Finally!

1K 50 2
                                    

Happy reading!

Hari ini adalah hari dimana nayesha akan menyandang status sebagai seorang istri, kini nayesha sedang di rias wajahnya dengan mua walaupun make up nya hanya natural.

Nayesha memandang wajahnya pada pantulan cermin. "Ini cacha beneran nikah?" Tanya batinnya. Nayesha pun tersenyum miring menatap cermin "seandainya ada kak athan, kakak lihat lah princess echa sudah mau menikah tapi tidak denganmu" Ucapnya. Setelah mengucapkan kalimat itu air mata nayesha jatuh.

"Assalamu'alaikum, boleh uma dan umi masuk" Tanya uma Rahma. Nayesha segera mengusap air matanya lalu mempersilahkan umi dan umanya untuk masuk. "Waalaikumsalam masuk aja gak papa"

"Kamu kenapa nak kok menangis, masa sudah cantik nangis sih" Goda uma Rahma. Nayesha menggeleng dan tersenyum "tidak uma, cacha cuma gak nyangka aja kalo cacha sudah mau jadi seorang istri" Ucap nayesha.

Umi adiba yang mendengar tutur nayesha pun tersenyum lalu memeluk gadis tersebut. "Umi juga merasa seperti itu, baru kemarin kamu manjat tembok buat ke alfamei ya" Ujar umi adiba dengan kekehan

Nayesha yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan gelagapan. "A-ah i-iya cacha juga merasa seperti itu" Ucap nayesha gugup. "Sudah tidak usah gugup" Ujar umi adiba.

Kini uma Rahma yang memeluk gadis tersebut "Anak uma sudah besar ya, sudah mau jadi seorang istri, jadi istri yang solehah ya nak, nurut sama suami" Ujar uma Rahma.

"Huaa! Uma jangan ngomong kayak gitu cacha jadi terhuraa huaa" Tangis nayesha lepas saat mendengar tutur umanya. "E-eh jangan nangis, dong uma kan cma kasih tau"

"Hiks, tapi menyentuh hiks" Ucapnya di sela tangis. "Yasudah uma minta maaf, udah jangan nangis lagi nanti luntur" Ujar uma Rahma dan nayesha mengangguk.

Di sisi lain ada seorang laki-laki sedang menyiapkan mental nya untuk mengucapkan kalimat sakral itu.

"Bagaimana bisa kita mulai" Tanya pak penghulu. Gus azka pun mengangguk .

"Baik, bapak vian silahkan jabat tangan gus azka" Ujar pak penghulu. Setelah itu aba vian pun menjabat tangan gus azka. "Baik kita mulai saja"

"SAYA NIKAHKAN DAN KAWUNKAN ENGKAU SAUDARA MUHAMMAD AZKANO ARKAN DEWANTARA DENGAN PUTRI SAYA NAYESHA ARKHAVA BINTI ALVIAN HASSAN DENGAN MAS KAWIN CINCIN BERLIAN MURNI SERTA UANG SEBESAR 36789.14 RIYAL SAUDI DAN SEPERANGKAT ALAT SOLAT DI BAYAR TUNAI"

"Saya terima nikahnya NAYESHA ARKHAVA BINTI ALVIAN HASSAN dengan maskawin tersebut di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAHH!"

"Alhamdulillah"

Semuanya berucap senang dan syukur rasa lega akhirnya masa ketegangan kini menjadi helaan nafas lega dan senyum bahagia.
Tangis haru terlihat dari aba vian, karena sekarang putri bungsu mereka sudah menyandang sebagai seorang istri. Baru saja kemarin ia menggendong anaknya itu.

"Silahkan panggil mempelai wanita nya ke sini"


Kini nayesha menuruni anak tangga dengan di tuntun oleh kedua sahabatnya, nayesha terlihat anggun saat memakai gaun putih, dengan cadar yang tak pernah ia tinggalkan.

"Ayok silahkan salim ke suaminya"

Dengan tangan yang bergetar hebat nayesha mengambil lengan gus azka, namun nayesha ragu untuk mengambilnya. Sampai tamu di sana merasa gemas.

"Ayok nak tidak papa, kan sudah sah"ujar uma Rahma. Bukanya meraih tangan dan menyalimi punggung tangan gus azka, nayesha malah menangkup kan kedua tangannya di dada. Setelah di bantu oleh umi adiba akhirnya nayesha pun menyalimi punggung tangan gus azka

Apa ini yang dinamakan takdir? On viuen les histories. Descobreix ara