[04. Mood]

145 134 34
                                    

Kembali lagi dengan ceritaku yang aneh ini, semoga kalian sukaa

- Happy Reading -

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

"AAAAA UNAAA, AKHIRNYA KAMU SAMPAI JUGAA," pekik Keyla langsung menghampiri Hyuna.

"Brisik key,"

"Maaf, lagian kamu lama banget. Key nungguin kamu lama banget tauu," ucap Key menjelaskan.

"Jangan salahin gue dong, salahin aja yang di sebelah gue. Gara-gara dia gue hampir telat," jawab Hyuna melirik kearah Tema.

"Ya maaf, gue kan kesiangan. Maklum lah anak laki, iya nggak Ren," ucap Tema.

"Yoi, sebagai lelaki sejati itu harusnya sering ke siangan," sahut Naren.

"Lelaki sejati prett, cewek lo aja dimana-mana kaya cabang mixue," timpal Paul.

"Iri lo? Makanya cari pacar, jangan jomblo mulu." ucap Naren menatap Paul dengan wajah tengil.

"Gue mah stay halal, percuma aja gue pacaran kalau ujung-ujungnya gue jodohnya Yeji."

"Ayo kawan bangun, ini udah siang. Nggak baik kalau kebanyakan halu"

"Syirik aja lo bambang!"

***

Kantin yang tadinya sepi kini mulai ramai, siswa-siswi mulai berdatangan dan berbondong-bondong mencari kursi kosong untuk diduduki.

Stand kantin pun mulai ramai hingga berdesak-desakan. Ditambah matahari terik membuat haus.

Kedua orang berbeda jenis memasuki kantin yang ramai dan menjadi pusat perhatian. Mereka berdua tak lain adalah Tema dan Hyuna.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin"

"Emm, gue mau bakso sama es teh aja deh"

"Oke, lo cari tempat duduk. Gue beli makanan" Keduanya pun berpencar, Tema yang berjalan menuju stand makanan dan Hyuna berjalan mencari tempat duduk yang kosong.

Hyuna menduduki kursi kosong yang berada di pojok kantin, hanya itu saja yang tersisa. Selagi menunggu Tema datang membawa pesanannya, ia memainkan ponsel agar tak bosan.

Brak

"Eh anjing babi" umpat Hyuna terkejut, untung saja diri-Nya tidak memilikimu riwayat penyakit jantung.

"Sorry bikin lo kaget, gue nggak bermaksud." ujar orang itu.

Suara itu? Ia sudah lama tak mendengar suara itu sekian lamanya, ia mendongak. D-dia mantan kekasihnya dulu.

"Hyuna?"

"Juna?"

Ucap mereka bersamaan saat tidak sengaja bertatapan.

"Ngapain lo disini? Bukannya lo lagi di Belanda?" tanyanya tak santai.

"Yuna, sorry." Bukannya menjawab pertanyaannya, Juna malah meminta maaf.

TEMALIO [TIDAK DILANJUTKAN]Where stories live. Discover now