Sosok yang selama ini di rindukan

1.1K 58 0
                                    

Нαρρу Rєα∂ιηg!

Pagi yang cerah menyinari pesantren At-taubah, 2 gadis yang sedang sibuk di dapur ndalem untuk memasak sarapan pagi.

"Assalamu'alaikum" Salam nayesha yang baru saja datang dari kamar vyora.

"Waalaikumsalam"

"Eh sha kamu ngapain ke sini?udah mendingan? Mending kamu di kamar ajh deh, kamu masih lemes lho" Ujar vyora dengan nada khawatir.

Nayesha menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Gak kok aku udah gak papa, aku juga mau bantu ayok" Ucap nayesha bersemangat, namun kedua gadis itu masih khawatir dengan keadaan nayesha, "beneran gak papa kan? Udah sembuh?" Ujar lia yang memastikan dan sang empu hanya mengangguk dan tersenyum dengan lebar.

Beberapa menit berlalu kini, 3 gadis itu membawa sarapannya ke ruang makan. Para gadis itu memasak cukup banyak katanya untuk di pesantren juga.

"Assalamu'alaikum" Ucap ketiganya saat datang dari dapur sembari memegang wadah yang berisi masakan di tangannya.

"Waalaikumsalam"

"YaAllah nak, kamu udah sembuh?" Tanya umi adiba.

"Iya sha kamu udh sembuh? Kalo belum sembuh istirahat saja tidak papa" Ujar kyai yusuf.

"Umi, abi Sasha gak papa kok, badan Sasha juga udah enakan. Mangkannya Sasha ke dapur kalo tiduran trs yang ada nantinya Sasha tambah sakit lagi" Ujar nayesha terkekeh. Dan umi adiba serta kyai yusuf hanya tersenyum hangat kepada nayesha.

"Ekhem!" Deheman seseorang mampu membuyarkan suasana, dalam satu detik. Spontan semua orang pun langsung melihat ke arah orang yang berdehem tadi. "Kenapa Ka?" Tanya umi adiba, dan di balas gelengan oleh Gus azka "tidak azka cmn mau ngomong kita kapan sarapannya? Dari tadi ngobrol trs" Dan umi adiba serta kyai yusuf terkekeh mendengar tutur kata putra sulungnya. "Ayok makan"

Ya! Orang yang berdehem tadi azka, sebenarnya sedari tadi lelaki itu memperhatikan nayesha dan uminya sedang mengobrol, lalu azka menyadari bahwa dirinya telah berlebihan, sontak saja azka langsung berdehem dan beristighfar.

𝘔𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪𝘯 𝘯𝘢𝘺𝘦𝘴𝘩𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘎𝘶𝘴. Wkwkwk

Back to Story.

Setelah sarapan nayesha memilih pergi ke taman, nayesha tidak bisa muraja'ah karena dia sedang udzur, jadi nayesha hanya berzikir dan membaca sholawat.

Nayesha duduk di ayunan taman, pandangan nayesha kosong ke depan tiba tiba saja nayesha mengingat sosok seseorang yang selama ini ia rindukan. "Kak athan, kakak kemana aja hiks, C-c-caca kangen sama kakak, kakak jangan pergi lagi yh" Ucap nayesha di tengah isakan tangisnya.

Dan sosok itu membalas pelukan nayesha dan mengusap kepala nayesha, sembari tersenyum. "Syutt, cantiknya kak athan gak boleh nangis oke. Senyum yh nanti kalo ada saatnya kita pasti akan bertemu dan bersama sama lagi" Ujarnya

"Beneran" Ucap nayesha yang menatap mata sosok itu, dengan tatapan mata yang berkaca kaca. Sosok itu pun mengangguk dan tersenyum hangat kepada nayesha, "kakak pergi dulu yh"

Nayesha menggelengkan kepalanya kuat "gak gak, kak athan gak boleh pergi kak athan harus di sini sama caca" Ujarnya yang mengeratkan pelukannya.

Tiba tiba saja sosok itu pergi entah kemana, nayesha menangis sangat keras, lalu ada seseorang yang lewat dekat taman.

"Sha, kamu kenapa hei" Ucapnya dengan khawatir

"Lia, kak athan lia" Lirihnya

Ya! Yang lewat dekat taman itu adalah lia salah satu sahabat nayesha dengan vyora niatnya ia ingin mencari nayesha, lalu lia mendengar suara tangisan dan suara itu tidak familiar di telinga lia. "Athan? Athan siapa sha" Tanyanya khawatir lalu memeluk tubuh nayesha, agar gadis itu tenang.

Apa ini yang dinamakan takdir? Where stories live. Discover now