01. Menikah Tanpa Aba

762 97 1
                                    

Ini dia part satunya meluncurrr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini dia part satunya meluncurrr...
Jangan lupa like + komen guys.

***

"I-ibu bilang apa barusan? Menikah? Aku?"

Naora menatap kedua orang tuanya tak percaya. Keterkejutan perempuan itu masih tercetak jelas di wajahnya. Seolah kalimat yang baru saja di dengarnya merupakan hal paling tak masuk akal di dunia. Dan memang begitu adanya.

Menikah? Dirinya? Apa Naora tak salah dengar? Atau mungkin ibu dan ayahnya yang salah bicara? Ia akan menikah? Dengan siapa? Bagaimana mungkin? Di hari pernikahan saudarinya?

"Pak?" Naora mengalihkan perhatiannya pada Purnomo, sang ayah. Seolah meminta pria paruh baya itu menjadi yang paling waras disini. Namun sayangnya kali ini Purnomo memiliki pendapat yang sama dengan Yurike, istrinya.

"Kamu harus menikah Nao. Gantiin kakakmu."

Kini keterkejutan Naora berganti dengan kebingungan. Kerutan di kening perempuan itu pun muncul. Apa tadi katanya? Menggantikan kakaknya? Menggantikan yang bagaimana? Tidak mungkin kan ibunya ingin ia menggantikannya untuk menikah? Ada-ada saja.

"Maksud ibu apa sih? Naora gak ngerti bu!" Perempuan itu pun bangkit. Mulai tak tahan dengan permainan yang dilakukan kedua orang tuanya.

"Aku gak akan nikah pak, bu. Nggak hari ini. Kalaupun ada yang menikah hari ini, itu mbak Clar sama mas Seno!"

"Kakak kamu kabur Nao. Dia pergi sejak kemarin."

Suara tangis sang ibu pecah seketika. Wanita paruh baya itu duduk di tepi ranjang pengantin yang telah selesai di hias. Menangis tersedu-sedu disana sembari memegangi dadanya yang sesak.

"Mbak Clar kabur? Gak mungkin. Kenapa? Buat apa?" Tanya Naora tak percaya. Ia alihkan perhatiannya pada Purnomo. Ayahnya itu lantas memberi secarik kertas untuk ia perlihatkan pada puteri bungsunya.

Naora meraih kertas tersebut kemudian membukanya dan membaca lima baris kalimat yang tertera disana.

Aku gak siap menikah pak, bu.
Kalian yang memaksaku melakukannya.
Jadi jangan salahkan aku kalau membuat masalah.
Jangan cari aku.
Aku gak akan pulang selama beberapa bulan.

Naora meremas kertas di hadapannya dengan beragam emosi yang tak bisa ia jabarkan. Kakaknya itu lagi-lagi berbuat onar. Dan itu di hari penting seperti ini.

Clarista adalah saudari perempuannya yang lahir empat tahun di atasnya. Bisa dikatakan bahwa dari tiga bersaudara, Clarista adalah anak yang paling dimanja.

Tidak. Jangan kira hanya karena Naora anak bungsu, ia yang paling disayang dalam keluarga. Sebagai anak bungsu, justru Naora yang mendapat didikan paling keras di keluarganya.

Akad PernikahanWhere stories live. Discover now