=======🌪🪨🔥❄🍃=======


Gubrakk!!

Saat dalam perjalanan menuju rumah Fusion bersaudara, tiba-tiba saja Taufan menabrak pagar rumah orang dan menyebabkan kakinya tersangkut. "Adehh!! Kaki gue nyangkut! Siapa yang naruh pagar disini?" Keluh Taufan sembari mencoba melepas kakinya yang tersangkut.

"Lah elu yang tolol, jalan tu pake mata ngapa malah tutup mata" Sindir Blaze. Sesaat setelah Gempa bilang kalau sebentar lagi mereka sampai di rumah Fusion bersaudara, entah karena apa Taufan malahan menutup kedua matanya dan berjalan sambil merem. Dia meminta Thorn memegangi tangannya tapi dia berkali-kali lepas dari tangan Thorn dan menabrak segala hal.

Taufan yang mendengar sindiran Blaze, cemberut dengan memancungkan bibirnya. "Gue gamau dighosting lagi, nanti kalo yang muncul malahan pantai atau apapun selain rumah gimana?" Tanya Taufan. Blaze yang sebenarnya berada tepat dibelakang Taufan merasa gemas, ingin sekali Blaze melipat-lipat dan mencincang-cincang tubuh temannya itu menjadi kotak-kotak kecil lalu membuatnya menjadi sate rebus kuah ikan merah dengan toping sprinkles warna-warni.

"Kali ini kita gak dighosting" Ucap Ice tiba-tiba, Taufan dapat mendengarnya, ia segera membuka mata, tapi ia hanya mendapati semak-semak yang didominasi tanaman berduri.

"Mana?" Bingung Taufan. Blaze berdehem, kemudian Taufan menoleh. Teman-temannya memandang Taufan dari jauh dengan wajah datar. Blaze dengan raut wajah malas menunjuk ke arah suatu rumah besar, Taufan meng'oh'kannya, lalu menghampiri teman-temannya.

"Kayaknya gerbangnya dikunci" Celetuk Ice. Tepat setelahnya, gerbang besar didepan mereka terbuka dengan sendirinya.

Mereka saling tatap-tatapan, bingung apakah mereka harus masuk atau tidak, mereka tidak membuat janji terlebih dahulu tapi jika mereka mundur, sia-sia mereka kesana.

"Anjing" Gumam Taufan. Blaze menyenggol bahu Taufan dan berbisik. "Jangan ngomong kasar" Bisik Blaze.

Taufan menoleh dengan tatapan bingung. "Beneran ada anjing disana coy!" Balas Taufan menunjuk seekor anjing yang sedang duduk maniez sambil menikmati kopi dan main catur bersama pria yang sepertinya merupakan seorang satpam. Sepertinya satpam itu tidak menyadari keberadaan empat manusia yang masih diam di depan gerbang.

"Kenapa diam saja?" Tanya seseorang secara tiba-tiba. Taufan, Gempa, Blaze, Ice, dan Thorn kaget berjamaah, mereka segera membalik badan. Begitu berbalik mereka melihat sekumpulan orang dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam (seperti orang baru pulang dari pemakaman) ada di belakang mereka, entah sejak kapan orang-orang itu disana, mereka tidak merasakan adanya aura makhluk hidup yang datang.

"Eh, o-om siapa?" Tanya Gempa mendahului. Orang yang sepertinya adalah bos itu diam saja, begitu juga yang lainnya. "Bau ini..."

"Tangkap mereka!" Suruh salah satu dari orang-orang itu. Orang-orang dibelakangnya segera berlari menuju Taufan dan kawan-kawan. "E-eh?!" kelima sahabat itu tentunya panik, mereka hendak berlari kebelakang namun anjing yang tadinya masih ngopi bersama satpam kini sudah ada dibelakang mereka sambil menggonggong dengan keras dan bersiap menyerang. "I-ini kenapa?!" Tanya Thorn. Mereka sudah terkepung tepat ditengah-tengah gerbang.

Tidak butuh waktu lama, orang-orang itu berhasil menangkap kelima bocah SMP tersebut, mereka tidak menyerah begitu saja, walau kedua tangan dan kaki sudah tertahan, mereka masih memberontak.

DEMON KINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang