WARNING
Sebelum membaca dimohon untuk menekan tombol bintang dan jangan lupa memberi komentar positif juga !------
"Kak....."
"Perlakuan itu, semuanya."
Rossa menundukkan kepala dan langsung memeluk sang kakak dengan erat.
"Aku yakin papa bukan orang jahat."
"Sudah ya?" sentak Saka menatap wajah adiknya.
"Ikut aku yuk!"
Rossa berdiri terlebih dahulu lalu menggandeng Saka pergi ke dalam kamarnya.
"Aku ingin hibur kakakku yang tampan ini."
Gadis belia itu lalu mengambil sesuatu dari dalam laci bawah lemari pakaiannya.
"Ini namanya lampu kebahagiaan."
"Bagaimana bisa?" heran Saka.
Rossa beranjak mematikan lampu kamar dan mulai menyalakan alat itu.
Seketika seisi ruangan dipenuhi dengan cahaya warna warni yang cantik seolah mereka sedang menatap luar angkasa.
Laki laki itu mendongakkan kepala ke atas dan senyuman tipis terukir di wajahnya.
"Benar kan kataku? kakak langsung tersenyum."
Saka menambah senyumannya jadi cukup lebar lalu mengelus lembut kepala Rossa.
"Kamu ahli mengambil hati kakak."
"Nanti kalau ketemu 'kakak cantik' pasti juga begitu."
"Sudah."
Rossa terkejut sekaligus masih belum paham dengan omongan kakaknya barusan.
"Kakak sudah menemukan kakak cantik."
"Sungguh? siapa dia?"
"Dia indah bagai bintang di malam hari, lembut seperti sehelai sutra, dan juga unik."
"Cantikan siapa, adikmu atau dia?"
Saka tertawa kecil dan memeluk bahunya.
"Kalian berdua imbang kok."
"Ajak aku bertemu dia kak."
DU LIEST GERADE
Raden Saka
Jugendliteratur𝐖𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐞𝐬𝐧𝐨 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐚 𝐤𝐮𝐥𝐢𝐧𝐨 Kutipan di atas merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa jawa yang artinya cinta itu tumbuh serta datang apabila dua orang yaitu lelaki dan perempuan terbiasa melakukan suatu hal bersama. ...