9

162 24 0
                                    

Semua orang tampak sibuk padahal matahari belum kembali ke peraduan nya. Semua gadis tampak kerepotan membawa banyak barang dan pergi kesana kemari.

Di depan gerbang Heavenly ada beberapa kereta kuda meskipun tak ada lambang disana tapi seseorang yang melihat nya akan tahu jika itu milik orang penting. Su Rui menghampiri pusat keramaian itu, sebenarnya dia ingin ke kantor ibu nya menanyakan mengapa barang-barang di paviliun nya hilang.

Namun begitu dia melihat Momo yang diseret dan diikat oleh para penjaga membuat nya shok. "APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA PELIHARAANKU?!"

Suara Su Rui membuat momo  yang mendengar nya menjadi lebih agresif dari sebelumnya. Hal ini membuat penjaga yang berusaha memasukkan nya ke dalam kandang besi kewalahan.

Dia melangkah maju terkejut saat momo mengaum kesakitan, Su Rui berlutut meraih kepala momo yang terus melihat nya. Dokter Chun Qiu melepaskan jarum yang sebelumnya dia tusukkan ke tubuh singa, tindakan ini mendapatkan amarah dari Su Rui.

"Kenapa kau melakukan ini?!"

"Tenang nona, ini hanya obat tidur agar kita lebih mudah membawa nya kembali. Seperti yang anda lihat dia sangat protektif pada anda tapi tubuh nya terlalu besar untuk masuk kedalam kereta."

Su Rui merasa dirinya mendengar omong kosong. "Apa maksudmu? Kau menyakitinya!"

Keributan itu menarik nyonya Tien untuk bergegas menghampiri Su Rui yang marah dan dokter Chu Qiu yang kebingungan menghadapi amarah nya.

"Rui kenapa kau membuat keributan?"

"Ibu dia menyakiti momo! Mereka menyeret nya seperti itu." Su Rui mendapati ada bercak luka diantara kaki momo bekas jeratan rantai, dia kembali menatap dokter Chu Qiu marah. "Kau!!"

"Astaga Rui momo akan baik-baik saja. Dia tidak akan terluka jika kau tidak berteriak panik dan membuat nya berpikir kau dalam bahaya." Nyonya Tien menarik Su Rui untuk bangkit dia berkata dengan tegas. Sementara itu para penjaga kembali mengangkat momo masuk kedalam sangkar besar lalu menguncinya.

Nyonya Tien menahan pundak Su Rui ketika gadis itu akan kembali protes saat sangkar itu diselubungi oleh kain putih. "Rui dengarkan aku sekarang karena tidak ada waktu."

"..."

"Kau harus kembali ke tempat dimana seharusnya kau berada."

Hati Su Rui mencelos. "Ibu aku.."

"Rui ini untuk kebaikanmu sendiri, dengarkan aku pergilah dengan patuh dan hiduplah dengan nyaman di istana." Nyonya Tien menjaga ekspresi tetap dingin meskipun Su Rui menatap nya nanar. "Tidak ada tempat untukmu disini jadi jangan kembali lagi."

"Ibu mengusirku..?" Air mata yang sebelumnya menggenang kini luruh di kedua pipi nya.

"Aku tidak mengerti sebelumnya kita baik-baik saja dan ibu menyayangiku jadi sekarang?" Su Rui mengusap wajah nya dia beralih pada Jiaxu yang berdiri tak jauh dari mereka. "Apa yang telah kau lakukan? Bukankah sudah kukatakan jika aku tidak ingin pergi bersamamu."

Ini semua terlalu tiba-tiba perasaan nya hancur tak karuan, jadi dia melampiaskan nya pada Jiaxu yang mengatakan semua omong kosong tentang nya.

"Aku gak perduli. aku gak ingat apa-apa, jangan suruh aku kembali ke tempat dimana aku gak tahu mereka itu siapa." Su Rui menggenggam tangan ibu angkat nya erat seakan jika dia melepaskan nya maka hidup nya akan hancur lebur.

Nyonya Tien mengalihkan pandangan nya dia melepaskan genggaman tangan Su Rui. Dia tahu akhirnya akan seperti ini. "Tuan Jiaxu tidak melakukan apapun, aku yang memutuskan agar kau pergi Rui." Dia menghembuskan napas panjang, "dekrit Raja telah keluar kau harus kembali ke istana. Aku memang menyayangimu tapi tidak sedalam itu, aku bukan ibu kandungmu."

Semua orang yang mendengar kata-kata nyonya Tien terkesiap. Mereka tahu betapa wanita itu mencintai putri angkat nya sama sekali tidak mengira bahwa dia akan sampai hati mengatakan nya.

Bibir Su Rui bergetar dia ingin sekali terisak sekali lagi dia berusaha menggapai tangan yang dulu begitu lembut merawatnya. "Ibu tidak sungguh-sungguhkan?"

"Aku tidak menyayangimu. Pergilah." Nyonya Tien berbalik begitu saja dan berdiri diam ketika Jiaxu melewati nya dia berkata samar. "Tepati janjimu."

Su Rui berusaha mengejar ketika tubuh nya ditangkap oleh Jiaxu yang langsung menggendong nya. Dia berusaha memberontak hingga akhirnya berteriak frustasi kearah nyonya Tien yang masih berdiri membelakangi nya. "IBU KATAKAN BAHWA KAU BERBOHONG! SETIDAKNYA KATAKAN BAHWA KAU MENYAYANGIKU SELAMA INI BUKAN KEBOHONGAN... Akh!"

Tubuh Su Rui dibawa masuk kedalam kereta, tubuh nya ditahan oleh Jaixu dalam dekapan erat. Pengelihatan Su Rui mengaburkan pandangan nya sehingga hal terakhir yang dia lihat hanya punggung nyonya Tien kokoh seperti tembok Heavenly.

Ketika suara derap kereta menghilang, pundak nyonya Tien bergetar lalu tubuh nya jatuh. Suara isakan terdengar memilukan. "Ibu bohong, ibu mencintaimu Rui anakku."

"Nyonya..." Gadis-gadis Heavenly menghampiri nyonya Tien yang menyatukan tangan nya erat tidak berhenti bergumam.

"Maaf... Maaf... Ibu minta maaf."

*****

Sepanjangan perjalanan itu membuat hati semua orang terasa berat akibat tangisan dari sang putri. Mereka yang hanya menyaksikan pemandangan itu saja merasa sakit, apalagi Putri Jiao yang mengalami nya secara langsung.

Dokter Chi Qiu yang berkuda disamping kereta melirik nya lalu mendesah berat. Dia membawa kuda nya berjalan lebih cepat tidak tahan dengan rasa bersalah saat mendengar suara isakan sang putri.

Didalam kereta Jiaxu menepuk punggung gadis yang bersandar pada nya. Kedua mata nya bengkak tapi tidak berhenti meneteskan air mata padahal dia sudah jatuh tertidur, kelelahan menangis.

Nafas nya tersengal masih terisak menggumam berulang kali. "Bohong... Sakit."

Sepertinya keberadaan nyonya Tien jauh lebih besar dibandingkan dugaan nya. Sampai menangis seperti ini tandanya Jiao menempatkan nyonya Tien sebagai ibu sebenarnya.

Dengan atau tanpa ingatan sepertinya Jiao akan lebih menghargai ibu angkat dibandingkan ibu kandung nya.  Walaupun hanya 3 tahun tapi perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan oleh Jiao dipenuhi oleh ibu angkat nya.

Jiaxu pernah mendengar bahwa Jiao bahkan tidak menangis sama sekali ketika akan diasingkan. Dia hanya naik ke kereta nya dan tidak menoleh sama sekali pada istana, jauh berbeda dengan saat ini dimana dia menjadi sangat hancur.

"Apakah seharusnya aku membiarkanmu berada disana?"

Raja Yongle menyayangi semua anak-anak nya hanya saja dia tidak bisa menunjukan dengan jelas dan hanya memanjakan nya dengan harta, apalagi dengan kondisi Ratu Yuqing yang memiliki keterbatasan sehingga pehatian nya tercurah pada istri nya.

Karena itu juga para pangeran dibuat sibuk hingga tidak bisa memperhatikan saudari mereka setiap saat dan mengandalkan pengasuh. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan tersebut membuat orang-orang yang iri pada kehidupan Jiao mulai menyakitinya secara perlahan.

Return Of The Princessजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें