10. Terbiasa

428 89 6
                                    

Jangan lupa like + komen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa like + komen.

***

"Mbak Clar..."

Naora terpaku pada tempatnya. Tubuh perempuan itu seolah membeku dan tak dapat bergerak saat melihat kehadiran Clarista, saudarinya. Tokoh utama yang menjeratnya dalam kehidupannya saat ini.

"Mana Seno?" Tanya Clarista berterus terang.

Tak mendapat jawaban apapun dari Naora, Clarista mendorong pelan tubuh adiknya hingga mundur beberapa langkah. Perempuan itu berjalan masuk tanpa menunggu dipersilahkan.

"Mana Seno?" Ulang perempuan itu.

"M-mas Seno sedang ada kerjaan diluar kota mbak."

"Lama?"

"Baru kemarin dia-"

"Aku tanya lama nggak?"

"Aku gak tau mbak," sahut Naora jujur. Sementara mendengar jawaban Naora, Clarista terlihat tak puas. Perempuan itu melipat tangan di depan dada dan menatap Naora penuh perhitungan.

"Kalian tinggal bersama tapi kamu gak tau apa-apa tentang Seno?"

Naora menunduk dalam. Merutuki dirinya sendiri yang tak dapat berkutik dihadapan kakak perempuannya.

"Nanti kalau Seno uda pulang, kabari mbak."

"Kenapa mbak nggak hubungi mas Seno langsung?" Tanya Naora yang membuat perempuan yang hendak berbalik itu lantas kembali menatapnya. Clarista menghela napas sejenak sebelum menimpali, "Kalo Seno gak blokir nomerku, gak mungkin aku harus jauh-jauh kesini dan malah ketemu kamu "

"Mas Seno blokir nomer mbak?" Naora terlihat tak percaya. Suara decakan terdengar dari Clarista.

"Uda deh Nao. Gak usah banyak komentar. Cukup turutin apa kata mbak."

"Mbak mau kemana?"

"Pulang!"

"Gak mau mampir dulu mbak?"

Langkah Clarista kembali terhenti saat mendengar pertanyaan Naora. Ia berbalik dan menatap adiknya tak suka.

"Kamu bilang apa tadi?"

"Eh?"

"Mampir? Kamu bilang mampir?"

Clarista berjalan menghampiri Naora. Dengan tatapan tajamnya, ia perhatikan Naora dari puncak kepala hingga ujung kaki.

"Emang kamu pikir ini rumah kamu? Hanya karena kamu menikah dengan Seno, kamu pikir bahwa semua yang ada disini itu milik kamu?" Clarista menekankan tiap kata yang ia lontarkan pada Naora.

Akad PernikahanWhere stories live. Discover now