[06. Gue ada salah?]

128 124 22
                                    

- Happy Reading -

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Karena sudah sore, Tema dan temannya memutuskan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Cukup lama mereka duduk diwarung dengan pertengkaran kecil yang dibuat oleh Jechan, Naren dan Keyla. Siapa lagi jika bukan mereka bertiga.

Untuk Hyuna, ia tidak pulang dengannya. Dan Hyuna juga sudah mengabarinya jika tidak bisa pulang dengannya. Karena Jungwo sedang diperjalanan pulang setelah 1 minggu diluar kota. Tema juga memaklumi kondisi Hyuna.

Sebelum pulang kerumah, ia membeli titipan jajan bundanya. Bukan untuk bundanya, melainkan ponakan yang sedang main dirumahnya—eh ralat rumah kedua orang tuanya.

Motor Tema terparkir dihalaman rumah, disebelahnya juga ada satu mobil berwarna hitam. Ia yakin itu adalah mobil Kakaknya.

Yeah! Tema memiliki kakak laki-laki yang sudah menikah dan mempunyai satu anak perempuan.

Tema pun menenteng satu plastik yang berukuran sedang berisi jajan yang diminta bundanya, ia tidak tau bunda atau keponakannya itu.

Saat membuka pintu utama tertampang jelas ada Fanni, Derren dan Adiba yang sedang berkumpul didepan televisi. Ia pun menghampiri mereka tidak lupa salim.

"Udah gede aja kamu, mal." ucap Derren menepuk punggungnya.

"Kak! Lio bukan jamal, jangan panggil mal kenapa," Yash! Tema protes dengan panggilan yang diucapkan oleh kakaknya.

"Nama kamu kan Temalio, jadi panggil Malio bukan Jamal toh." Derren terkekeh, adiknya itu memang tidak suka jika dipanggil "Mal"

"Terserah kakak aja deh, Lio males dipanggil mal mal terus!" jawabnya beralih ke Adiba yang sedang bermain puzzle.

"Dibaa, ishh kamu nggak kangen sama om kamu yang paling ganteng ini huh?" ucap Tema kepada Adiba yang masih berusia 5 tahun sesekali mencubit pipi gembul nya.

"Aduhh sakit mal,"

Sungguh, terkejutnya saat Adiba memanggilnya dengan mal? Tidak bisa dibiarkan, pasti ini ajaran Kakaknya—Derrel.

"KAK!"

"Kenapa sih, teriak-teriak mulu deh kamu. Baru pulang udah teriak-teriak aja," ucap bundanya nampan berisi air.

"Biasa mbak, Lio sama mas Derren gara-gara nama panggilan," Bukan Tema yang menjawab melainkan, Fanni.

"Dari dulu masih ribut nama panggilan?"

"Iya tuh, kalau lagi jauh-jauhan kangen. Giliran deket jadi ribut,"

"Udah gede tapi masih ribut aja," Bunda beralih menggendong cucunya—Adiba. "Sini diba, omma gendong,"

***

Seusai adu mulut dengan kakaknya, Tema berganti pakaian dan langsung pergi ke kolam renang samping rumahnya.

Ia memakai kaus oblong berwarna putih dengan tangan yang sedari tadi memegang ponsel. Banyak notifikasi dari ponselnya namun ia tak berminat membuka obrolan chat tersebut.

Mungkin saja hanya perdebatan antara Jechan dan Naren.

Tema membuka room chatnya dengan Hyuna, tidak biasanya Hyuna tak membalas pesannya tadi.

Aish, kenapa dirinya seperti ini? Dirinya juga bukan pacarnya toh. Tapi? Kenapa ia tidak tenang?

Hyuna yipiyipi

Hyu|

YUNAA|

tumben nggak bales chat gue? lo nggak apa-aoa kan?|

Bales chat gue Hyu|

Nggak biasanya lo kaya gini|

Gue ada salah?|

Apa lo marah gara-gara tadi pagi telat jemput lo?

Manatap pesan yang ia kirim, hanya ceklis dua abu-abu.

"Hayo loh mal, kakak liatin dari tadi liat ponsel mulu. Ada gebetan ya, kenalin sama kakak dong," ucapan Darren membuatnya tersentak.

"Kaget kak!"

"O aja sih dekk,"

"Bilangin bunda ah, si jamal punya gebetan!"

"KAK DERREN!"

──────⊹⊱✫⊰⊰⊹─────

TEMALIO [TIDAK DILANJUTKAN]Where stories live. Discover now