🍂34

1.9K 169 16
                                    

.
.
.
.

Selesai mengantar sana keluar dari rumah sakit, dengan perasaan yang senang Yoongi buru buru berlari menuju ruangan Jimin. Dengan harapan dia akan segera memperbaiki semua hubungan mereka yang akhir akhir ini renggang. Saat membuka pintu ruangan, Dia tidak menemukan siapapun ada disana, Yang dia temui Hanya ranjang kosong tanpa sosok Jimin.

Dengan panik dia menuju resepsionis dan berusaha menanyakan keberadaan Jimin, namun para suster juga tidak melihat siapapun keluar dari sana, Semua orang menjadi panik mencari keberadaan Jimin dirumah sakit. Tapi tidak ada tanda tanda Jimin ada disana.

Dia juga sudah menelfonnya berulang kali tapi nomornya selalu tidak aktif, saat ini Dia benar benar menjadi panik dan kalang kabut, dia tidak tau apa yang harus dilakukan sekarang.

Sementara suaminya kalang kabut dirumah sakit, Jimin justru sedang asik duduk dikursi halte airport dengan barang barang yang sudah dia siapkan, Pandangannya kosong dan sendu menatap tiket dan juga pasport yang ada ditangannya.

Menghela nafasnya gelisah." Sial, Kenapa aku harus melakukan hal ini? Aku tidak ingin berpisah dengannya." Gumam Jimin

Entah apa yang dipikirkan Jimin hingga membuatnya menghindari Yoongi Dan pergi tanpa mengatakan apapun padanya, Padahal mereka baru saja memperbaiki hubungan mereka karena sana sudah memutuskan untuk tidak menganggu mereka lagi, sekarang apa lagi yang membuat Jimin bersikap seperti ini.

Bohong jika Jimin mengatakan dia baik baik saja sekarang, Tapi dia tidak punya cara lain untuk mengatasi masalahnya, Setelah apa yang dia dapatkan selama menikah dengan Yoongi, dia perlu waktu untuk menerima itu semua. Dia tidak mau kalau hal seperti itu berulang seperti dulu, tidak apa apa jika suaminya memperlakukan pada dirinya sendiri, tapi sekarang dia tidak sendiri, seseorang ada didalam perutnya.

Memegang perut." Untuk sementara kita harus menghindar sayang, tidak apa apa jika hanya papa yang disakiti, tapi papa tidak mau jika itu terjadi padamu" bicara dengan calon bayi yang ada diperutnya.

Saat sedang menunggu waktu terbang, Jimin bermain dengan ponselnya, menatap screen layar yang menampilkan panggilan tak terjawab ratusan kali dari min Yoongi, dia melihatnya namun sama sekali tidak dia  angkat.

Menyimpan kembali ponselnya dan mengenggam dengan erat pasport dan juga tiketnya, kali ini dia akan bersungguh melakukan apa yang sudah dia pilih, dia yakin ini pasti yang terbaik  untuk hubungan mereka berdua, ini jalan jalan satunya agar Jimin bisa hidup bersama dengan Yoongi nantinya.

Memikirkan apa yang sedang terjadi m
Membuat dia jadi melamun sendiri dikursinya, tetapi, ada satu hal yang membuat dia tercengang dan juga tidak bisa mengatakan apapun, dia melihat sosok Yoongi yang sedang berlari menuju ke arahnya, Dengan tergesa gesa dan keringat yang mengalir deras dipipinya, muka merahnya menandakan kalau dia sudah berlari cukup lama. Mengatur nafasnya lalu duduk disamping Jimin.

"Hyung?" Ucap Jimin bingung dengan kedatangan Yoongi yang tiba tiba saja. Dia bahkan tidak bisa mencerna dengan suasana yang sedang terjadi.

"Kau pergi kemana?! Aku mencarimu seharian tapi tidak menemukanmu, kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?!" Mengenggam bahu Jimin dengan suasana hati panik, nafasnya tidak teratur dan bisa dilihat dia sangat kelelahan.

Jimin terpaksa menguatkan hatinya dan berusaha untuk tampak tenang, Tersenyum dan bersikap Seperti tidak pernah terjadi apapun.

"Duduklah dulu Hyung" pinta Jimin dengan lembut, dan dituruti begitu saja oleh Yoongi.

Menatap Yoongi." Hyung, aku hanya akan mengatakannya satu kali jadi tolong dengarkan aku. Aku ingin mengakhiri hubungan kita" pinta Jimin membuat Yoongi sontak menoleh menatapnya. Tidak percaya dengan apa yang dia dengar, Yoongi berusaha untuk berpikiran positif.

Melodi Berputar -Yoonmin [END]Where stories live. Discover now