BAGIAN (30)

4.3K 541 167
                                    

Sepulang kuliah Jevin ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Jeremy. Sejujurnya tidak masalah jika Jeremy tau Jevin ke rumah sakit, hanya saja Jevin tidak ingin Jeremy terlalu khawatir dengan kehamilannya.

Hingga hari ini Kavin belum juga siuman sejak melewati masa kritisnya, ia masih terbaring lemah menutup mata, membuat Jevin sedih. Jevin pun hanya duduk menunggui dan menemani Kavin tanpa melakukan apapun. Rasanya semua kata katanya untuk Kavin telah habis ia keluarkan. Jevin tidak tau lagi bagaimana harus mengatakan permohonan nya agar Kavin bangun.

Jevin menggenggam tangan penuh selang infus itu dengan perasaan tak menentu, menangis pun rasanya sudah tak bisa, air matanya telah habis terkuras, Jevin hanya bisa merasakan sesaknya tanpa mengeluarkan air mata. Ini justru lebih sakit dari sebelumnya.

"Vin.. masih lama ya tidurnya?" Ucap Jevin lirih sambil memandang wajah pucat Kavin. Nebulizer yang terpasang menutup mulut Kavin membuat Kavin terlihat berada di ambang hidup dan mati.

"Mau sampe kapan, Vin..." Jevin menunduk tak kuat lagi. Dadanya begitu sesak. Jevin tetap setia menunggu. Kebetulan juga Jeremy pulang terlambat hari ini, maka Jevin bisa menunggui Kavin sedikit lebih lama.

Dan keajaiban pun datang, saat Jevin mengangkat kepalanya yang tertunduk ia melihat Kavin sudah terjaga dengan mata terbuka, namun tak mengatakan apapun, melainkan hanya menatap sendu.

"Kavin, lo sadar!" Pekik Jevin senang.

Namun Kavin hanya bungkam dengan tatapan kosong seolah-olah tidak bisa merespon Jevin.

Dengan cepat Jevin segera keluar memanggil dokter.

"Dokter ! Dokter ! Kavin siuman, dok! Sus, tolong, pasien disini baru aja siumam sus!" Ujar Jevin tak sabar, ia memanggil tenaga medis siapapun yang lewat untuk menangani Kavin.

Kemudian sang suster pun masuk dan memeriksa kondisi Kavin sebisanya hanya untuk memastikan, lalu setelah dirasa tak ada masalah sang suster pun memanggil dokter untuk mengecek keadaan Kavin.

"Gimana sus?" Tanya Jevin.

"Pasien baru sekali siuman, saya panggil dokter dulu" kata suster.

Jevin hanya pasrah dan menunggu dokter datang sambil menemani Kavin.

"Akhirnya lo bangun Vin.. makasih.. makasih udah mau balik Vin. Gue takut banget lo pergi.." ucap Jevin sambil menciumi tangan Kavin dan menangis bahagia. Sementara Kavin masih tetap diam tanpa merespon. Pandangannya berhasil ia kendalikan, Kavin hanya melihat Jevin yang terlihat menangis sambil mengucapkan kata terima kasih.

Beberapa saat kemudian dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Kavin yang baru saja sadar dari koma. Kavin yang terlihat hanya diam tanpa respon pun membuat Jevin khawatir.

"Gimana dok?"

"Pasien berhasil kembali pada kesadarannya" ucap dokter.

"Tapi.. kenapa Kavin diem aja dok? Dia ga merespon apapun dari tadi,"

Dokter kembali menjelaskan. "Itu efek normal pada awal awal pasien bangun dari koma. Fungsi tubuhnya sedikit menurun karena fungsi otak yang tadinya bermasalah hingga menyebabkan koma. Untuk pemulihan biasanya akan berjalan secara bertahap. Kita tunggu saja, kalau dalam beberapa hari fungsi tubuhnya masih belum memulih, saya akan periksa kembali kesehatan nya," tutur sang dokter menjelaskan panjang lebar.

"Tapi Kavin ga papa kan dok? Dia bakalan kayak semula lagi kan," tanya Jevin takut.

"Mudah mudahan. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit dokter kemudian keluar meninggalkan Jevin bersama Kavin yang masih terdiam.

Mommy Boy (markno) [Slow Update(!)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang