"Kau tak apa? wajahmu lesu."
"Ha? aku tidak apa apa."
Saka kembali ke bangkunya setelah perdebatan kecil dengan Abel.
Tak lama kemudian Aksena datang dengan jaket lepis membalut seragam miliknya.
Laki laki berambut setengah gondrong itu duduk di bangku dan mengeluarkan beberapa buku.
Dia melirik ke arah Abel yang masih sendirian dan memutuskan untuk mendatanginya.
"Hai."
Abel terkejut saat Aksena sudah ada di sampingnya.
"I-iya?"
"Kita satu kelompok kan?"
"Aku tahu itu Sena, ada apa?"
"Kapan kapan aku ingin belajar denganmu."
"Denganku?"
Aksena mengangguk mengiyakan.
"T-tentu, tapi lihat jadwal ya?"
"Kutunggu."
Entah apa lagi yang akan memasuki kehidupan Abel setelah ini.
Anak yang baru saja ia kenal beberapa hari mengajaknya belajar bersama.
Memang tidak ada yang salah dengan itu.
Dari pojok kiri belakang terlihat tatapan Saka nampak tidak mengenakkan.
"Hei, kau kenapa?" ucap Angga baru datang.
"Tidak ada."
"Matamu seperti ingin marah."
"Memang biasanya seperti apa?"
"Tidak, berarti aku salah duga" balas Angga sambil membuka tasnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 tapi guru untuk mata pelajaran jam pertama tak kunjung datang.
"Ketua kelas, kita jam kosong?" tanya Adi, si murid yang suka berisik di kelas.
"Sebentar, aku akan ke ruang guru."
Beberapa menit kemudian Ratna telah kembali dan membawa kabar.
"Jam pertama kosong tapi ada tugas dan harus dikumpulkan siang ini paling lambat pukul satu."
Semuanya langsung membuka halaman yang dijadikan tugas dan mengerjakannya.
"Bel, ajari aku yang ini."
Tanpa pamrih Abel selalu mengajari salah satu dari ketiga temannya di kala perlu bantuan atau kurang paham.
"Sudah jelas?"
"Sudah, terima kasih bu Abel!" ucap Ajeng antusias.
"Hah? susah sekali!" gerutu Abel lalu mengacak acak rambutnya.
"Tumben anda begitu" sahut Dian lalu menghentikan aktivitas menulisnya setelah melihat tingkah Abel.
"Sudahlah, suasana hatiku tak karuan."
![](https://img.wattpad.com/cover/306314431-288-k683281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden Saka
Teen Fiction[ Dalam Proses Revisi ] 𝐖𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐞𝐬𝐧𝐨 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐚 𝐤𝐮𝐥𝐢𝐧𝐨 Kutipan di atas merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa jawa yang artinya cinta itu tumbuh serta datang apabila dua orang yaitu lelaki dan perempuan terbiasa melak...
๑'•. Bukit
Mulai dari awal