Chapter 3

2.9K 304 1
                                    

Setelah xiao Feng di kalahkan dengan satu tendangan. Zhang Zhifei mendapati kemarahan Feng Yijue yang mengerikan, dia menemukan dirinya terikat di ranjang.

Pria itu menceritakan bagaimana jati dirinya yang seorang klan Phoenix di masa lalu yang telah punah, menceritakan bagaimana dia terbangun di masa ini sampai mengapa ia bisa hamil. Awalnya, dia benar-benar skeptis dengan penjelasan Feng Yijue yang meragukan, tidak sampai dia melihat bagaimana pria itu berubah menjadi burung besar, bersayap dan ekor berapi-api, yang mereka sebut Phoenix.

Kenyataan membuatnya harus menyimpan semua keluhannya ke dalam perut. Janin kecil yang dia sebut 'benda' itu benar-benar janin kecil, miliknya dan Feng Yijue. Dikarenakan ketidakhadiran sang ayah, cub membuat masalah karena merindukan ayahnya, juga kekurangan energi spiritual.

Disinilah dia, tinggal di vila Feng Yijue setelah di beritahu jika sangat mustahil untuk menyingkirkan janin. Ada masanya dia jenuh terkurung, belum lagi rasa mual yang kadang-kadang datang, dengan tangan terikat, bagaimana dia bisa melakukan apa yang dia mau? Usai merayu Feng Yijue selama sehari semalam, menyatakan bahwa dia akan berperilaku baik dan tenang, barulah dia dilepaskan.

Ini hari ke-tiga Zhang Zhifei tinggal di vila Feng, bagaimanapun Liu tetap sayang setiap malam untuk melaporkan masalah perusahaan. Dia telah lama absen, banyak dewan direksi dan yang lain bertanya tentangnya kehadirannya. Di putuskan, dia akan kembali bekerja, baik ada atau tidak adanya cub.

"Aku akan kembali bekerja." Celetuknya di meja makan.

Feng Yijue mendongak, melihat ekspresi sungguh-sungguh Zhang Zhifei. Dia ragu sejenak, diam-diam tersenyum samar, lalu setuju. Kita lihat bagaimana kau memohon ku untuk datang.

Zhang Zhifei merasa telah mencapai konsesi terbaik, keesokan harinya Liu datang menjemput. Para karyawan dan direktur bagian yang melihatnya memasuki perusahaan memberi salam satu persatu. Inilah dunia laozi, semua menghormati dan memandang penuh kekaguman, he he.

"Tuan Zhang. Nona Wei ingin bertemu dengan anda, dia sudah berada di kantor. Apakah anda mengizinkannya?" Lapor Liu.

"En. Biarkan saja, kita harus memperlakukan kecantikan Wei dengan baik. Ayo."

Benar saja di dalam kantornya, Wei Ning Yue telah menunggu, menyilangkan kaki, seolah dirinya istri presiden Zhang. Liu memiliki rasa jijik di matanya, Wei ini, jangan terlalu berharap.

Tinggal beberapa langkah, Zhang Zhifei mencapai wanita itu, bau parfum yang pekat dan tajam menyeruak ke dalam hidungnya, membuatnya terpaksa menghalangi dengan tangan. Perasaan mual naik ke dadanya, dia berlari ke kamar mandi dengan cepat, muntah.

"Ughhh. Bau apa ini, sangat busuk." Protesnya tanpa pikir panjang.

Wei Ning Yue yang bisa mendengarnya, memiliki wajah hijau ke putih, lalu merah, dia malu setengah mati berjalan pergi. Zhang Zhifei ini, sama seperti rumor, benar-benar sombong, huh. Wei Ning Yue menderita keluhan.

Ketika dia keluar, kecantikan Wei telah menghilang. "Dimana dia?" Dia bertanya pada Liu di meja depan.

"Nona Wei mengatakan dia memiliki sesuatu yang mendesak, jadi dia pergi. Perlukah aku menghubunginya untuk anda?" Tawar Liu sopan, dalam hati, dia  menertawakan kemalangan Wei Ning Yue.

Zhang Zhifei melambaikan tangan, "Lupakan, dia berjalan sepanjang hari dengan bau busuk itu? Aku ingin tahu idiot mana yang bisa bertahan mencium baunya." Sarkas Zhang Zhifei lagi.

Liu menggigit bibirnya, mencegah tawa keluar, "Bos, anda-lah idiot itu sebelumnya."

Presiden Zhang mulai dengan agenda harian, memeriksa laporan, menghadiri rapat kecil, menandatangani proposal, dll. Sampai siang hari, waktunya makan siang, alarm alaminya berbunyi. Perutnya dihujam rasa sakit yang tumpul seperti tusukan jarum. Dia mengusap pelan, memikirkan bahwa ada kehadiran mungil di sana.

-
Berbeda dengan Zhang Zhifei, Feng Yijue di perusahaannya menerima laporan dari orang yang dikirim untuk memantau Zhang Zhifei. Anehnya dia merasa, seharusnya pria itu memanggilnya untuk datang, di masa lalu, setiap cub, selalu membuat ibu dan ayahnya lengket, karena dia membutuhkan energi spiritual ayah. Tetapi Zhang Zhifei tampak berbeda. Dia bisa beraktivitas normal. Ini tidak boleh terjadi.

Jadi, ketika Zhang Zhifei pulang ke vila Feng di malam hari, dia diam-diam membisikkan sesuatu ke perutnya.

Walaupun mereka tinggal bersama, kamar mereka terpisah atas perintah Zhang Zhifei. Malam itu, dia tertidur nyenyak tanpa mengetahui rencana licik si tua Feng.

-
Zhang Zhifei bekerja seperti biasa, tetapi siang ini dia merasa tubuhnya panas dan gatal, itu penuh dengan keinginan tak tertahankan. Semakin lama dia menahan, semakin intens perjuangan yang harus dilakukan. Liu melihat kompleksitasnya yang buruk menyarankan agar dia beristirahat sebentar di kamarnya. Sementara dia akan mengambil obat untuk mengatasi demamnya.

Di dalam kamar, Zhang Zhifei sendirian, seluruh tubuhnya gatal, di penuhi gairah. Dia merasa sesak dan gerah, melepas satu tombol di baju, rasa panas itu belum hilang. "Hngghhh~..." Erangan tertahan lolos dari bibirnya. Seluruh pori-pori di tubuhnya berteriak menginginkan sesuatu, terutama bagian bawahnya yang mendadak di basahi oleh cairan asing.

"Ini tidak benar.. Hah.." Kepalanya pusing, dan dia panas, namun obat Liu sama sekali tak berpengaruh.

Rasa sakit yang tumpul menyerang perutnya, ini gejala yang sama di masa lalu, hanya saja, perasaan gatal dan haus ini sebelumnya tidak ada. Feng Yijue! ! !

Feng Yijue, pria yang menjadi pelaku kejahatan, memiliki kepuasan diri, sudut bibirnya terangkat secara samar, sebagai informasi, dia sedang rapat ketika panggilan Zhang Zhifei masuk. Punggung Ming dan yang lain seketika terasa dingin, seolah senyum itu bukan hal yang baik.

Dia pergi ke perusahaan Zhang Zhifei, menimbulkan banyak perbincangan para karyawan. Sosoknya yang tinggi dan tampan sangat menarik, dalam satu lirikan orang-orang dibuatnya jatuh cinta. "Dimana Presiden Zhang?" Tanyanya pada Liu.

"Ah, Feng Zong. Di dalam, tuan Zhang ada di kamarnya." Bisik Liu di kalimat terakhirnya, takut seseorang menangkap percakapan ini.

"Tetaplah di luar, aku akan membantunya secepatnya. Jangan biarkan orang lain masuk."

"Baik, baik Feng Zong."

Meskipun dia berbicara demikian, nyatanya Feng Yijue sendiri mengunci kantor Zhang Zhifei dari dalam.

Feng Yijue membuka pintu, dia berhasil menutup kembali, tiba-tiba seseorang melompat ke dalam pelukannya, membawa nafas panas, penuh permohonan. Dia meremas daging di pantat Zhang Zhifei dengan sensual. Terdengar keluhan tak berbobot dari bibirnya, nafas hangat menyembur ke wajahnya, membuat xiao Feng terbangun untuk ketiga kalinya. Dia sudah lama menantikan momen ini.

"Feng Yijue.. Bantu aku.. Ini.. tidak nyaman.. Tolong, ah~."

Senyum menawan Feng Yijue resmi berkembang, ini lebih dari pencapaiannya saat berkultivasi di masa lalu. Dengan senang hati, dia memuaskan si ibu hamil juga buah hatinya.

Selama 1 jam penuh, lounge pribadi Zhang Zhifei di penuhi dua jejak nafas berat dan hangat. Pergulatan panas itu berakhir saat Zhang Zhifei berhasil terpuaskan.

"Feng Yijue... Lapar..." Ujar Zhang Zhifei setengah sadar, kemudian jatuh tertidur.

Feng Yijue membersihkannya, mengganti pakaian dengan yang baru, meletakkannya kembali ke tempat tidur yang telah di rapikan (dengan sihir). Dia keluar untuk mengambil pesanan dari tangan Ming.

"Feng Zong, bagaimana keadaan Tuan Zhang?" Tanya Liu yang telah menunggu lama. Dia tidak mengira mereka akan melakukannya di kantor selama 1 jam penuh.

"Dia baik-baik saja, pergilah untuk menangani pekerjaan yang tersisa, aku akan membangunkannya ketika saatnya tiba(pulang)." Liu mengangguk patuh kemudian keluar. Saat ini, dia tampaknya mempunyai dua Tuan, Zhang Zhifei dan Feng Yijue.

Di luar kantor, dia bertemu Sekretaris Ming yang membawa kotak besar di tangannya, "Selamat siang Ming-ge."

Pria itu memiliki kepribadian yang acuh dan dingin, saat sampai pada Liu, dia akan sedikit banyak memberikan kata-kata. "Siang juga, apakah Feng Zong di dalam?" Setelah dia bertanya, Liu dengan cepat menjawab.

Pintu diketuk dua kali, muncul sosok Feng Yijue di depannya. "Feng Zong, ini pesanan anda." Dia mengambil kotak makan siang besar dari tangan Ming.

"En. Terima kasih. Kembalilah untuk mengurus pekerjaan yang tersisa, aku akan pulang nanti." Pesan Feng Yijue segera di laksanakan.

[END] My Wife is A Heartless BeautyWhere stories live. Discover now