Dia masuk ke dalam bilik gelanggang manifesto . Ramai pelajar .
Kahar dan Fakhri sudah mula bertarung di tengah-tengah bilik .
Dia tak tahu nak sokong siapa sekarang ni . Bagi dia , dua-dua salah . Entahlah . Dia serabut sekarang ni .
Fakhri menumbuk muka Kahar . Semua pelajar meng-boo kan si Fakhri . Ya . Salah satu peraturan high Council semasa manifesto . Jangan pukul muka .
Kahar perlahan bangun sambil mengelap darah di hujung bibirnya . Rambut kerintingnya mula messy tapi masih kelihatan elok .
Badan masing-masing berkilau akibat berpeluh dan cahaya lampu dari tingkap masuk ke dalam .
" Kan aku dah cakap .. jangan pukul muka lah , sial . " Kahar berkata sambil kedua-dua tangannya menyentuh muka Fakhri sebelum penumbuk padunya hinggap di muka Fakhri .
Wush ... Boleh gugur iman kalau dengar si Kahar cakap macam tu hari-hari .
" Dah jangan pukul muka . " Dia memandang sekeliling . Dia terpandang ke arah Aireen . Tetapi Aireen sempat menyorok di belakang budak lelaki di hadapannya .
Mereka meneruskan perlawanan . Kahar ingin menendang Fakhri tetapi Hakeem tiba-tiba mencelah ... Tendangan Kahar hinggap di bahagian sensitif para lelaki .
Terkedu Hakeem . Gagap seribu bahasa akibat senak . Aireen turut mengaduh walaupun dia perempuan .
" Wa... War... Wa... " Gagap-gagap Hakeem cuba mengatakan . Kahar memegang muka Hakeem . Kisah akan sahabatnya .
" Warden ?! " Semua gelabah beruk mengemaskan bilik itu .
" Kau nasib baik , Fakhri ! Dah blah !!" Kahar berkata sambil menolong Hakeem untuk berjalan .
Aireen turut keluar . Dia keluar lebih awal kerana dia sudah dengar apa yang dikatakan dari walkie-talkie si Hakeem .
Dia masuk ke dalam biliknya dan mengunci pintu . Lampu ditutup .
Nasib baik diaorang tak lawan sampai habis ...
Tapi benda ni tak kan bertahan lama . Diaorang mesti akan lawan lagi . Si Fakhri tu baran , Kahar pula bagai mencurah minyak ke dalam api .
++++
Esoknya , waktu makan tengahari . Aireen terserempak dengan Hakeem . Dia berseorangan .
" Hakeem kan ? " Aireen menyapanya .
" Haa . Ya . Cari Kahar ke ? Dia on the way dengan Zahrin . " Hakeem berkata .
" Eh . Tak . Aku tak cari Tiang TNB tu . Aku cari kau . " Aireen sempat melawak .
Hakeem tertawa .
" Kenapa kau cari aku ? " Hakeem bertanya .
" Kau ... Alright ke tak alright ? Maksud aku , kau punya ehem ... " Aireen cuba sebaik mungkin untuk cover ayatnya.
" Oh-- okay je .. eh . Macam mana kau tahu ? Kau datang tempat tu ke ? " Hakeem bertanya , agak terkejut .
" Aku menyelinap masuk . Erm .. rehat sekali , nak ? Fakhri dengan Ayam pun tak sampai lagi . Diaorang pergi dorm dulu . " Aireen mempelawa .
" Boleh juga . Kahar dengan Zahrin tak sampai lagi ni . " Hakeem menerima pelawaan Aireen .
Mereka duduk semeja . Mereka berborak sambil makan . Si Hakeem ni senang nak bawa borak . Seronok kawan dengan dia .
" Aku tengok kau rapat dengan Kahar . Kau dengan dia apa ? " Hakeem tiba-tiba berminat untuk tahu .
" Aku dengan tiang TNB tu rapat ? Eh . Mana ada . Aku borak dengan dia pun sebab.... Terserempak ? "
" I see . Tapi kan , lepas dia balik dari dorm kau hari tu , dia beberapa kali bangun duduk sebab tak boleh tidur . Dia sampai tampar-tampar diri dia . Dia cakap apa , aku tak dengar pula . Kau buat apa dekat dia , mat ? " Hakeem bertanya soalan yang paling dia nak tahu selama ni .
" Ceh . Kau ingat dia je tak boleh tidur ? Aku pun tak boleh tidurlah , malam tu . Jangan tanya kenapa . Aku malas nak ingat . Kepala aku sakit kalau fikir pasal si tiang TNB tu . " Aireen memutarkan bola matanya .
" Tiang TNB kau panggil Kahar ? Berani sia kau . Kalau orang lain , conferm dah kena lempang , dah kena terajang bagai . Tapi kalau dengan kau , dia macam ... Lembut sikit . " Hakeem menyuap sesudu makanan ke dalam mulutnya .
" Mungkin sebab aku perempuan . Mungkin sebab ... Dia tak nak digelar dayus ? Mana lah aku tahu , Keem . " Aireen berkata .
" Weyh . Tolong pass ni dekat Kahar . " Aireen mengeluarkan mini first aid dari poket seluarnya dan beri pada Hakeem .
" Kalau dia tanya , cakap je , kuman bagi . " Aireen berkata .
" Rela eh , di gelar kuman ? " Hakeem mencapai kotak tersebut .
" Rela tak rela , tiang TNB tu dah selalu sangat panggil aku macam tu . Dah terbiasa . " Aireen pasrah .
" Ehem... Assalamualaikum .. "---
----
Korang rasa tu siapa ? Aku rasa korang dah boleh teka dah , kan ?
<33333
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
同人小说" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...
Chapter 12
Start from the beginning