aud

88 17 0
                                    

A/N : Jangan lupa vote dan komen yaw!!

----------------------------------------

Di sebuah kediaman yang terlihat sangat besar seperti istana di dalam kisah dongeng, seorang pria berambut merah dan bermata hijau tengah memijat dahinya berharap denyutan kepalanya perlahan mereda.

"Masih belum ada kabar?" Tanyanya pada pria yang berdiri di samping tempat duduknya

"Maaf.. masih belum ada yang mulia.." jawab pria yang menjabat sebagai sekertaris dan orang kepercayaannya

"Tetap cari! Dan terus selidiki sampai ketemu!" Ucap pria itu tegas

"Baik yang mulia Duke.." jawab sang tangan kanan

"Lalu bagaimana dengan jejak pelelangan budak?" Tanyanya kembali

"Sudah ada titik terang yang mulia.. para kesatria berhasil melacak keberadaan mereka, mereka ditemukan tidak jauh dari wilayah Ellworth tuan.. tepatnya di hutan terlarang.." jelas sang kaki tangan.

"Dasar para tikus sialan itu! Berani-beraninya menodai wilayahku!!" Ucap yang Duke

"Panggil Eden, siapkan para prajurit. Segera musnahkan para tikus sialan itu." Tambahnya

"Baik yang mulia"






"Ed.. jejak mereka sudah terlihat di hutan terlarang, kau tau apa yang harus dilakukan bukan?" Tanya sang Duke

"Tentu ayahanda. Percayakan pada saya.." ucap pemuda tampan berambut merah muda dan bermata coklat itu.

------------

Eden Ellworth

Tuan muda dari keluarga terpandang kedua dari kekaisaran, Keluarga Duke Ellworth.

Pemuda tampan itu tengah memacu kuda putih kesayangannya, malam ini ia mendapatkan tugas penting dari sang ayah untuk memusnahkan para benalu yang sudah meresahkan warga dan masyarakat di wilayah Ellworth.

Sudah tiga laporan kehilangan anak yang sampai ke telinga sang Duke. Hal itu lantas membuat sang ayah murka.

Walaupun pria berkepala empat yang cukup ditakuti se kekaisaran itu terkenal dengan sebutan iblis di Medan perang namun percayalah jika sebenarnya pria itu sungguh memiliki hati yang lembut, terutama soalnya anak kecil yang tidak berdaya dan berdosa.

Karena ada sebab yang kuat untuk membuat sang Duke merasa harus menolong setiap anak kecil yang kesusahan.

Putri bungsunya sudah hilang sejak masih kecil, dikarenakan putrinya di culik oleh salah satu maid di mansion.

"Eugene.. apa adikku masih belum ditemukan?" Tanya Eden pada sahabat sekaligus tangan kanannya

"Maaf tuan muda.. tapi masih belum ada titik terang.." jawab pemuda bernama Eugene Durrel itu.

"Baiklah.." cicit Eden putus asa.

Eden menggelengkan kepalanya mencoba sejenak melupakan kesedihan dan kembali fokus dengan tujuannya saat ini.

"Baiklah kita habisi para benalu busuk itu.. lalu kembali fokus mencari adik kecilku.." gumamnya sambil terus mempercepat laju kudanya.

.

"Apakah disini tempatnya?" Tanya Eden setelah berhenti di depan bangunan yang cukup besar di tengah hutan itu.

"Eugene.. jelaskan!" Tambahnya

"Rumah ini sempat ditempati oleh sebuah keluarga tuan muda.. keluarga Baron yang tidak terlalu terkenal, namun saat mengetahui jika hutan ini ditinggali oleh hewan-hewan buas membuat keluarga itu kini berpindah ke pemukiman bangsawan lain.. saya pikir.. bangunan ini sudah dihancurkan ternyata tidak.." Jelas Eugene yang di balas anggukan pelan oleh Eden

"Bersihkan sekarang!" Perintah Eden

"SIAP TUAN MUDA!" teriak para prajurit Ellworth

Saat para prajurit bersiap menyerbu gedung tersebut terdengar suara langkah kecil yang banyak dari dalam gedung, hal itu membuat para prajurit semakin waspada dan bersiap menyerang.

Namun saat suara kaki itu mendekat justru malah para anak-anak kecil dan remaja yang terlihat sangat tidak terawat berhamburan keluar.

"DI SANA! ADA TUAN KESATRIA ADA TUAN KESATRIA!"
"KITA SELAMAT!! KITA AKAN SELAMAT!!"

Teriak mereka bersautan.

Eden yang melihat itu langsung memerintahkan para prajurit untuk membantu para anak kecil tersebut dan memberikan mereka persediaan air dan makanan yang mereka bawa.

Eden yang penasaran mendekat kearah kumpulan anak kecil yang terlihat cukup murung.

"Apa yang terjadi? Bagaimana kalian bisa keluar?!" Tanya Eden penasaran

"Para nona muda yang sudah menyelamatkan kami tuan.." sahut salah satu dari mereka

"Nona muda?" Tanya Eden kebingungan

"Benar tuan, mereka berjumlah tiga orang, mereka juga di kurung di sel sebelumnya, namun mereka berhasil melarikan diri dan dengan hati baik melepaskan kami dari jeruji besi.. bahkan mereka melawan para paman bertubuh besar dengan sangat hebat tuan.." jelas anak itu antusias, karena kebetulan anak itu melihat semua yang dilakukan oleh ketiga gadis aneh tersebut.

Eden mengerutkan dahinya kebingungan, bagaimana bisa tiga orang nona muda berhasil mengelabui para benalu yang disebutkan oleh ayahnya.

Karena tidak wajar bagi seorang nona untuk belajar bela diri dan berkelahi, terlebih mereka mampu melawan orang yang memiliki berat badan berkali-kali lipat dari mereka.

"Lalu dimana mereka sekarang?" Tanya Eden

"BENAR!! Meraka masih di dalam tuan.. tuan tolong selamatkan mereka.. tolong tuan.." ucap anak kecil tersebut

Eden yang mendengar itu langsung bergegas ingin memasuki gedung tak terawat itu di ikuti oleh Eugene yang sedari tadi setia di sampingnya.

Namun saat mereka ingin mendekat suara ledakan dari gedung itu berhasil membuat semua orang terkejut dan kelimpungan.

Asap tebal memenuhi sekitar mereka, membuat mata sedikit perih dan membuat indra penciuman semakin sensitif.

Eden menyipitkan matanya guna memperjelas penglihatannya, terdapat tiga orang gadis remaja yang ia yakini lebih muda darinya tengah membungkuk menormalkan nafas mereka.

Satu diantaranya terlihat melontarkan pertanyaan yang di jawab singkat oleh seorang gadis berekspresi datar, sedangkan seorang yang lain hanya tertawa singkat sambil menepuk pundak si penanya.

Hingga mata coklat milik Eden berhasil bertemu tatap dengan gadis tanpa ekspresi, Eden tertegun sebentar melihat mata hijau gadis itu yang entah mengapa langsung mengingatkannya dengan mata dingin sang ayah.

Gadis itu terlihat mengerutkan dahinya sembari mengamati wajah Eden, lebih tepatnya mengarah pada rambut pemuda itu.

Merasa di perhatikan Eden pun tanpa sadar mulai mendekat kearah gadis itu, hingga dirinya kembali tertegun, menatap warna rambut merah muda yang terlihat sedikit gelap lantaran di penuhi debu.

Seketika kedua sudut bibir pemuda itu terlihat terangkat ke atas, rasa rindu, bahagia, terkejut bergabung menjadi satu.

Akhirnya dia menemukan seseorang yang selama ini di cari oleh keluarganya.


Sang adik yang sempat hilang di culik oleh para musuh kini berdiri anggun dan bersinar di hadapannya.


Dengan gerakan cepat Eden mengelus dahi gadis itu guna memberikan mantra penidur lalu segera membawa gadis itu kedalam dekapannya.




"Akhirnya kita ketemu dek.."













------------------------------

To be continued~

Medan
05 Agustus 2023

Queen_di06

The Three Figuran Where stories live. Discover now