"Bohong kalau gue bilang gue udah lupain semua tentang kita" Aldo tersenyum mendengar jawaban yang Ayla berikan. "Tapi gue udah anggap Lo sebagai saudara gue" sambung Ayla.

Seketika senyum di bibir Aldo lenyap "Gue mau kita kaya dulu lagi Caroline" Aldo menatap serius. "Gue suka kalau Lo panggil gue dengan sebutan sayang" lanjutnya.

Cairan bening tanpa permisi terjatuh di pipi Ayla. "Kita enggak bisa kembali lagi Aldo" Tegas Ayla

Aldo menghapus air mata yang membasahi pipi Ayla. "Jangan nangis, gue enggak suka liat cewek yang gue sayang nangis"

Aldo menarik tubuh Ayla untuk memeluk dirinya. "Gue enggak maksa Lo Caroline, kalau Lo mau gue jadi sahabat Lo dengan berat hati gue terima tapi izinin gue buat tetap sayang sama Lo lebih dari kata sahabat"

"Sorry Aldo" Ayla menenggelamkan wajahnya di dada bidang lelaki itu. "Kayak nya Lo bakal benci gue kalau Lo tau yang sebenarnya"

Aldo mengelus rambut Ayla "Gue enggak akan pernah bisa benci sama Lo" Aldo melepaskan pelukan itu lalu kedua tangan nya memegang pipi gadis itu "Cerita ke gue jangan takut, gue enggak akan benci Lo".

Ayla menghapus air mata di pipinya "Gue enggak akan kasih tau tapi teman Lo yang akan kasih tau".

"Teman gue? Siapa?" bingung Aldo.

Ayla membelakangi lelaki itu "Suatu saat entah kapan, salah satu teman Lo" Ayla berjalan pergi meninggalkan rooftop.

"Apa ini bangsat?! Gue engga paham!" Aldo frustasi mengacak acak rambutnya.

Ekhem

Aldo melihat ke arah sumber suara itu. "Devan" gumam nya

"Lo nangis?" Aldo langsung mengelap air mata di pipi nya. "Engga" bohong nya

Devan menepuk pundak Aldo "Cerita ke gue, tenang aja gue engga akan bilang ke siapapun"

Aldo mengambil satu batang rokok lalu membakar ujung rokok itu "Ayla mantan gue" Aldo menghembuskan asap rokok nya ke udara

Devan ikut mengambil rokok nya. "Udah gue duga dari awal, Lo sama Ayla engga mungkin cuman sekedar sahabat"

Aldo menghisap rokok nya "Dulu awal gue tau dia". Aldo menundukkan kepalanya. "Dia lagi di bully"

Flashback on

"Ampun ka ampun" Ayla meringis kesakitan saat kedua tangan nya di injak oleh seseorang.

Wanita itu menarik rambut Ayla hingga ingin menyentuh lantai "Gue enggak akan ampuni Lo" wanita itu tersenyum smirk

"Woi" teriak Aldo dari kejauhan

Kedua wanita itu melihat ke arah sumber suara "Kabur! Itu anak dari donatur terbesar di sekolah ini" ucap salah satu wanita

"Kali ini Lo bebas tapi lain kali enggak akan gue biarin Lo dapat ampun!" Wanita itu menghempas tubuh Ayla hingga tersungkur ke lantai lalu kedua wanita itu pergi.

Aldo mendekati seorang gadis yang sedang terbaring di lantai "Lo engga kenapa kenapa kan?" Aldo membantu gadis itu untuk bangun

LOVE LATER [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now