08

740 81 1
                                    

sudah hampir setahun velice hidup di dunia novel setelah keberangkatan simon. dunia nya terasa tentram tanpa simon yang terus mengganggu. selama itu pula velice mulai memutuskan untuk mengembangkan dunia medis disini. berbekal pengetahuan dari dunia sebelumnya. velice membangun sekolah kedokteran juga rumah sakit umum dengan fasilitas memadai layaknya di dunia nyata. tentu saja sihir dalam hal ini menjadi komponen utama dalam menciptakan alat alat medis yang mendukung.

di dunia ini, seseorang yang memiliki elemen penyembuh sangat langka, dalam tiap dekade hanya 3 orang saja yang memiliki elemen seperti itu. menurut novel 3 orang yang memiliki elemen tersebut adalah rey dan sang protagonis cerita ini, elfriya. untuk satu lagi, elemen penyembuh itu di miliki oleh orang lain yang sama sekali tidak disebutkan dalam cerita.

dalam cerita, seharusnya rey akan mengikuti jejak ayahnya dan menjadi tabib terbaik kerajaan. pertemuan pertama rey dengan elfriya adalah saat elfriya menjadi partner kerja rey menjadi tabib kerajaan di pertengahan cerita. sikap lembut dan ramah elfriya juga senyumnya yang manis- menawan-mempesona, membuat rey terpikat. tapi dirinya sadar, dia bukanlah siapa siapa di bandingkan dengan putra mahkota dan arch Duke yang merebutkan elfriya. jadilah rey memutuskan untuk memendam perasaannya sendiri. dan menolak menikah sampai ia tua karena rasa cintanya itu.

"ck, kasian.." monolog velice tanpa sadar saat ia mengingat alur novel yang terkait rey.

" apanya yang kasian??"

velice menoleh, menatap rey yang meminta jawaban atas pertanyaannya.  pria itu saat ini tengah berada di ruangan velice untuk membahas rekam medis dari seorang bangsawan yang terkena penyakit kanker darah atau disebut leukimia. jelas rey tidak tau nama penyakit ini dan bagaimana cara pengobatannya. karena yang di ketahui rey, penyakit leukimia merupakan penyakit mematikan yang tidak ada obatnya.
dan penyakit ini, di derita oleh viscountess renata sejak 6 bulan lalu. saat mendapatkan diagnosis jika Viscountess renata mengidap penyakit mematikan. wanita itu langsung patah semangat. beruntung suami viscoutess renata tidak patah semangat untuk mencarikan sang istri obat. begitu pria itu mendapatkan kabar tentang di bangunnya rumah sakit umum yang terkenal dengan pengobatannya yang unik, suami viscountess renata berani untuk mencoba membawa istrinya kesana. dan disinilah velice menemukan indikasi kanker darah yang biasa di sebut leukimia.
" oh bukan siapa siapa"
rey mengangguk. dirinya kembali memusatkan perhatiannya pada lembar kertas transparan yang akan terlihat jelas jika terkena cahaya. entah apa namanya benda keren ini. rey tidak tau.
" jadi, bagaimana kesimpulan tentang penyakit viscountess renata. apakah ada perkembangan?"
velice mengangguk.
" kurasa, kita harus membahas ini bersama viscount wilheam. ini permasalahan yang cukup serius dan dia harus tau kondisi istrinya"
jelas velice sembari menghembuskan nafasnya pelan. velice memijat keningnya pelan. kepalanya mendadak pusing, ia pikir jenis penyakit semacam ini tidak akan muncul disini. ternyata, perkiraannya tidak sesuai.
" baiklah, aku akan memanggil viscount wilheam kemari"
velice mengangguk membiarkan rey keluar.
tak lama kemudian viscount wilheam datang, velice tau pria berusia 28 tahun itu di rumah sakit ini karena memang dia sendiri yang menyarankan istrinya untuk rawat inap.
" jadi ada apa dokter velice? apa ada sesuatu yang serius sampai saya harus kemari?"
tanya viscount wilheam  setelah velice mempersilahkan pria itu duduk.
" benar, saya ingin membahas mengenai penyakit viscountess renata"
raut wajah viscount wilheam berubah serius.
" jadi bagaimana?? apakah ada kemajuan? tabib bilang penyakit istri saya merupakan penyakit langka yang tidak ada obat nya. saya mohon dokter velice, tolong selamatkan istri saya..."
mohon viscount wilheam, pria itu bahkan kini menangis memikirkan istrinya yang kesakitan dan tidak memiliki hidup yang lama lagi.
velice menunjukkan sebuah rekaman kondisi dalam tubuh viscountess renata pada viscount wilheam dan rey. rey mungkin sudah tidak asing lagi saat velice menggunakan sihirnya menunjukkan gambar seperti itu. tapi beda lagi dengan viscount wilheam yang tampak takjub meskipun ia tidak tau gambar apa itu.
" lingkaran yang kalian lihat ini adalah bentuk sel darah dari tubuh manusia. dan ini adalah rekaman aliran darah dari tubuh viscountess renata"
" darah dalam tubuh manusia terdapat dua hal, yakni sel darah merah yang kalian lihat lingkaran berbentuk merah ini. dan juga sel darah putih, lingkaran yang berwarna putih itu." tunjuk velice satu persatu pada gambar yang ia maksud.
" seperti yang kalian lihat sekarang, jumlah sel darah putih disini lebih banyak dari pada sel darah merah. dan ini di karenakan tingkat produksi sel darah putih melebihi batas wajar dalam tubuh. dan itulah yang terjadi pada tubuh viscountess renata."
" apa yang akan terjadi jika sel darah putih terlalu banyak?? apa itu akan berimbas buruk pada tubuh?"
velice mengangguk mendengar pertanyaan rey. ah, temannya ini memang pintar.
" fungsi sel darah putih dalam tubuh merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang di produksi oleh sumsum tulang. ketika sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif."
"   kondisi penyakit yang seperti ini, di sebut  dengan leukimia atau  kanker sel darah putih"
" akibatnya orang yang mengalami penyakit ini, tubuh penderita akan mengalami demam dan menggigil, lelah yang tidak hilang meski sudah beristirahat, berat badan turun drastis, gejala anemia atau kekurangan darah, Mimisan, Tubuh mudah memar, Keringat berlebihan terutama pada malam hari, Mudah terkena infeksi, Muncul benjolan di leher akibat pembekakan pada kelenjar getah bening, Perut terasa tidak nyaman akibat organ hati dan  limpa membengkak. gejala seperti ini sama persis dengan yang di alami oleh viscountess renata, dan beruntung viscountess renata berada di tahap awal dan belum mengalami kondisi yang lebih serius"
" kalau begitu, apa penyakit ini bisa disembuhkan dokter?"
tanya viscount wilheam berharap. entah kenapa saat mendengar penjelasan menjabar dari gadis di depannya, viscount wilheam serasa memiliki harapan tinggi untuk kesembuhan istrinya.
" ada, ada 5 cara yang bisa di lakukan untuk mengatasi penyakit ini, yaitu Pertama, Kemoterapi. yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus,
Kedua, Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat untuk meningkatkan sistem imun tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker.
Ketiga, Terapi target. yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang.
ke empat, Radioterapi. yaitu prosedur untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
Dan terakhir, Transplantasi sumsum tulang. yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat."
viscount wilheam tersenyum lebar. ia pikir dia tidak akan ada harapan untuk menyelamatkan istrinya. tapi ternyata takdir begitu baik mempertemukan dirinya pada dokter hebat seperti lady velice.
" setelah ini, saya akan meresepkan pengobatan yang cocok untuk viscountess renata. hanya saja ini akan memakan waktu cukup lama hingga viscountess renata benar benar bisa di nyatakan sembuh, apakah anda setuju??"
" saya setuju dengan keputusan anda dokter. saya percayakan kesembuhan istri saya pada anda sepenuhnya"
tukas viscount wilheam mantap. rey yang mendengar itu segera mengambil berkas persetujuan penanganan kemudian meminta viscount wilheam tanda tangan yang segera di lakukan pria itu. sejenak viscount wilheam tertegun, dia tidak pernah melewati prosedur pengobatan seperti ini. dimana dia menemukan hal hal baru dan canggih, dia juga baru mengetahui penanganan pengobatan seperti ini di lindungi hukum agar tidak ada masalah di kemudian hari.
rey, menatap velice bangga. tidak salah ia menentang ayahnya dan memilih mengikuti gadis centil ini. nyatanya, ada banyak hal baru yang rey dapatkan dan ia pelajari. rey penasaran, sebenarnya sajauh mana pengetahuan velice tentang dunia medis. dan ia yakin, pengetahuan yang di miliki velice tidak ada apa apanya di bandingkan jenius medis di benua ini.

***

5 bulan berlalu.

hidup velice yang biasanya aman - damai - sentosa - tanpa kurang suatu apapun tiba tiba di hadapkan dengan suatu kenyataan yang membuatnya darah tinggi. bagaimana tidak, velice di usir woi!, di usir!!. eh bukan di usir juga sih sebenarnya. velice di kirim ke perbatasan. jika sebenarnya disana bukan keberadaan para tokoh utama novel muncul, tentu velice tak akan keberatan. masalahnya cita cita velice adalah hidup aman - nyaman - sentosa. dan untuk mewujudkan itu semua hanya dengan menjauhi para tokoh yang terlibat. tapi ini kenapa dia harus dikirim kesana!!.

" raja sialan !!!"

rutuknya emosi. entah sudah berapa kali nama penghuni kebun binatang ia sebut dari tadi.

" percuma kamu marah marah seperti itu vel, situasi perbatasan benar benar memburuk, setelah mereka berhasil memenangkan peperangan, tiba tiba saja wabah aneh menyerang. tidak ada satu pun tabib disana ataupun penyihir terbaik yang bisa mengatasi wabah itu. dan satu satunya harapan kerajaan hanya kamu. setidaknya pikirkan, disana ada simon dan lucius, kau akan membiarkan mereka mati begitu saja??"

tukas rey serius. rey tak begitu mengerti apa yang membuat sahabatnya ini begitu anti dengan perbatasan. tapi yang jelas mereka tak mungkin bisa menolak perintah raja yang secara mutlak harus di iya in atau leher mereka yang menjadi gantinya.

velice menghembuskan nafasnya sebentar. berusaha menetralkan kekesalan yang memuncak. apa yang dikatakan rey itu benar. dia tidak mungkin egois sedangkan ada benyak
nyawa yang dipertaruhkan. lagi pula untuk masalah alur novel, dia hanya perlu tak perduli tanpa ikut campur masalah tokoh utamakan??

mau mereka bucin atau apapun itu gak perlu ikut campur... cuma itu kuncinya. yoshh velice kamu bisa ayo nak...

"wabah seperti apa yang sebenarnya terjadi disana rey??"

pria itu mengendikkan bahunya acuh. kakinya melangkah menuju kursi ruang kerja velice di rumah sakit ini. kemudian dengan santainya ia menjatuhkan bokongnya dan menyandarkan punggungnya nyaman. kaki nya ia naikkan ke atas meja kemudian
dengan santai ia mengambil toples makanan lalu memakan camilan itu acuh. wow, rumah sendiri ya bund??

" entah, kerajaan tak memberi informasi lebih lanjut. jadi kita perlu kesana untuk tau lebih detail"

velice mengangguk mengerti. netranya menatap malas rey yang tak menunjukkan sikap bangsawan sama sekali. benar benar berbanding terbalik saat di depan orang lain. yeah, velice sudah memutuskan, dia berangkat besok.

Figuran BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang