[9]

1.3K 147 4
                                    

Another day, another shot! Prosesi syuting Gap The Series sudah berjalan hampir setengahnya. Kali ini kami sedang rehat usai menyelesaikan scene dimana Mon bertemu dengan Kate, Jim dan Tee untuk pertama kali.

Para pemain sejak tadi tidak berhenti menertawakan bagaimana aku yang berakting gugup dan terbata saat menyebutkan nama Mon ketika bertemu geng nya Khun Sam.

Aku tidak merespon apapun, hanya meringis.

Karena diledek? Bukan.

Melihat begitu banyak jajaran foodtruck yang dikirimkan oleh para fans, dimana salah satunya memiliki menu Thai Tea, serta kondisiku yang sedang flu saat ini adalah alasan terkuat untuk meringis menahan perih luka yang tidak berdarah.

Aaah! Pasti menyenangkan bisa menikmati thai tea dingin dicuaca terik seperti sekarang.

" Becky, Thai Tea! ", seru P'Chen.

" Iyaaa tau. Dan gue suka banget please! "

" Iyalah! Siapa dulu yang ngenalin? ", ujar Nam yang sudah berada disana lebih dulu.

" Selain thai tea, lo suka orang'orang thailand juga ga? "

" Oh jelas! ", sautku mantap.

" Dan lo suka Freen kan? ", sambar Nam lagi dengan cepat. Aku memberinya tatapan tajam, namun percuma karena Nam tetaplah Nam. Alih'alih berhenti, ia malah memegang bagian kepala belakangku untuk membuat seolah'olah mengangguk.

Ia tertawa usai merasa puas bermain denganku, " Dah tuh ambil minuman lo. "

" Hah? Perasaan gue belom pesen apa'apa. "

" Udaa dipesenin Freen, thai tea anget sama teh madu khusus buat Princess Becky tersayang. ", katanya lagi.

Aku hanya manggut'manggut lalu mengambil kedua minuman yang sudah dibuatkan. Belum ada 5 detik aku memegang papercup tadi, Irin datang mengusirku karena ia ingin berfoto dengan Noey yang menjadi lawan mainnya di series ini. " Lo bisa ga pegi sama pasangan lo aja? Gausah ganggu kita, gitu. Kan udah punya pasangan masing'masing. "

NANI THE F—?!! Apakah semua orang bersekongkol untuk menggodaku?

Namun jika dilihat'lihat, Irin ada benarnya. Karena saat ini Freen tengah berdiri tak jauh dariku. Aku lantas menghampiri dan bersikap seakan'akan ingin memeluknya.

Namun lihatlah? Ia malah bersikap acuh tak acuh dan lebih mementingkan 2 gelas minuman dingin dengan rasa berbeda yang ia miliki sekarang. " Dah lah gue pergi aja. ", rajukku.

" EEEEHHHHH MO KEMANAAA??!!! ", katanya seraya menahan sebelah tanganku. " Bercanda doang, sayang. Aku laper, ayok kita makan aja. ", sambungnya lagi.

" Anj lah. Mata gue ternoda sama bucinnya mereka suu. "

Aku bisa mendengar protes yang dilontarkan Nam. Bahkan aku mengingat bagaimana ekspresinya kala aku memeluk Freen tadi. Tapi aku tidak perduli, ia hanya cemburu karena tidak memiliki seseorang untuk di peluk.

Kami kembali ke dalam cafe untuk menikmati makan siang dan lagi'lagi Nam kembali menggodaku, " Lo ngapain duduk disebelah gue anjir?!! Sana duduk samping pacar lo. "

"  Waaaaa ini kok gemesh banget! Boleh bawa balik ga? ", aku mengacuhkan Nam karena lebih tertarik dengan kelucuan dari piring serta peralatan makan cafe ini.

" Gausah aneh'aneh. Itu kan property punya orang. ", Freen mengingatkan. " Sini duduk. Dan yang ini pedes, jangan dimakan. ", sambungnya seperti biasa.

Aku hanya mengangguk lalu memutuskan untuk mengambil dipping sauce yang sudah disiapkan. Sepertinya akan enak jika dimakan bersama dengan salmon.

FreenBecky • Private, Not SecretWhere stories live. Discover now