Chapter 8

2.2K 269 3
                                    

"Tuan, anda baik-baik saja?" Liu bertanya dari lubuk hati setelah melihat bosnya kehilangan konsentrasi seharian ini, disaat rapat penting pun, dia fokusnya terpecah seperti ada di tempat lain. Ia berpikir, ini mungkin berhubungan dengan perjalanan bisnis Feng Zong. Ini mungkin kali pertama Feng Zong dan Tuan Zhang berpisah untuk waktu yang lama.

Zhang Zhifei terbangun dari lamunannya, jiwanya seakan tersedot ke dalam rawa tak berdasar, "Ah, tidak. Aku baik-baik saja, hanya sedikit kurang nyaman." Kilahnya mengelus perut dengan lembut, berbohong.

Jelas Liu bukan tipe yang mudah tertipu, hanya saja melihat suasana hati yang tampak salah, dia mengalah dan tak bertanya lebih jauh. Sebuah gagasan muncul dalam benaknya, "Oh benar, Nona Wei mengundang anda pergi ke pesta ulang tahunnya malam ini di hotel xx, apakah anda ingin pergi? Jika tidak, aku hanya akan menuliskan nama anda dan mengirimnya sekarang." Dia sesekali mencuri pandang pada sosok Zhang Zhifei, keheningan.

"Aku akan pergi. Siapkan saja mobilnya." Liu mengangguk patuh segera menarik diri untuk mempersiapkan hal-hal lain.

Malam hari.
Zhang Zhifei tiba di sebuah hotel kelas atas tempat di selenggarakannya pesta Wei Ning Yue. Sudah umur berapa, kau masih merayakan pesta ulang tahun. Aku pikir kau masih seorang bocah, huh! Dia mendengus diam-diam tanpa di ketahui, ekspresinya masih lurus seperti biasa. Berjalan sendirian, staf yang membantu tata tertib acara mulai bertindak, menyapa tamu satu persatu tak terkecuali Zhang Zhifei yang sosoknya terkenal, siapa yang tahu jika presiden Zhang sebenarnya menghadiri pesta ulang tahun mantan pacarnya. Beberapa orang diam-diam bersyukur, ada juga yang menatap penuh kebencian, kebanyakan dari mereka ada laki-laki, mereka berpikir Zhang Zhifei sungguh buta untuk menolak dewi kecantikan Wei. Tetapi semua keluhan itu hanya mereka simpan, bagaimanapun mereka harus bersyukur Zhang Zhifei melepaskan cinta sang dewi, artinya mereka masih memiliki kesempatan untuk mengejar dewi mereka.

"Ah, Zhang Ge, kamu datang. Aku kira kamu masih marah denganku terakhir kali." Wei Ning Yue datang menyela, sebagai protagonis utama malam ini dia mengenakan gaun paling modis yang dia punya, menampakkan belahan dada yang dalam, dan punggung putih mulus serta kaki jenjang. Definisi 'dewi' jelas bukan gelar semata untuknya, dia benar-benar cantik terutama dengan sepasang mata persik yang menawan. Sayangnya di antara mereka yang mengagumimu kecantikan Wei Ning Yue, Zhang Zhifei merupakan salah satu yang buta karena berani menolaknya.

Zhang Zhifei memasang senyum profesional menyerahkan paket hadiahnya secara pribadi ke tangan Wei Ning Yue, "Maafkan aku, saat itu seharusnya menjadi kesalahan ku, mohon untuk dewi memaafkan kekasaran ku." Meski ia sudah genap memasuki umur 30'an, sosoknya yang elegan dan masih tampan seperti pemuda lainnya, agaknya menjadi daya tarik tersendiri. Belum lagi dia selalu berbicara dengan cara sopan dan anggun, meskipun sedikit arogansi memenuhi sudut matanya. Banyak gadis tergila-gila padanya.

Keduanya bertukar senyum kapitalis, saling akrab di mata orang lain sebenarnya didalam hati mengutuk kelakukan masing-masing. Selain dari lingkaran teman dekat, Wei Ning Yue juga mengundang sejumlah artis papan atas guna menghibur dan memeriahkan acara ulang tahunnya, dia masih 25 tahun, apakah pantas mengejar seorang pria tua seperti Zhang Zhifei? Dia mengeluh dalam hati.

Sebagai tokoh utama di pesta malam ini, tentu saja banyak orang mengambil inisiatif dan datang untuk mengobrol bersama Wei Ning Yue, jujur saja, terutama mereka tidak bisa melewatkan kesempatan untuk bertemu sang dewi. Zhang Zhifei sendiri fokus untuk mencoba hidangan yang disediakan untuk para tamu, dia cukup puas dengan pengaturan ini.

Sosoknya yang tinggi, mengenakan pakaian kasual yang jauh dari kata sehari-hari miliknya, rambut yang dibiarkan jatuh di depan dahi membuatnya terlihat sangat tampan dan kekanakan. Dia seperti bunga yang menarik kerumunan lebah untuk mencicipi serbuk sari. Mereka yang berusaha mendekatinya lebih dulu memiliki wajah memerah dan jantung berdebar, jenis ketampanan ini, membuat lunak kaki.

[END] My Wife is A Heartless BeautyWhere stories live. Discover now