Chapter 6

2.5K 253 2
                                    

Zhang Zhifei tidak tahu bagaimana dia berhasil sampai di rumah, yang pasti, begitu tiba, dia langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur. Rasa sakit yang tumpul dan gemuruh berputar di kepalanya berulang kali, mungkin akan menjadi bayangan psikologis untuknya di masa depan ketika turun hujan. Dia sudah kehilangan nafsu untuk jajanan yang telah dibeli, bahkan roti kebab yang wangi dan gurih, lupakan itu, dia kehilangan selera.

Kebiasaan buruk Zhang Zhifei mungkin adalah ketidakpedulian terhadap dirinya sendiri, dia tidur tanpa melepas pakaian ataupun mengeringkan rambut yang basah, bersarang langsung di bawah selimutnya, meringkuk.

Ketika dia bangun, itu keesokan harinya, matahari bersinar cerah di luar jendela, hujan telah lama berhenti. Namun dia merasa kepalanya pusing dan berat, pandangan kabur dan suhu tinggi yang menjadi tanda bahwa dia demam. Zhang Zhifei kedinginan, tubuhnya lemah, dan demam. Susah payah dia mengambil ponsel yang ada di atas nakas, sialnya dia harus lupa mengisi daya ketika di tinggalkan semalam, itu gelap dan hitam.

Menyerah pada gagasan untuk bergerak dan melakukan solusi, Zhang Zhifei kembali tertidur dengan rasa pening yang menjalar. Dia meringkuk seperti bola sebagai reaksi bawah sadar.

Feng Tua, dimana kau?! Ini salahmu...! Datang, selamatkan bayinya, aku akan memaafkan mu asalkan kau datang. Dia bergumam pelan sebelum kehilangan kesadaran.

-
Feng Yijue pergi ke perusahaan Zhang untuk mencari Presiden, tetapi Liu mengatakan bahwa pria itu belum datang. Di vila Feng, dia juga tidak ada. Liu memberitahunya untuk memeriksa di rumah Zhang Zhifei, ketika dia sampai, tidak ada siapapun.

Berkali-kali dia menelpon si empunya, lama menunggu tanpa adanya tanggapan. Malam hari, hujan turun begitu deras, dia berteduh sejenak di mobilnya. Kilat menyambar, bunyi dan getaran berulang kali terdengar. Di masa lalu, mengabaikan kilatan ungu, peristiwa ini disebut sembilan ujian surga dan langit, siapapun yang berhasil melewatinya dia resmi menembus ranah abadi/ dewa. Sayangnya, dia lupa tentang ujian ke delapan dan sembilan, kala itu seharusnya ada sesuatu menghalangi jalannya.

Feng Yijue mengacak rambutnya dengan gusar, kemana lagi pria itu bisa pergi? Dia sudah datang ke tempat-tempat yang mungkin didatangi Zhang Zhifei.

-
Itu pagi, matahari bersinar begitu cerah, awan mendung tersapu habis menampakkan pemandangan biru langit yang indah. Musim gugur datang, suhu dingin tak lagi bisa di hindari. Feng Yijue merasakan energi samar yang sama dengan miliknya, itu memancarkan perasaan gelisah dan terganggu. Di dunia ini, satu-satunya yang memiliki kekuatan itu, hanyalah keturunannya. Sesuatu mungkin telah terjadi pada cub dan Zhang Zhifei.

Mengikuti jejak energi yang samar, sekarang Feng Yijue berdiri di depan salah satu apartemen mewah di kawasan terkenal. Dia mengetuk pintu untuk waktu yang lama, menghubungi Zhang Zhifei kembali, dan hasilnya tetap sama, tidak ada jawaban maupun gerakan dari dalam, tetapi dia tahu pria dan bayinya ada didalam sana.

Dengan terpaksa, Feng Yijue mesti menggunakan kekuatan. Dia menjulurkan tangan untuk menyentuh kunci keamanan, kemudian aliran energi berwarna emas perlahan mengalir seperti untaian benang, menembus kunci dan membukanya dari dalam. Pintu sukses terbuka, membulatkan tekad, dia melangkah masuk. Masih ada sepasang sepatu sneakers putih kotor dengan genangan air di bawahnya. Jantung Feng Yijue berkedut, jejak kegelisahan dan kemarahan terpancar dari sorot matanya yang tajam.

Apartemen Zhang Zhifei terdiri dari dua lantai dan ruangan yang luas, lokasinya yang terkenal dengan kata 'elit' benar-benar sesuai dengan kenyataan. Feng Yijue langsung menuju sumber ketidaknyamanannya. Saat dia membukanya di atas tempat tidur ada gundukan kecil selimut, aroma tubuh cub dan Zhang Zhifei ada di sana.

"Fei'er..."

"....." Merasa diabaikan, dia maju untuk melihatnya.

Sosok di bawah selimut itu memiliki wajah merah sakit, bibirnya sedikit pucat, keringat membasahi kening dan lehernya, poninya menempel erat di dahi, sementara alisnya berkerut. Pakaian Zhang Zhifei basah kuyup oleh hujan dan keringat, di bawahnya jejak air jelas tercetak di atas seprai, basah dan lembab. Tanpa pikir panjang, dia menggendong Zhang Zhifei ala pengantin, menggunakan kekuatannya untuk berpindah (teleportasi) ke vila Feng.

[END] My Wife is A Heartless BeautyWhere stories live. Discover now