Chapter 11

37 5 1
                                    

mendengar bahwa seah tidak dapat membuat sarapan karena sakit, bogum akhirnya ditugaskan membuatkannya, walaupun hanya dapat mengantarkan sampai perbatasan lift.
Bogum, membersihkan air dijempatan dipekarangan samping mansion, disana banyak ikan jadi tidak baik jika membiarkannya kotor. sampah daun kering yang berasal dari pohon yang gugur.

seah berlari menuruni tangga, dapat terlihat dari dinding kaca samping. gadis itu penasaran bagaimana dirinya selanjutnya, atau hanya perlu berdiam diri. karna pamannya belum mengiriminya pesan sejak semalaman

"kau tidak terlihat sedang sakit" ujar bogum, setelah mendapati pandangannya yang melihat presensi seah berdiri dipinggir sungai kecil yang sedang dibersihkannya sekarang.
bukannya menjawab kalimat sinis itu, seah malah tertawa terbahak-bahak melihat bogum yang begitu mendalami perannya sebagai seorang pekerja rumah.

"kau cocok dengan peranmu"

seah bahkan mengusap air matanya yang keluar karena begitu banyak tertawa, hingga menangis.

"kasihan sekali, kau harus iri denganku, liat... aku hanya makan dan tidur"

baiklah, seah boleh bersombong dengan posisi istimewanya selama disini dan selama banyaknya kesalahan yang dilakukannya, gadis itu tidak pernah mendapat hukuman dari jungkook. dia memang harus membanggakan itu.

"setelah kejadian semalam, bagaimana akhirnya?" tanya seah karena setelah mendapat luka dilengannya, gadis itu diperintahkan untuk pergi menuju kamarnya.

"kau ingin akhir yang seperti apa?"

seah mengusap dagunya seolah berfikir keras. mencari ending bahagia yang cocok, seperti jungkook yang akhirnya mengeluarkan samurainya, atau membidik pria semalam dengan revolver kesayangannya dan berakhir mati mengenaskan. biarkan seah mengatur endingnya sendiri...
tidak, hanya bercanda. dia tak sekejam itu.

"kuharap jungkook memberinya jerah" cicit seah pelan. meskipun begitu dapat didengar jelas oleh bogum.

"tapi... hey, kau membohongiku, aku tidak melihat Juan Carlos semalam?" lanjutnya setelah beberapa waktu terdiam.

Bogum meliriknya dengan dahi mengkerut,
"dia ada disana semalam, beruntung karena seperti nya dia tidak mengenalimu"

Sejujurnya seah juga sudah lupa wajah pria tua itu secara persis, ketika itu mereka hanya bertemu dalam beberapa menit dibandara menuju eropa, pria itu terlihat sibuk mengurusi keberangkatan seah.

"kau tau apa hubungan jungkook dengan Yuan?" tanya seah.

Bogum langsung saja melirik mendengar jenis ucapan seah yang tiba-tiba saja berubah. kepalanya dimiringkan seperti ada yang salah dengan kalimat seah barusan.

"memangnya ada apa?"

"aku mendengar mereka membicarakannya semalam, Jungkook dan Taehyung"

"sepertinya kita akan berpisah lama setelah ini" gumam bogum, seah tidak mengerti.

"omong-omong.. gimana ending cerita semalam?" tanya seah yang ternyata masih memikirkan perihal kejadian yang hampir merenggut nyawanya.

"yang pasti berakhir rusuh"

seah mengerjap terkejut

"rusuh? separah itu? kukira suasana kembali seperti semula setelah kau membawaku pergi"

"Jungkook hampir membelah kepala Russel Crowe, berakhir mengusirnya keluar. ternyata maksud kedatangannya adalah mengajak jungkook bermain hal bejat sepertinya. membuka bar prostitusi gadis dibawah umur"

UNDER COVERWhere stories live. Discover now