" Kaharrrr!!! " Dia beberapa kali memukul bahu Kahar .
" Kau memang nak kena tumbuk lagi sekali dengan aku ke apa ? " Aireen menggenggam buku lima sambil tersengih jahat .
" Kenapa pula ? " Kahar buat-buat tak tahu .
" Argh--! Kaharrrr! " Aireen menghentak kakinya .
" Okay . Okay . Okay . Kau makan aku punya kentang . " Kahar menghulurkan spiral potato miliknya yang baru setengah dimakan .
Dia nak tergelak sekarang ni . Tak sangka garang-garang si Aireen ni pun ada cute side .
Aireen menjeling Kahar dan mencapai kentang itu .
" Janganlah merajuk . Kalau kau nak , aku boleh beli lagi . Dengan gerai-gerai tu aku beli sekali . " Kahar berkata .
Aireen tertawa .
" Tak payahlah sampai macam tu . Aku nak sebatang je .. " lembut suara Aireen .
Kahar tersenyum .
++++
Mereka bermain permainan dan makan hingga pukul 10.30 malam .
" Kahar . Dah pukul 10.30 . Jom balik . Takut warden syak pula nanti . " Aireen berkata sambil menyuap sebiji fish ball ke dalam mulutnya .
" Ye ke ? Cepatnya .. jom lah . " Kahar melihat jam di pergelangan tangannya .
++++
Dorm . Mereka senyap-senyap masuk . Kahar menghantar Aireen ke biliknya .
" Bye , Reen . " Kahar tersenyum gembira .
" Bye . Thanks again tau . " Aireen membalas dengan senyuman .
" Jap , Aireen . Nah . Hadiah . Hadiah sebab ikut aku tadi . " Kahar menghulurkan sebuah kotak kecil berwarna hitam .
Aireen masuk ke dalam biliknya dan sempat melambai kepada Kahar sebelum mengunci pintu .
Kahar dengan gembiranya berjalan ke biliknya .
++++
Di dalam bilik , di atas katilnya , dia perlahan membuka kotak itu . Keychain bulan sabit . Aireen tersenyum kecil .
Dia melemparkan badannya di atas katil dan mengeluarkan telefon bimbitnya . Dia melihat gambar-gambarnya dengan Kahar .
" Aku rasa macam nak buat polaroid lah .. " Aireen berkata .
And malam tu , dia susah nak tidur sebab terlampau happy . Begitu juga Kahar .
++++
Tanpa mereka sedari , ada warden yang ternampak mereka sewaktu mereka masuk semula ke kawasan sekolah tadi .
" Tadi tu bukan anak Tuan Yusof ke ? " Warden itu berkata dengan dirinya .
++++
Esoknya , pagi itu berjalan macam biasa . Tengah hari pun sama .
Petang , di dewan makan .
" Khai . Pengetua nak jumpa kau dengan Kahar dekat pejabat dia . " Naim berkata kepada Aireen yang sedang rehat dengan Ayam .
" Oh . Okay . " Aireen mengangguk .
Naim berlalu pergi .
" Weyh . Apahal bapa kau nak jumpa kau dengan Kahar ? Korang ada buat apa-apa ke malam tadi ? " Ayam bertanya .
Aireen hanya tersengih sinis .
" Aku ciao dulu . Nak cari si tiang TNB . Kau makanlah waffle aku . " Aireen memberi waffle coklatnya yang masuk tidak terusik kepada Ayam .
" Serious lah ? Kau bagi aku ? " Ayam bertanya .
" Kenapa ? Tak nak ? Tak nak aku amik balik-- " Aireen baru sahaja nak ambil semula waffle itu .
" Eh . Tak . Tak . Aku nak . Rezeki jangan ditolak . " Ayam terus mencapai waffle itu .
Aireen tertawa .
" Ciao . " Aireen berjalan pergi dari dewan makan , menuju ke kantin . Mungkin Kahar ada di sana .
Dan ya . Kahar and the geng ada dekat sana .
Tuk..tuk..
Aireen mengetuk meja itu .
" Kahar . Jom . Pengetua nak jumpa kau dengan aku . " Aireen berkata .
" Apahal ? " Kahar bertanya .
" Tak tahu . Jom je lah . " Aireen menarik tangan Kahar .
" Iya . Iya . Geng , aku ciao dulu . " Kahar bangun dan mengikut Aireen .
" Diaorang tu rapat semacam je . Ada apa-apa ke ? " Ariz bertanya .
" Entah . Bila aku tanya Kahar , dia kata tak ada apa . Tapi bila tengok balik , diaorang asyik berkepit je . " Hakeem menjawab .
Mereka semua melihat kelibat pasangan itu menghilang .
++++
Mereka berdua berjalan ke pejabat yang agak jauh dari situ .
" Kau dah buka kotak tu ? " Kahar bertanya .
" Dah . Comel tho benda tu . Thanks . Aku pakai dekat pencil box . " Aireen berkata .
Kahar tersenyum .
" Minggu depan dah cuti sem . Kau balik mana ? " Kahar bertanya .
" Balik mana ? Entah . Tengoklah dulu . Aku ingat nak balik Melaka . Kenapa ? Nak ikut ke ? " Aireen bertanya .
" Kalau kau bagi , aku on je . " Selamba Kahar berkata .
Aireen dan Kahar berbual-bual hingga tiba di pejabat .
++++
Mereka berdua mengetuk pintu dan masuk . Tiada siapa .
" Mana bapa kau ? " Kahar bertanya .
" Entah . Tak tahu . " Senang Aireen menjawab .
Pintu dibuka . Aireen berpusing ke belakang dan ...
Pang !!!
++++
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...
Chapter 21
Start from the beginning