Chapter 12

36 5 0
                                    

"saya tidak berniat untuk memberinya hadiah seperti itu"

Seah memberi pembelaan pada tatapan pria itu, matanya tajam seperti serigala yang sedang memburu kancil, seperti seah.

Jungkook mengaitkan tangannya pada kedua sisi tubuh seah, dan mengangkatnya naik keatas meja kerjanya. entah apa maksud pria itu membawanya keruangan itu.

"kau suka menggoda?" tanya jungkook, menebak pesan moral dramanya bersama jimin barusan.

"dengan bermodalkan bunga" lanjutnya.

entah sudah berapa kali seah menjelaskan bahwa bunga itu bukan secara khusus diambil dan diberikannya pada jimin, awalnya hanya keinginan untuk memetik saja... tidak ada niatan untuk memberi nya pada manusia manapun.

"jadi kenapa kau memetiknya?"

oh ayolah, jadi dia masih terus membahas perihal bunga tadi, terkutuklah bunga daisy sialan itu dan bunga sejenisnya.

"saya menyukai bunga" jawabnya

Jungkook mendengus lucu, menundukkan wajahnya, kedua tangannya masih berada dikedua sisi tubuh seah yang duduk tegas karna kegugupannya.

"jika kau benar-benar menyukai bunga itu, kau seharusnya tidak akan memetiknya, tapi merawatnya"

"tapi tuan... saya benar-benar tidak ada niatan seperti tadi itu" bela seah yang mulai merasa disalahkan.

tapi keadaan malah menjelma menjadi kecanggungan, dimana pria itu menatap nya dengan intens dan seah hanya mampu menunduk, Bogum bilang jangan menatap matanya terlalu lama.
lama terdiam, seah seketika tersentak kala jungkook meraih pinggang nya agar semakin mendekat dan meremasnya kuat. apa ini sebagai bentuk hukuman?

seah meringis dan akhirnya berani memandang kedua mata itu, jungkook membalasnya dengan senyuman aneh seperti hal yang dilakukan seah adalah keinginan yang ditunggu-tunggu nya sedari tadi percakapan mereka dimulai.

"sir..."

entah apa maksud gadis itu menggumamkan panggilan tuan nya. tapi yang pasti tidak membawa topik baru untuk bisa menjadi awal percakapan mereka berdua.

"buka mulutmu"

seah mendongak, tuan nya cukup tinggi sampai harus melihat nya dengan begitu.
apa maksud kalimatnya itu? untuk apa?

dengan ragu seah melebarkan kedua bibirnya dan langsung di sambar oleh milik tuan nya. seah sempat mundur karena terkejut... namun, jungkook kembali menariknya bahkan semakin menempel hingga dapat merasakan kehangatan yang lebih lagi.
bibirnya yang memiliki piercing diujungnya itu terus saja melumat ranum milik seah, meloloskan lidahnya dan bergerilya didalam sana, seah juga membalas aksi itu dengan senang hati, bibirnya sangat lembut seperti kapas yang berasal dari tumbuhan kapas negara selandia baru. itu juga sangat wangi, seperti wewangian buah yang alami dan ada terasa sedikit mind, mungkin pria ini baru saja menyikat giginya atau mengemut permen mind.

jungkook melepas pautan mereka kemudian menatap lamat-lamat wajah yang memerah dihadapannya. seah hampir mabuk kepayang hanya dengan sentuhan tadi, tapi jujur saja ini memang ciuman pertamanya. ciuman pertama yang panas dengan pria panas.

seah telah mendeskripsikan bagaimana rasanya benda kenyal itu setelah meraup dan mengoboknya didalam. tentu saja dia juga penasaran dengan tanggapan pria itu terhadapnya.

"bagaimana miliku menurut mu sir?"

seah meretuki kebodohannya lagi, dia terus saja tersadar ketika telah berujar.

"manis"

bibirnya memanyum seperti bocah lima tahun yang tidak diberi permen yang diinginkan.

"sir bilang, sir tidak menyukai sesuatu yang manis"

"sir.. tidak menyukai milikku?" lanjutnya terus, semakin tak terkendali

Jungkook menyentuh bibir ranum itu dan mengecupnya sekali lagi, hanya sekilas dan memeluk tubuh itu untuk mengembalikan agar berdiri seperti posisinya.

"turunlah dan katakan pada bogum, agar memperbaiki mesin pendingin ruangan, sepertinya sudah rusak"

"sir... itu karena mu" balas seah dengan suara kecil seperti gumaman tidak jelas.

"huh?"

namun seah langsung beranjak menjauh, dia mengerti maksud tuan nya, dia juga tidak ingin berlama-lama berada disuasana canggung mereka.

yang barusan, dia berharap ada part kedua dengan sentuhan lebih intens. jujur saja, itu membuatnya serasa terbang menuju langit lapisan keduabelas, hahaa bahkan lapisan langit pun bertambah dibuatnya

fokusnya kembali saat lengannya terulur untuk menutup kembali pintu dan ketika sebelum akhirnya benar-benar keluar dari sana, langkahnya langsung saja terhenti saat mendengar jungkook kembali bergumam.

"hyung, kita sepertinya memang harus segera berangkat ke Italia, aku ingin melihat wajahnya secara langsung"

"kapan pelelangannya?" lanjutnya dengan bertanya

'dua hari lagi, waktu yang baik berangkat untukmu besok pagi' balas seseorang dari seberang dana. seah mengenali suara ini, ini milik Park Jimin, pria agresive semalam.

"baiklah hyung, kau atur semuanya. dua ticket untukku"

'eoh, gadis cantik itu ikut?'

namun seah tak lagi mendengar suara apapun kemudian, jungkook sepertinya menutup panggilannya.
dan...
holy sh*t... pria itu sudah ada dihadapannya, dia ketahuan menguping lagi.

"kurasa ada yang salah denganmu kid..."

"sebentar tuan, aku sedang mencari permenku yang jatuh" kata seah kemudian berperan seolah sedang meneliti sesuatu dibawah. aktingnya memang bagus... dia patut diberi penghargaan kategori aktris terbaik.

jungkook menaikkan alisnya, sebab matanya melirik sebuah bungkus kecil yang dia yakini adalah permen hilang yang dimaksud.
pria itu menunduk dengan menekuk lututnya, meraih benda kecil itu.

"maksud mu ini?"

"eoh, iyaa itu dia, sir... matamu sangat jeli, kau hanya butuh 4 detik untuk berhasil menemukannya" katanya

jungkook mengernyitkan alisnya, seingatnya permen itu tak jauh dari mata seah memandang.

"turunlah, katakan pada bogum jika kita akan berangkat ke Italia besok pagi"

seah pura-pura terkejut, padahal dirinya sudah mendengar berita itu sebelumnya lewat aksi menguping.

"kita? tuan... saya tidak ikut kan?"

"jika kau ingin merasa berguna, seharusnya kau ikut" jungkook berlalu melewatinya, dirinya tak mengeluarkan protes apapun gadis itu hanya dapat hanya memandangi nya menaikki tangga menuju kamarnya.

tbc...

UNDER COVERWhere stories live. Discover now