03

1.6K 149 1
                                    

" Rachel"

panggil velice - Alexa mulai sekarang di panggil velice aja- pelan. ia menatap hamparan bunga edelweis di depannya dengan sorot berpikir.

" ya nona"

balas Rachel cepat, velice mengalihkan pandangannya menatap Rachel yang berdiri di sisi nya.

" dimana Simon, kakak, dan ayah?? kenapa aku tak melihatnya setelah sadar??"

Rachel tersenyum tipis, lagi lagi ia menatap velice dengan sendu.

" saya dengar, setelah pemakaman nyonya waktu itu, tuan muda Simon mengurung diri, dan sampai sekarang belum keluar kamar. tuan muda menolak untuk bertemu siapapun. sedangkan tuan muda Lucius, setau saya, setelah menolong anda tenggelam di danau. tuan muda Lucius memutuskan kembali ke perbatasan. rumor yang saya dengar saat ini yang mulia putra mahkota tengah menaklukkan semenanjung Siberia, makanya tuan Lucius tidak bisa tinggal lebih lama di ibukota. sedangkan untuk tuan besar, saya tidak begitu tau pasti. tapi yang saya dengar dari para pelayan, sekarang tuan besar memforsir dirinya untuk terus bekerja dan menolak untuk berhenti."

jelas Rachel, velice mengangguk mengerti. benar juga yang dikatakan Rachel, kondisi ini sama persis dengan yang dijelaskan di novel secara singkat.

di novel dijelaskan setelah kematian ibu pemilik tubuh ini. adiknya, Simon akan berlatih mati-matian, ia ingin melupakan kenangan dengan ibunya dengan cara berlatih. bahkan Simon di usia nya yang ke 15 tahun akan mengikuti Lucius ke Medan perang dan menjadi jendral hebat di sana. setelah itu sampai akhir hayat nya Simon menolak kembali. begitu juga dengan Lucius, jika bukan karena elfriya yang ke ibukota, Lucius juga tidak akan pernah mau kembali ke kota kelahirannya ini. sedangkan grand Duke helbert, pria itu akan menjadi gila kerja sampai ia melupakan kesehatannya sendiri. yah, seperti itulah garis besar keluarga helbert. tapi diantara 3 pria dingin keluarga ini, siapa yang akan dia dekati dulu ya..

Rachel menatap velice yang tengah menyesap tehnya. entah kenapa ia merasa nona nya ini tampak berbeda. dimulai dari tadi pagi yang menolak untuk ia mandikan. kemudian menolak memakai gaun mewah yang menjadi kesukaannya, dan lebih memilih memakai gaun yang sangat sederhana. gadis itu bahkan menolak segala macam make up yang biasa ia gunakan dan justru memilih memakai sedikit bedak tabur saja di kulit wajahnya.

kemudian, nona nya selalu menundukkan wajah saat bertemu seseorang. juga sangat sulit membuatnya keluar kamar selain jam pelajarannya. tapi hari ini, dengan entengnya dia berkata ' kamar ini terasa pengap, aku ingin jalan jalan saja'

tentu saja ucapan acuh itu benar benar membuat Rachel terkejut. di tambah lagi, nona nya tidak lagi menunduk saat berjalan. bahkan sekarang nona nya terlihat sangat percaya diri di setiap langkah yang dia buat. sorot pandangan nya menajam, tubuhnya berdiri tegak dengan pandangan menatap lurus ke depan. benar benar seperti melihat duplikat tuan grand Duke dalam wujud seorang gadis. senyum tipis Rachel terbit, nona nya sepertinya mulai berubah. dan dia senang untuk hal itu.

tepukan ringan di pundak Rachel berhasil membuat gadis itu terkejut, ia menatap pelaku yang menepuknya barusan. gadis yang tampak sangat menawan tanpa polesan make up dan tampilan sederhananya .

" apa yang kau pikirkan??"

pertanyaan singkat itu berhasil membuat Rachel terkesiap. gadis itu segera menggeleng

" tidak ada nona."

velice mengangguk mengerti,

" baiklah, kalau ada sesuatu yang mengganggumu, katakan saja padaku, aku akan membantumu"

ucapan sederhana itu berhasil membuat Rachel sedikit terkejut, namun gadis itu berhasil menutupinya.

" baik nona"

Figuran BebasWhere stories live. Discover now