31. Time Travel Between Us

4.6K 517 18
                                    

Daren tak mengindahkan bentakan Kyra.. tentu saja, sejak kapan ia takut dengan tatapan cewek tersebut.

Berbanding terbalik dengan Daren, Bian, Virgo dan Way justru bergidik ngeri. Mata tajam Kyra seolah menghunus tubuh mereka detik itu juga.

Namun.. sama seperti dengan Daren, mereka mencoba tak gentar. Hei, bos mereka masih ada di sisi mereka, jangan harap mereka akan menuruti Kyra dengan senang hati.

"Kalian gak ngasih? Buruan njir! Gue juga punya kesibukan lain!" ujar Kyra sekali lagi dengan nada yang lumayan tinggi.

Daren masih mempertahankan wajah menantangnya. "Udah gue bilang, gue maunya ketua OSIS tahun kemarin.. presiden aja bisa dua periode, masa lo kagak!"

Kyra mengepalkan tangannya.. sial! Dilihat dari sisi manapun mengapa Daren yang ada didepannya ini sangat jauh berbeda dengan yang ada di tahun 2040. Hatinya seakan dipermainkan. Entar baper, entar lagi emosi.

"Lo beneran gak tahu? Makanya bodoh itu jangan dipelihara, mana ada ketua OSIS bisa dua periode! Kek gak tahu peraturan sekolah aja! Siniin asu!"

Tanpa meminta persetujuan, Kyra berusaha merebut paksa kertas yang ada di tangan Daren.

Meskipun jawaban Kyra rada nyelekit, Daren hanya bisa tersenyum mengejek.

Way hendak menahan Kyra, namun Daren memberikan kode kepada gengnya untuk tidak ikut campur. Seisi kelas menatap Daren dan Kyra was-was.

Masih menjadi legenda perkelahian antara Daren dan Kyra setahun lalu, apakah hal yang sama akan terjadi tahun ini?

"Coba ambil kalau bisa!" goda Daren seraya mengoper kertas putih itu secara bolak-balik antara tangan kiri dan tangan kanannya, sembari meninggikan kertas tersebut sebisa mungkin dari jangkauan Kyra.

Kyra menggeram kecil. Ia malu.. mengapa ia harus sedikit lebih pendek dari Daren.

"Anjing! Lo kasih gak? Lo mau gue tonjok beneran?" amuk Kyra. Kesabaran sudah berada di ujung tanduk. Masih banyak kelas yang harus ia datangi hari ini bersama-sama dengan kandidat calon ketua OSIS yang ada. Jika Daren terus seperti ini, tentu akan memperlambat proses pemilihan nanti.

"Gue gak takut! Lo nonjok gue, ya gue tonjok balik. Emang cuma lo yang punya tangan, tcik!" spontan Daren.

Virgo tersenyum masam, dari semua kalimat, mengapa harus kalimat itu yang keluar dari bibir Daren. Bukankah rencana mereka membuat Kyra jatuh cinta? Padahal awalnya udah bagus, kenapa melah berakhir seperti ini? Emang kalau sudah benci susah dibilangin.

Kyra menyerngit.. Daren sama sekali tidak mengalah, sebenarnya apa rencana Daren? Tadi.. Daren bertingkah seperti ia akan menggoda dirinya dengan tidak ingin memilih ketua OSIS tahun ini dan hanya menginginkan dirinya, sekarang Daren tiba-tiba membalas perkataannya dengan menantang dan tak segan mengancam akan menonjoknya balik. Bila melihat kebelakang, seharusnya ia yang pantas marah, Daren tidak memiliki wewenang disini.

"Lo budeg?! Gue gak ada masalah sama lo, lo yang duluan bebal gak mau ngasih kertas tersebut. Lo yang duluan mancing emosi gue, anak nakal kek lo yang hobinya bolos sekolah, buat onar, gak tahu aturan, mana ngerti kalau perbuatan lo yang kek gini menghambat seluruh proses pemilihan ketua OSIS yang seharusnya sudah selesai. Lo pikir semua murid yang ada di depan gak punya kerjaan nungguin lo ngasih kertas lo yang suaranya bahkan gak seberapa. Mereka setelah ini masih harus masuk kelas, gue juga, kita gak punya waktu ngeladenin siswa tingkat rendah kayak lo! Mendingan lo kasih sekarang sebelum gue manggil guru BK kesini. Lo gak capek apa berdebat mulu sama gue? Batu yang kemarin di lempar ke kepala lo keknya gak bisa bikin lo sadar! Ya.. apa mau dikata, kalau dasarnya udah nakal ya gini, pikirnya semua situasi bisa diajak main-main. Brengsek!"

Time Travel Between Us ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz