BAGIAN (10) 🔞

15.7K 774 35
                                    

Absen🍌🍌🍌🍌

Sider, sakit gigi setahun

Sejak insiden diputuskan oleh Jevin secara sepihak, Kavin benar-benar merasa kacau, rasa sakit hati, marah, dendam bahkan benci menyeruak di hatinya. Kavin tidak terima Jevin memutuskan dirinya begitu saja, tapi ia pun tidak bisa berbuat apa apa lagi. Cara kasar sudah tidak mempan lagi untuk Jevin sebab nyatanya Jevin telah berani memberontak memutuskan mengakhiri hubungannya dan memilih ayahnya.

"Liat aja Jevin, gue gak akan lepasin lo semudah itu. Kalau gue gak bisa dapetin lo, maka daddy pun gak boleh." Geram Kavin penuh ambisi dan emosi.

Ia terus melajukan mobilnya tak tentu arah, hingga tiba-tiba arah, mobilnya berhenti di depan sebuah kelab malam. Kavin memperhatikan sejenak bangunan itu. Terlihat beberapa pria dan wanita keluar masuk tempat itu dengan pakaian seksi. Kavin berpikir sejenak, lantas menyunggingkan senyumnya.

"Kayaknya senang-senang dikit gak ada salahnya" ujar Kavin. Ia pun kemudian melangkah memasuki tempat bar-bar itu tanpa ragu sedikitpun.

Dentuman musik menyambut gendang telinga nya begitu Kavin sampai ke dalam. Pandangannya nya mengedar melihat suasana hingar bingar tempat itu. Tanpa pikir panjang Kavin pun langsung masuk dan menuju tempat bar untuk memesan minuman lalu berpindah duduk di sebuah kursi untuk menikmati minuman dan pemandangan didepannya.

Tangannya merogoh kantong mengeluarkan sebungkus rokok, menyulut rokoknya lalu menikmatinya dalam diam. Untuk malam ini Kavin ingin tidak memikirkan apapun, bahka ingin melupakan Jevin yang tidak pernah luput dari pikirannya. Ponselnya sengaja ia matikan agar tidak ada yang mengganggu sekalipun itu teman temannya. Kepalanya menggeleng-geleng seirama dengan alunan musik bersamaan dengan kakinya mengetuk-ngetuk lantai mengikuti alunan musik.

"Boleh gabung?"

Kavin yang semula terpejam menikmati musik akhirnya membuka matanya dan mendapati seorang wanita bertubuh ramping menatapnya.

"Silahkan." Jawab Kavin tak acuh. Ia sungguh tidak ingin diganggu siapapun, Kavin ingin menggila sendirian malam ini.

Kavin kembali fokus menikmati musik dan rokoknya yang perlahan habis. Satu botol bir sudah habis di teguknya, tiba-tiba suara tadi kembali didengarnya.

"Nggak ikut joget disana?"

Kavin menoleh melihat perempuan tadi sedang menatapnya dengan tatapan tersirat namun tak mampu Kavin artikan. Ia hanya menebak si gadis sepertinya sedang berusaha mendekati nya. Kavin memperhatikan penampilan gadis tersebut dari atas ke bawah, tampilannya seperti jalang pada umumnya, seksi dan terbuka.

Seketika pikiran Kavin berubah. Yang sebelumnya ingin menggila sendirian, ia kini berpikir untuk menjadi wanita nakal itu menjadi temannya. Lagipula malam ini dia sedang kacau, ia memang perlu kesenangan tapi sepertinya Kavin butuh teman.

"Lo mau nemenin gue?" tanya Kavin kemudiam dengan senyum nakalnya.

Wanita itu membalas dengan senyum tak kalah menggoda. "Boleh."

Kavin tersenyum penuh minat. Untuk pertama kalinya ia tertarik pada sosok lain selain Jevin. Pikirannya yang kacau membuatnya tak memedulikan Jevin lagi dan ingin bersenang-senang malam ini

Dengan tanpa permisi Kavin menarik tubuh seksi itu mendekat padanya. "Nama gue Kavin. Lo?" ucap Kavin memperkenalkan dirinya.

"Clesia. " jawabnya.

Kavin mengangguk. "Mau nemenin gue bersenang-senang malam ini, Clesia."

"Tentu babe." jawabnya, kemudian tangannya ditarik oleh Kavin menuju lantai dansa, bergabung dengan perkumpulan orang-orang bar bar yang tengah menari mengikuti irama musik.

Mommy Boy (markno) [Slow Update(!)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang