamu sehat, tapi, aku pengen ada di deket kamu, dua puluh empat jam."

Janelle menatap ke arah lantai dengan mata yang terasa memanas.

"Aku nggak mau kehilangan lagi." kata Willie dengan lirih dan Janelle bisa mendengarnya.

"Karena kamu nggak mau kehilangan sosok Brielle lagi. Your world is all about my twin. Brielle." (Duniamu hanya tentang kembaranku. Brielle). balas Janelle dengan mata yang sudah berair.

"I'll turn it into about you, Janelle." (Aku akan mengubahnya menjadi tentangmu, Janelle). balas Willie.

Janelle menatap Willie dalam diam dengan air mata yang sudah mengalir di pipi secara perlahan. "Nggak mungkin secepat itu."

"Please, trust me."

Janelle langsung menggeleng sambil menghapus air matanya. "Sikap kamu berubah karena kamu tau aku sakit, 'kan? Kayaknya kalo aku nggak sakit, sikap dingin kamu bakal terus berlanjut." Janelle tertawa kecil.

My Cold Captain [COMPLETED]Where stories live. Discover now