Chapter 12: Happy Ending

3.1K 323 21
                                    

Daily life, Feng Family.
Baobei, si Phoenix kecil yang cantik mendapatkan nama panggilan dari Mamanya, Rou Guang, yang artinya cahaya lembut. Nama resminya sendiri, Papa Feng yang memberikannya, Feng Tian Fei, bukankah itu bagus?

Rou Guang menjadi lengket dengan mamanya, membuat papa Feng memandang penuh iri. Dia akan memonopoli Zhang Zhifei setengah hari lebih, mengikutinya ke perusahaan, bahkan memaksa untuk tidur bersama namun akhirnya di tolak olehnya. "Biarkan Mama tidur bersama Papa, oke? Guang Guang sudah cukup bermain bersama Mama." Dia di paksa untuk mengakui kekalahan oleh Papanya sendiri, bersungut-sungut kesal, Rou Guang berlari ke kamarnya sendiri untuk tidur.

Feng Yijue di kamar tersenyum nakal ke arah istrinya yang pengertian, dia berpikir sudah cukup dia bersabar menghadapi tempramen manja Rou Guang yang di sengaja, jika saja Zhang Zhifei mengizinkannya untuk membuat bayi kedua, Guang Guang mungkin akan beralih melekat pada adiknya. Tetapi Zhang Zhifei mengatakan bahwa dirinya masih belum siap untuk menghadapi rasa sakit melahirkan tuk kedua kalinya.

"Saat Guang Guang lebih besar, aku akan mencobanya, untuk saat ini bersabarlah, oke." Zhang Zhifei mengecam kala merasakan nafsu suaminya meledak dengan cepat di bagian bawahnya.

Feng Yijue seperti burung yang tercebur ke dalam air, seluruh tubuhnya di siram air dingin membuatnya meringkuk, tampak(?) menyedihkan. Rou Guang masih dua tahun, secara eksplisit, menunggunya lebih besar, setidaknya masih dua tahun lagi. Dua tahun?! Sehari saja tidak berhubungan dengan Zhang Zhifei seperti neraka, apalagi dua tahun!

Aku hanya bisa memaksa Guang Guang menjadi dewasa lebih cepat, he he.

-
Pesta akhir tahun perusahaan.
Perusahaan Feng setiap tahunnya akan mengadakan perayaan besar-besaran, demi mengapresiasi kinerja karyawannya, dia mengadakan acara khusus di mana dia menyediakan berbagai hadiah pada meraka yang beruntung dan paling rajin bekerja. Ming sudah berulang kali mendapatkan posisi karyawan terbaik, sebagaimana posisinya yang sebagai sekretaris yang mesti melakukan apapun yang di minta bosnya kapan saja. Dia hidup berdua bersama Liu, bergelimang harta berkat hadiah-hadiah itu.

Banyak media hadir untuk meliput perayaan tersebut, bahkan bintang-bintang ternama hadir guna memeriahkan acara. Dewi Wei yang telah lama menghilang dari jagat raya hiburan, mendadak muncul dengan gaun terbaik, riasan paling cantik dan sosok kurus idaman para pria. Kali ini dia selalu muncul dengan manset panjang menutupi pergelangan tangan hingga lengan.

Hari ini, dia mengubah targetnya menjadi Feng Yijue, dengan pria itu sebagai miliknya, dipastikan hidupnya akan kembali kaya seperti dulu. Jika saja dia tidak mengambil gelang jelek itu, kemalangan padanya dan keluarganya pasti tidak akan terjadi, begitulah dia menganggapnya sebagai kesialan.

Feng Yijue hadir di atas panggung dengan sosok menawan, meski telah berumur lebih dari 40, sosoknya yang tampan dan aura yang berwibawa masih kental melekat padanya. Seolah dialah dewa abadi yang mulia.

Setelah pidato singkat, dia turun untuk bersulang bersama karyawan, pada saat itulah kesempatan Wei Ning Yue beraksi. Dia menggunakan gaun yang menonjolkan belahan dada dan punggung belakang putih mulusnya, berjalan dengan anggun memegang gelas anggur di satu tangan, tersenyum nakal.

"......" Feng Yijue yang memiliki dendam lama padanya terdiam kala melihat sosoknya kian mendekat. Dia hampir muntah berhadapan dengan senyuman itu, menjijikkan.

"Tuan Feng, selamat atas kerja keras anda untuk perusahaan, berharap agar Feng Jia semakin jaya dan berkuasa kedepannya." Wei Ning Yue menyanjung, bersulang secara sepihak lalu menyesap anggur dengan gerakan centil.

Feng Yijue mati-matian menahan diri agar tidak menghancurkan wajah itu, wajah yang selalu tersenyum namun licik dalam hati, apa yang di lihat istrinya pada wanita ini di masa lalu? Ini hanya seekor rubah jelek yang menjengkelkan.

[END] My Wife is A Heartless BeautyWhere stories live. Discover now