"Lanjutan 6" Akhir Juni 2006 .... LIBURAN KENAIKAN KELAS

2 0 0
                                    

Setelah baju dan sarungnya terpakai dia kemudian duduk diatas kasur sambil menunggu waktu maghrib. Aku segera saja ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa air maninya, sekaligus mandi malam – sambil coli tentunya.

“Aku mau ke musholla, Nick, sekalian ambil makanan di dapur. Kamu mau titip sesuatu?” Tanyaku setelah mandi dan berpakaian lengkap.

“Belikan aku dage ya Di. Udah seminggu aku ga makan dage, ketagihan aku….. dan ehmmm……… pake uangmu dulu ya, aku ga sempet ambil di ate-em.” Katanya.

“Ah, gampang itu, ga usah dipikirin. Palingan berapa sih dage itu.” Aku mencari kunci motorku, karena membeli dage* malam-malam gini berarti harus ke pasar dekat terminal.

“Jangan kelamaan ya Di, ga enak nih sendirian.”

“Yah, paling lat habis Isya lah aku balik.”

* Bagi yang belum tahu, dage itu sejenis makanan khas Parung Bogor (ada juga yang bilang khas banyumas) bentuknya mirip combro tapi ga ada isinya (kalau ga tau juga combro, keterlaluan banget), terbuat dari singkong dan ada campurannya yang aku ga tahu persis apa saja, trus digoreng. Bentuknya bulat pipih, agak keras kalau digigit, rasanya … hmmmm…… crunchy dan gurih. Pantas saja kalau si Nicky jadi ketagihan.

Sambil mengendarai motor menyusuri jalan raya parung – ciputat aku merenungkan kejadian tadi sore. Mencoba menerka-nerka jalan pikiran Nicky. Apakah dia tahu kalau aku suka melakukannya? Atau selugu itukah Nicky, sehingga menyangka kalau yang kulakukan adalah karena sebatas kebaikan seorang sahabat saja? Atau mungkin dia ga pikirin itu semua, yang penting baginya adalah kepuasan yang dia peroleh?

Trus berfikir tentang orientasi seksnya. Aku sih hampir yakin kalau dia itu straight, sebab ga pernah aku lihat dia memandangku dengan pandangan penuh keinginan secara fisik. Ga pernah kulihat dia salah tingkah ketika aku keluar dari kamar mandi hanya dengan ber-cd ria. Terlihat biasa saja baginya ketika merangkulku atau menyentuh bagian tubuhku. Atau……. bisa jadi juga dia sebenarnya punya ketertarikan pada cowok, hanya saja aku ini bukan tipe-nya. Padahal menurutku aku ini ga jelek, bahkan termasuk cowok yang cukup diminati oleh banyak cewek. Hehe……ga bermaksud narsis, tapi bukti yang mengatakan seperti itu. Sejak aku SMA, dalam satu tahun aku bisa dapat lebih dari lima pesan cinta dari cewek – baik itu lewat surat tertulis, atau lewat sms, atau lewat titipan salam yang disampaikan secara lisan padaku. Bahkan pernah, ketika aku kuliah semester lima di Bandung dulu, ada seorang teman cewek berkerudung memintaku bertemu di sebuah halaman Masjid. Katanya sih mau curhat, ternyata memang benar dia mencurahkan isi hatinya sekaligus meminta aku jadi calon suaminya. Hahahaha…., terang saja aku tolak secara halus, dengan alasan aku masih kuliah, belum terpikirkan untuk menikah.

Ternyata mencari dage malam hari tidaklah semudah yang aku duga, karena memang biasanya dage dijual oleh tukang sayur yang berkeliling pagi sampai siang hari. Setelah bertanya sana sini di sekitar terminal yang aromanya terasa kurang sedap karena tumpukan sampah dimana-mana, akhirnya aku dapatkan juga dage di sebuah warung kecil yang cukup bersih di sudut terminal.

Sesampainya kembali di asrama, kulihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh menit. Kuputuskan untuk mampir dulu di musholla untuk sholat, setelah itu ke dapur mengambil makan malam. Sebenarnya aku sudah ga sabar ingin bertemu Nicky setelah kejadian tadi sore itu, tapi kupikir lagi lebih baik kalau kukerjakan dulu kewajiban2ku baru setelah itu aku bisa santai-santai di kamar tanpa perlu keluar lagi.

Sebelum aku masuk ke kamar Nicky, kudengar suara-suara dari televisi di kamar. Tapi di antara suara TV itu samar-samar kudengar suara erangan tak beraturan yang juga berasal dari dalam kamar. Ketika aku masuk, kulihat Nicky tidur telentang berselimut sambil menggigil, dari mulutnya kudengar suara erangan itu.

MY PARTNER - jantung hatiku ....  Where stories live. Discover now